Jangan-jangan selama ini para pemimpin kita salah dalam mengacu. Untuk urusan penanganan Covid-19, jangan jadikan Amerika jadi acuan. Apalagi pemimpinnya saat ini.
Video ini sangat memukau bagi orang yang ingin belajar bagaimana sikap seorang pemimpin dapat berpengaruh terhadap besar kecilnya dampak yang harus ditanggung negara dalam menghadapi virus corona. Kita sudah banyak bicara tentang kisah keberhasilan beberapa negara seperti China, Korea Selatan, German, dan bahkan Vietnam dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini.
Namun, figur pemimpin jarang muncul. Kita tak tahu persis bagaimana kecerdasan pemimpin puncaknya mempengaruhi langkah-langkah kebijakan. Mungkin sedikit informasi kita peroleh tentang apa yang dilakukan Kanselir Jerman Angela Merkel, tapi yang lain sangat kurang.
Video ini menjadi menarik karena memberi catatan rinci tentang ucapan, sikap, dan langkah-langkah seorang pemimpin di negara sebesar Amerika dalam menghadapi pandemi Covid-19. Jelas sekali di sini digambarkan, sikap Presiden Trump berdampak luar biasa terhadap terpuruknya negara itu dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Sikap anggap remeh, salah paham tentang keganasan Covid-19, tak jujur dalam mengungkap data, dan bahkan sombong (barangkali) dalam menanggapi krisis ini, jelas telah menjerumuskan Amerika ke dalam krisis terbesar dalam kasus ini. Angka kematian mencapai angka tertinggi di dunia.
Saya tidak tahu apa yang terjadi di Indonesia saat ini. Saya khawatir, untuk kali ini, kita sebagai bangsa banyak melakukan kekeliruan agak mirip dengan Amerika.
Jangan-jangan selama ini para pemimpin kita salah dalam mengacu. Untuk urusan penanganan Covid-19, jangan jadikan Amerika jadi acuan. Apalagi pemimpinnya saat ini.
Semoga Indonesia segera banting stir menjauh dari sikap dan kebijakan-kebijakan model Presiden Amerika saat ini. Semoga kita dapat saling bahu membahu menyelamatkan negeri ini dari krisis berat ini. Jangan anggap remeh, jangan manipulasi data, jangan lelet dan jangan sombong.
Ini juga saran buat masyarakat Indonesia pada umumnya. Jangan gegabah karena krisis kali ini sungguh bukan main-main. Kita perlu dorong sikap kehati-hatian. Tentu ini beda dengan sikap ketakutan, apalagi ketakutan berlebihan.
#iPras2020
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews