Mengubah Takdir

Ternyata Sragen kebanjiran calon dari luar daerah. Hanya ada 2 kursi untuk calon guru bahasa Indonesia, tetapi peminatnya mencapai 428 orang. Artinya, persaingannya 1 : 214.

Rabu, 15 April 2020 | 07:46 WIB
0
190
Mengubah Takdir
Berjalan ke depan (Foto: titiknol.co.id)

"Yakinlah dengan jalan yang Anda pilih bahwa itu adalah pilihan yang terbaik. Jangan pernah ragu. Barangsiapa sepenuh hati melakukan sesuatu kelak ia akan mendapatkan hasil yang sepenuhnya juga. Sebaliknya, barangsiapa melakukan sesuatu setengah hati, kelak ia pun hanya akan mendapatkan setengahnya" begitulah bunyi nasihat agar kita itu percaya diri saat mengerjakan sesuatu. Jangan pernah ragu ya...

Alhamdulillah, lamaran diterima si doi. Kita sepakat menikah. Namun, belum bisa ditentukan waktunya. Terlebih terjadi geger reformasi 1998. Kota Solo dibakar perusuh...

Di tengah momen yang sangat menegangkan itu, pemerintah membuka lowongan kerja. Ada rencana rekrut Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS. Kebutuhan CPNS sangat banyak. Tersebar di semua departemen dan lembaga.

Di pengumuman itu, dibutuhkan guru bahasa Indonesia juga. Artinya, ada kesempatan. Sayangnya, peluangnya kecil banget. Di Sragen hanya dibutuhkan 2 orang, sedangkan peminatnya ada 428 orang. Kok banyak banget?

Seleksi CPNS 1998 membuka kesempatan bebas sebebas-bebasnya kepada semua warga negara yang memenuhi syarat admin. Pemerintah memberikan 3 pilihan kepada setiap peserta tes CPNS. Akhirnya, formulir pendaftaran diisi pilihan penempatan Sragen, Yogyakarta, dan Bengkulu.

Dari situlah diketahui jumlah peminat dari masing-masing daerah. Ternyata Sragen kebanjiran calon dari luar daerah. Hanya ada 2 kursi untuk calon guru bahasa Indonesia, tetapi peminatnya mencapai 428 orang. Artinya, persaingannya 1 : 214.

"Dik, saya mau ikut tes CPNS di Sragen. Doakan diterima, ya," pinta si cowok saat menemui si doi di kosnya.

"Ya, Mas. Mudah-mudahan rezeki kita," jawabnya pendek penuh harap.

"Aamiin yra. Mudah-mudahan Allah memberikan kemudahan dan kesuksesan kepada ikhtiar kita, ya," ujar si cowok.

"Kudoakan, Mas. Doaku mengiringi ikhtiar jenengan" balas doi. Tak lama-lama ngobrol di kos cewek karena besok pagi harus menempuh perjalanan jauh.

Pagi harinya, sengaja berangkat dari rumah. Ia perlu minta doa restu kepada orang tuanya. Ridha Allah adalah ridha kedua orang tua. Keduanya sering disebut malaikat yang terlihat. Motor Honda Prima 90 pun distarter. Bismillah, berangkat....

Tes CPNS diadakan di SMAN 3 Sragen. Ketemu dengan beberapa orang yang dikenalnya. Baik teman kampus di IKIP Yogyakarta maupun teman daerah. Mereka terlihat sangat percaya diri. Itu wajar karena IP ijazah sarjana mereka lebih baik daripada miliknya. Nggak apa-apa. Toh hasilnya itu urusan Allah semata. Iya nggak...??? 

Catatan :
Makin tinggi pohon tuh anginnya makin kenceng. Maksudnya, makin tinggi cita-cita makin berat ujiannya. Kalau takut terkena angin, jadilah rumput. Cuma, risikonya ya diinjak-injak orang, dibabat orang, hingga dimakan kerbau...

***