Kenari betina yang sedang birahi bisa mengalahkan kenari jantan. Kalau itu terjadi, maka proses penjodohan atau kawin tidak akan terjadi.
Inilah dunia hobi...
Saya mempunyai beberapa hobi murah meriah, yaitu memelihara burung, ikan, juga bercocok tanam dalam media pot dan polibeg.
Kemarin Senin sore habis pulang kerja, saya menjodohkan burung kenari yang baru satu minggu dibeli. Dia kawin sampai 8 kali kurang dari tiga jam. Padahal tidak pakai obat kuat atau vitamin penambah stamina. Normalnya dalam sehari burung kenari dikawinkan tiga kali. Kalau ini terjadi pada manusia, pasti gempor dan boyok atau pinggang bisa sakit encok.
Proses kawin pertama pas adzan maghrib berkumandang untuk wilayah Bandung yaitu jam 17.58 WIB, karena dekat masjid. Bagaimana hukumnya burung Kenari kawin ditengah-tengah suara adzan berkumandang? Apakah wajib dihentikan?
Kawin kedua habis maghrib yaitu jam 18.13 WIB dan sampai sebelum Isya' sudah kawin lima kali. Dan habis isya nambah tiga kali. Jadi kawin delapan kali.
Proses perkawinan burung kenari sangat cepat seperti burung gereja kawin di atas genting rumah yaitu betina ngeleper atau mapan dan jantan langsung nangkring menyalurkan spermanya. Begitu juga dengan burung kenari. Cepatnya proses perkawinan burung kenari bukan karena ejakulasi dini atau peltu yang sering terjadi pada laki-laki, tapi memang begitulah proses perkawinan burung kenari atau burung pada umumnya.
Burung kenari yang saya kawinkan ini status pejantannya masih perjaka alias belum pernah kawin dengan burung kenari betina sebelumnya. Dan status betinanya janda dua kali produksi alias pernah beranak. Mungkin karena statusnya masih perjaka ini, burung kenari pejantan sanggup kawin 8 kali dalam kurang tiga jam. Apalagi yang betina juga sudah berpengalaman untuk urusan kawin-mawin.
Menjodohkan dan mengkawinkan burung kenari bisa dibilang susah-susah gampang. Baik pejantan dan betina harus sama-sama cukup umur dan sama-sama birahi. Pejantan harus gacor dor alias berkicau, sedangkan betina harus benar-benar birahi atau siap kawin.
Bahkan Kenari betina yang sedang birahi bisa mengalahkan kenari jantan. Kalau itu terjadi, maka proses penjodohan atau kawin tidak akan terjadi. Dan pejantan harus diambil dan dipisahkan. Atau diulang lagi hari berikutnya.
Seperti yang terjadi dengan burung kenariku, kenari betina terlalu over birahi, pada hari Sabtu, pejantan saya masukkan atau satukan dalam satu kandang-dan pejantannya langsung dihajar oleh kenari betina. Bahkan nyalinya langsung ciut belum bisa menjadi penjantan tangguh. Akhirnya saya ambil lagi pejantannya dan dipisahkan.
Hari Minggu saya jodohkan atau kawinkan lagi, reaksi betina tidak seganas dan agresif pada hari sebelumnya. Tapi juga tidak ada perkawinan. Baru pada hari Senin sore, kenari jantan saya masukkan lagi ke kandang betina dan basa-basi sebentar, langsung betina dikawin tanpa ba-bi-bu.
Setelah kawin, jantannya menjauh dari betina dan sambil ngemil atau makan milet, mungkin menghimpun tenaga untuk kawin berikutnya. Dan benar saja, istirahat beberapa menit dan ronde kedua dimulai kawin lagi. Begitu seterusnya proses perkawinan burung kenariku sampai delapan kali tanpa obat kuat atau viagra.
Saya suka mengamati perilaku burung sedang kawin, terkadang tidak beda jauh dengan manusia.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews