Orang yang Sedang Nyenyak Tidur Disuruh Allah Bangun untuk Shalat Tahajud

Surat-Surat setelah Surat AL-FATIHAH di dalam Kitab Suci AL-QUR'AN merupakan penjelasan lebih lanjut dari ayat-ayat yang ada di dalam Surat AL-FATIHAH tersebut.

Rabu, 20 Mei 2020 | 07:46 WIB
0
162
Orang yang Sedang Nyenyak Tidur Disuruh Allah Bangun untuk Shalat Tahajud
Ilustrasi tidur (Foto: topcareer.id)

Banyak orang yang tidak sadar, tiap hari sewaktu mendirikan shalat lima waktu, orang tersebut mengucapkan janji kepada ALLAH siap melaksanakan apa saja perintah dari ALLAH, tetapi ternyata di malam hari tidur saja, melupakan janjinya tadi, jangan lupa shalat tahajudnya. Pada waktu kita mendirikan Shalat 5 (Lima) waktu, yaitu Shalat Subuh, Dhuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya, kita pasti membaca Surat AL-FATIHAH.

Surat AL-FATIHAH tersebut merupakan intisari atau kesimpulan dari seluruh informasi yang ada di dalam Kitab Suci AL-QUR'AN. Jika kita sudah benar-benar memahami semua ayat di dalam Surat AL-FATIHAH tersebut, itu artinya insyaAllah kita diberi kekuasaan oleh ALLAH untuk sanggup memahami seluruh isi Kitab Suci AL-QUR'AN.

Pertama-tama, kita berjanji atau menyatakan bahwa ALLAH itu satu-satunya Tuhan bagi Seluruh Alam Semesta yang berhak dipuji-puji. Segala pujian hanya bagi Engkau, Ya ALLAH. Kami tidak akan memuji-muji Tuhan selain ALLAH. Biarlah selain ALLAH itu dipuji-puji oleh orang lain, bukan oleh kami.

Itulah janji yang pertama-tama kita sampaikan langsung kepada ALLAH. Sungguh luar biasa, pelajaran tersebut benar-benar berasal dari ALLAH sendiri. ALLAH telah menjadi saksi bahwa di mana pun di Alam Semesta yang luas nya tidak tak terbatas ini, dapat dipastikan, tidak ada Tuhan selain ALLAH. Kesaksian ALLAH tersebut pasti benar. Itulah sebabnya kita diajari supaya mengucapkan janji setia hanya kepada yang namanya ALLAH. Selain nama ALLAH itu pasti bukan Tuhan Yang Sesungguhnya. Segala pujian hanya bagi ALLAH, Tuhan bagi Seluruh Alam Semesta.

Janji kedua, kita menyatakan bahwa ALLAH itu Tuhan Yang Maha Pengasih dan ALLAH itu Tuhan Yang Maha Penyayang. Selain ALLAH, dapat dipastikan, Tuhan tersebut tidak dapat dan tidak sanggup menjalankan fungsi sebagai Tuhan Yang Maha Pengasih dan Tuhan Yang Maha Penyayang. Itu artinya, hanya ALLAH saja Tuhan yang kita puji-puji sebagai Tuhan Yang Maha Pengasih, Tuhan Yang Maha Penyayang.

Janji atau pernyataan kita yang ketika adalah ALLAH itu Tuhan Yang Mempunyai Undang-Undang Pembalasan atas Setiap Perbuatan Yang Dilakukan oleh Setiap Orang. Kita sudah menyatakan secara lisan bahwa di ALAM SEMESTA ini di kehidupan di dunia ini, setiap orang DILARANG KERAS berbuat semaunya sendiri, sangat terlarang berbuat seenaknya sendiri.

Setiap orang harus ingat perjanjian ketika ini, yaitu kita harus tunduk dan patuh atas setiap ketentuan di dalam Undang-Undang tentang Pembalasan atas Setiap Perbuatan Yang Dilakukan oleh Setiap Orang. Undang-Undang tersebut ciptaan ALLAH sendiri. Perhitungan ALLAH atas setiap perbuatan atau perilaku manusia itu sangat cepat sekali.

Setiap Perbuatan BAIK manusia, siapa pun itu orangnya, pasti diberi BALASAN KEBAIKAN oleh ALLAH. Balasan Kebaikan itu selama ini kita mengenalnya dengan nama PAHALA. Nama lain pahala itu adalah HADIAH, atau dalam bahasa Inggrisnya Rewards.

Itu artinya, setiap amal PERBUATAN BAIK manusia, siapa pun orangnya, di kemudian hari, ALLAH pasti memberikan HADIAH kepada orang yang sudah melakukan amal perbuatan baik tersebut. Itu artinya, untuk mendapatkan HADIAH dari ALLAH tersebut, kita harus terlebih dahulu melakukan amal PERBUATAN BAIK sesuai petunjuk ALLAH yang ada di dalam Kitab Suci AL-QUR'AN.

Jangan berharap, orang yang TIDAK melakukan amal perbuatan baik sama sekali, tiba-tiba mendapat kiriman HADIAH dari ALLAH. Jangan bermimpi, orang yang TIDUR SAJA DI setiap malam hari, tiba-tiba memperoleh kiriman HADIAH dari ALLAH Tuhan satu-satunya Pemilik Alam Semesta ini. Itulah yang disebut kabar gembira kepada orang-orang yang sudah melakukan amal perbuatan baik, ketika hidup di dunia ini. Dengan demikian, HADIAH atas setiap amal perbuatan baik seorang manusia itu diberikan oleh ALLAH di dunia ini juga. Di dunia saja, HADIAH dari ALLAH tersebut sudah diberikan kepada orang yang sudah melakukan amal perbuatan baik, terlebih-lebih lagi nanti di kehidupan di alam akherat hadiahnya lebih besar lagi.

Dengan adanya Undang-Undang tentang Pembalasan atas Setiap Perbuatan setiap Manusia, maka dapat dipastikan tidak ada amal perbuatan baik yang sudah dikerjakan oleh seseorang yang sia-sia. Bahkan, ALLAH sudah dengan tegas menyatakan bahwa sekecil apapun amal perbuatan baik yang sudah dikerjakan oleh orang siapa saja, orang tersebut tentu akan melihat buah dari amal perbuatan baiknya tersebut, balasan atas amal perbuatan baiknya tersebut pasti datang kepada orang tersebut. Dalam bahasa agama, HADIAH dari ALLAH atas amal perbuatan baik yang sudah dikerjakan oleh orang tersebut pasti dikirimkan ke orang tersebut, di dunia ini juga.

Setiap orang yang melakukan perbuatan BURUK, pasti diberi HUKUMAN oleh ALLAH di kemudian hari. Sementara itu, orang-orang yang tidak percaya adanya Undang-Undang tentang Pembalasan terhadap setiap Perbuatan Manusia, mereka berbuat jahat apa saja mempunyai keyakinan tidak akan DIHUKUM berat oleh ALLAH di kemudian hari. ALLAH sudah memberikan peringatan dengan sangat keras bahwa setiap amal perbuatan BURUK atau JAHAT siapa pun orangnya pasti diberi HUKUMAN oleh ALLAH di kemudian hari.

Semakin buruk atau jahat amal perbuatan seseorang maka dapat dipastikan HUKUMAN dari ALLAH semakin berat semakin berat kepada orang tersebut di kemudian hari. Kapan datangnya hukuman dari ALLAH tersebut kepada orang yang berdosa tersebut?

Jawabannya adalah tidak ada siapa pun yang mengetahui hal tersebut, urusan tersebut, kecuali hanya ALLAH semata-mata. Bahkan, ALLAH menyatakan bahwa sekecil apapun amal perbuatan BURUK dan jahat manusia, maka orang tersebut pasti akan menerima hukuman dari ALLAH. Bahkan lebih dari itu, ALLAH memberikan penjelasan lebih lanjut bahwa orang tersebut pasti melihat dengan mata kepalanya sendiri hukuman dari ALLAH yang dikirimkan kepada orang berdosa tersebut.

Khusus untuk amal perbuatan buruk dan jahat tersebut, jika hukuman dari ALLAH tersebut belum dikirimkan kepada orang yang berdosa itu, orang yang berdosa tersebut memohon ampun kepada ALLAH dan ALLAH memaafkan atau mengampuni perbuatan jahat dan buruk orang tersebut, maka hukuman dari ALLAH tidak jadi dikirimkan kepada orang tersebut, sebab dosa-dosanya sudah seluruhnya diampuni oleh ALLAH.  Itulah sebabnya, ada perintah dari ALLAH supaya setiap orang rajin memohon ampun di setiap malam hari kepada ALLAH, yaitu dengan jalan mendirikan Shalat Tahajud di setiap malam hari.

Janji kita yang Ke empat kepada ALLAH adalah kita menyatakan bahwa kita hanya menyembah atau mengadu kepada ALLAH saja. Dan kita berjanji bahwa kita hanya meminta pertolongan semata-mata kepada ALLAH saja. Sungguh luar biasa janji kita yang ke empat tersebut. Itu artinya, kita ini tidak akan pernah mengabdi kepada SELAIN ALLAH. Kita juga tidak akan pernah menyembah kepada SELAIN ALLAH. Kita juga tidak akan pernah taat dan patuh kepada perintah-perintah dari SELAIN ALLAH. Itulah bahasa agamanya, kita benar-benar siap taat dan patuh kepada semua perintah dan larangan yang datangnya dari ALLAH.

Kita berjanji juga bahwa kita hanya meminta PERTOLONGAN kepada ALLAH semata-mata. Itu maknanya, segala kejadian dan peristiwa apa pun bentuknya itu semua atas ijin dan KEHENDAK ALLAH saja. Itulah sebabnya, dalam setiap urusan apa pun, pertama-tama kita meminta terlebih dahulu PERTOLONGAN dari ALLAH, setelah itu kita meminta tolong kepada mahluk ALLAH.

Sebagai satu contoh yang bagus, ada satu orang mau dioperasi jantung. Orang tersebut mencari rumah sakit yang paling baik di dunia, berapa pun biayanya orang tersebut siap membayar. Tetapi, orang tersebut TIDAK meminta pertolongan terlebih dahulu kepada ALLAH, sang penentu keberhasilan setiap urusan apa pun bentuknya. Benar saja, operasi jantung orang tersebut gagal total, padahal sudah memilih rumah sakit yang TERBAIK di dunia dan rumah sakit PALING MAHAL biayanya di dunia. Di situlah, kita dapat memahami, dalam bahasa agama, ALLAH tidak menolong orang yang dioperasi jantung tersebut. Bisa ditebak, bisa jadi, orang tersebut tidak terlebih dahulu meminta pertolongan kepada ALLAH, Tuhan Yang Maha Kuasa, Yang Maha Menentukan Keberhasilan apa saja setiap urusan yang terjadi di seluruh alam.SEMESTA ini.

Janji kita yang ke lima adalah kita menyatakan Ya ALLAH, pimpinlah kami supaya kami dapat mengikuti Agama Islam. Itu artinya, untuk dapat memahami Agama Islam, kita ini perlu dipimpin oleh ALLAH Tuhan Yang Sesungguhnya, Tuhan Yang Telah Menurunkan Kitab Suci AL-QUR'AN. Setiap kali kita mendirikan Shalat, kita memohon supaya ALLAH memimpin kita dapat memahami dan mengamalkan Agama Islam dengan benar. Sampai kapan pun, ALLAH itu tidak akan pernah mati. ALLAH itu Tuhan Yang Maha Hidup, tidak akan pernah berakhir. Jadi, ketika kita meminta kepada ALLAH, pimpinlah kami untuk dapat mengikuti Agama Islam. Islam itu agama yang benar.

Janji kita yang Ke ENAM adalah kita menyatakan Agama Islam itu agama yang benar, orang-orang yang sudah mengikuti Agama Islam mendapatkan berbagai kenikmatan hidup dari ALLAH, bukan jalan hidup yang dimurkai oleh ALLAH, dan bukan jalan hidup yang tersesat. Itu artinya, dalam menempuh perjalanan hidup di dunia ini, jika kita melalui jalan hidup yang salah, bukan jalan hidup yang benar, maka ALLAH pasti marah atau murka kepada kita. Dalam bahasa agama, jalan hidup yang salah itu dinamakan jalan hidup yang tersesat. Kita sudah berjanji kepada ALLAH bahwa kita hanya akan menempuh jalan hidup yang benar yaitu Agama Islam.

Setiap kali kita mendirikan shalat, kita pasti membaca Surat AL-FATIHAH yang merupakan kesimpulan dari seluruh isi Kitab Suci AL-QUR'AN. JIKA kita sudah memahami setiap ayat di dalam Surat AL-FATIHAH tersebut, InsyaALLAH kita sudah memahami intisari semua pelajaran di dalam Kitab Suci AL-QUR'AN. Surat-Surat setelah Surat AL-FATIHAH di dalam Kitab Suci AL-QUR'AN merupakan penjelasan lebih lanjut dari ayat-ayat yang ada di dalam Surat AL-FATIHAH tersebut.

Sebagai tanda bukti bahwa kita hanya menyembah kepada ALLAH adalah kita harus siap melaksanakan perintah ALLAH berupa perintah harus bangun di tengah malam dan mendirikan Shalat Tahajud yang lama di setiap malam hari. Bahkan, ALLAH sudah memberikan isyarat bahwa hanya orang-orang yang tidurnya sedikit sekali di malam hari yang pasti diberi banyak sekali kenikmatan hidup atau KEHIDUPAN YANG SANGAT BAGUS di dunia ini, apalagi kelak di kemudian hari di kehidupan di akherat.

Tidak ada Tuhan kecuali ALLAH. Selain nama ALLAH, dapat dipastikan itu bukan Tuhan. Coba sebutkan nama selain ALLAH, maka dapat ditentukan bahwa nama selain ALLAH tersebut bukan Tuhan Yang Sesungguhnya. Dengan kita sudah memahami dan mengerti bahwa Tuhan kita itu hanya ALLAH, maka itu artinya kita sudah berjanji untuk taat dan patuh terhadap apa saja yang menjadi Perintah ALLAH. Kita juga sudah berjanji bahwa apa saja yang dilarang oleh ALLAH, Kita juga harus siap untuk tidak mengerjakan LARANGAN ALLAH tersebut. Itulah sebabnya, kita wajib mengetahui semua Perintah ALLAH dan semua Larangan ALLAH. Untuk itu, setiap hari kita harus berjuang untuk membaca dan memahami semua isi AL-QUR'AN.

Pelajaran tentang Motivasi Shalat Tahajud ini disampaikan oleh HAKATINDO (Himpunan Keluarga Tahajud Indonesia), MOTIVATOR SHALAT TAHAJUD NO.1 DI INDONESIA. Semoga kita semua ini selalu ingat dengan apa saja yang sudah kita janjikan kepada ALLAH. Salah satu janji kita kepada ALLAH adalah kita siap melaksanakan perintah ALLAH berupa perintah untuk bangun dari tidur kita di malam hari dan mendirikan Shalat Tahajud yang lama secara rutin di setiap malam hari.

Dr. Noorchamid Ustadi, MSi., motivator shalat tahajud No. 1 di Indonesia