Semua gaya adalah kecanggungan seorang penulis dalam menyatakan suatu fakta. Ketika kamu berhasil melampaui kecanggungan ini, kamu akan baik-baik saja.
Jangan pernah bersaing dengan penulis yang masih hidup! -- Ernest Hemingway
Sesungguhnya wejangan penulis sekaligus wartawan Amerika Serikat pada masa lalu itu sering saya sampaikan saat saya berbagi pengetahuan tentang penulisan, khususnya saat sesi creative writing. Mengapa? Karena saya pernah merasakannya; betapa beratnya menjadi orang lain itu.
Ini terjadi saat saya tergila-gila akan gaya tutur dan bercerita seperti yang disampaikan Ahmad Tohari, Sydney Sheldon atau Pramoedya Ananta Toer. Saya ingin jadi Tohari, Sheldon, dan Pramoedya, tetapi itu tidak pernah terjadi.
Memang, beberapa cerpen atau cerbung dengan menggunakan gaya penulis lain yang saya "mirroring" bisa lolos dan dimuat sejumlah media. Tetapi Hemingway bener, saya tidak menjadi lebih baik. Terlebih lagi, saya tidak pernah merasa puas.
Saya kembali teringat Hemingway.
Penulis cerpen "The Killers" ini di awal tahun 1940-an sudah mewanti-wanti setiap penulis, siapapun dia, harus menjadi dirinya sendiri. Bahkan dengan nada dikotomis Hemingway berkata, "Bersaing dengan orang mati yang kamu ketahui malah baik."
"Orang mati" di sini tentu saja penulis yang sudah meninggal dunia.
Mengapa penulis tidak boleh "menjadi" atau meniru penulis yang masih hidup? Jawabannya, sebagus apapun cerita yang kamu tulis, tulisanmu tidak akan sebagus karya si penulis yang sudah mati.
Apakah kalau tulisan lebih baik dari karya si orang mati diperbolehkan?
Hemingway punya jawaban, "Dalam seni apa pun, kamu diizinkan mencuri apa pun jika kamu bisa membuatnya lebih baik, tetapi kecenderungannya harus selalu ke atas, bukan ke bawah."
Memang meniru gaya orang lain itu hanya ada dua pilihan, cenderung ke atas dalam arti lebih baik atau ke bawah dalam dalam arti lebih buruk. Tetapi kenyataannya, yang sering terjadi adalah kecenderungan terakhir; lebih buruk.
Menurut Hemingway, semua gaya adalah kecanggungan seorang penulis dalam menyatakan suatu fakta. Ketika kamu berhasil melampaui kecanggungan ini, kamu akan baik-baik saja.
"Jika kamu mencoba menulis seperti orang lain, kamu akan merasa canggung oleh penulis lain dan juga kamu sendiri," pungkas Hemingway.
Dengan demikian, resep terbaik menulis adalah: jangan pernah meniru siapapun, jadilah diri sendiri!
Itu saja.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews