Burung Kenari Kawin Sampai 8 Kali tanpa Obat Kuat, Lha Kamu...?

Kenari betina yang sedang birahi bisa mengalahkan kenari jantan. Kalau itu terjadi, maka proses penjodohan atau kawin tidak akan terjadi.

Selasa, 20 Agustus 2019 | 20:19 WIB
0
1200
Burung Kenari Kawin Sampai 8 Kali tanpa Obat Kuat, Lha Kamu...?
Burung kenari (Foto: Burungnya.com)

Inilah dunia hobi...

Saya mempunyai beberapa hobi murah meriah, yaitu memelihara burung, ikan, juga bercocok tanam dalam media pot dan polibeg.

Kemarin Senin sore habis pulang kerja, saya menjodohkan burung kenari yang baru satu minggu dibeli. Dia kawin sampai 8 kali kurang dari tiga jam. Padahal tidak pakai obat kuat atau vitamin penambah stamina. Normalnya dalam sehari burung kenari dikawinkan tiga kali. Kalau ini terjadi pada manusia, pasti gempor dan boyok atau pinggang bisa sakit encok.

Proses kawin pertama pas adzan maghrib berkumandang untuk wilayah Bandung yaitu jam 17.58 WIB, karena  dekat masjid. Bagaimana hukumnya burung Kenari kawin ditengah-tengah suara adzan berkumandang? Apakah wajib dihentikan?

Kawin kedua habis maghrib yaitu jam 18.13 WIB dan sampai sebelum Isya' sudah kawin lima kali. Dan habis isya nambah tiga kali. Jadi kawin delapan kali.

Proses perkawinan burung kenari sangat cepat seperti burung gereja kawin di atas genting rumah yaitu betina ngeleper atau mapan dan jantan langsung nangkring menyalurkan spermanya. Begitu juga dengan burung kenari. Cepatnya proses perkawinan burung kenari bukan karena ejakulasi dini atau peltu yang sering terjadi pada laki-laki, tapi memang begitulah proses perkawinan burung kenari atau burung pada umumnya.

Burung kenari yang saya kawinkan ini status pejantannya masih perjaka alias belum pernah kawin dengan burung kenari betina sebelumnya. Dan status betinanya janda dua kali produksi alias pernah beranak. Mungkin karena statusnya masih perjaka ini, burung kenari pejantan sanggup kawin 8 kali dalam kurang tiga jam. Apalagi yang betina juga sudah berpengalaman untuk urusan kawin-mawin.

Menjodohkan dan mengkawinkan burung kenari bisa dibilang susah-susah gampang. Baik pejantan dan betina harus sama-sama cukup umur dan sama-sama birahi. Pejantan harus gacor dor alias berkicau, sedangkan betina harus benar-benar birahi atau siap kawin.

Bahkan Kenari betina yang sedang birahi bisa mengalahkan kenari jantan. Kalau itu terjadi, maka proses penjodohan atau kawin tidak akan terjadi. Dan pejantan harus diambil dan dipisahkan. Atau diulang lagi hari berikutnya.

Seperti yang terjadi dengan burung kenariku, kenari betina terlalu over birahi, pada hari Sabtu, pejantan saya masukkan atau satukan dalam satu kandang-dan pejantannya langsung dihajar oleh kenari betina. Bahkan nyalinya langsung ciut belum bisa menjadi penjantan tangguh. Akhirnya saya ambil lagi pejantannya dan dipisahkan.

Hari Minggu saya jodohkan atau kawinkan lagi, reaksi betina tidak seganas dan agresif pada hari sebelumnya. Tapi juga tidak ada perkawinan. Baru pada hari Senin sore, kenari jantan saya masukkan lagi ke kandang betina dan basa-basi sebentar, langsung betina dikawin tanpa ba-bi-bu.

Setelah kawin, jantannya menjauh dari betina dan sambil ngemil atau makan milet, mungkin menghimpun tenaga untuk kawin berikutnya. Dan benar saja, istirahat beberapa menit dan ronde kedua dimulai kawin lagi. Begitu seterusnya proses perkawinan burung kenariku sampai delapan kali tanpa obat kuat atau viagra.

Saya suka mengamati perilaku burung sedang kawin, terkadang tidak beda jauh dengan manusia.

***