Jangan Pernah Bersaing dengan Penulis yang Masih Hidup!

Semua gaya adalah kecanggungan seorang penulis dalam menyatakan suatu fakta. Ketika kamu berhasil melampaui kecanggungan ini, kamu akan baik-baik saja.

Senin, 14 Oktober 2019 | 08:10 WIB
0
660
Jangan Pernah Bersaing dengan Penulis yang Masih Hidup!
Ernest Hemingway (Foto: studybreaks.com)

Jangan pernah bersaing dengan penulis yang masih hidup! -- Ernest Hemingway

Sesungguhnya wejangan penulis sekaligus wartawan Amerika Serikat pada masa lalu itu sering saya sampaikan saat saya berbagi pengetahuan tentang penulisan, khususnya saat sesi creative writing. Mengapa? Karena saya pernah merasakannya; betapa beratnya menjadi orang lain itu.

Ini terjadi saat saya tergila-gila akan gaya tutur dan bercerita seperti yang disampaikan Ahmad Tohari, Sydney Sheldon atau Pramoedya Ananta Toer. Saya ingin jadi Tohari, Sheldon, dan Pramoedya, tetapi itu tidak pernah terjadi. 

Memang, beberapa cerpen atau cerbung dengan menggunakan gaya penulis lain yang saya "mirroring" bisa lolos dan dimuat sejumlah media. Tetapi Hemingway bener, saya tidak menjadi lebih baik. Terlebih lagi, saya tidak pernah merasa puas.

Saya kembali teringat Hemingway.

Penulis cerpen "The Killers" ini di awal tahun 1940-an sudah mewanti-wanti setiap penulis, siapapun dia, harus menjadi dirinya sendiri. Bahkan dengan nada dikotomis Hemingway berkata, "Bersaing dengan orang mati yang kamu ketahui malah baik."

"Orang mati" di sini tentu saja penulis yang sudah meninggal dunia.

Mengapa penulis tidak boleh "menjadi" atau meniru penulis yang masih hidup? Jawabannya, sebagus apapun cerita yang kamu tulis, tulisanmu tidak akan sebagus karya si penulis yang sudah mati.

Apakah kalau tulisan lebih baik dari karya si orang mati diperbolehkan? 

Hemingway punya jawaban, "Dalam seni apa pun, kamu diizinkan mencuri apa pun jika kamu bisa membuatnya lebih baik, tetapi kecenderungannya harus selalu ke atas, bukan ke bawah."

Memang meniru gaya orang lain itu hanya ada dua pilihan, cenderung ke atas dalam arti lebih baik atau ke bawah dalam dalam arti lebih buruk. Tetapi kenyataannya, yang sering terjadi adalah kecenderungan terakhir; lebih buruk.

Menurut Hemingway, semua gaya adalah kecanggungan seorang penulis dalam menyatakan suatu fakta. Ketika kamu berhasil melampaui kecanggungan ini, kamu akan baik-baik saja.

"Jika kamu mencoba menulis seperti orang lain, kamu akan merasa canggung oleh penulis lain dan juga kamu sendiri," pungkas Hemingway.

Dengan demikian, resep terbaik menulis adalah: jangan pernah meniru siapapun, jadilah diri sendiri!

Itu saja.

 ***