Mengapa Kita Harus Menulis?

Plato, Ibnu Sina, Al-Ghazali, Albert Einstein, Sun Tzu, kita tidak pernah mengenal langsung tokoh-tokoh tersebut tapi kita mengetahui mereka lewat tulisannya.

Rabu, 27 November 2019 | 08:26 WIB
0
263
Mengapa Kita Harus Menulis?
Saya, Satria Dharma (Foto: Dok. pribadi)

Once in a lifetime we must be able to write and publish our own book. It is a proof that our life is valuable and we have stories, opinions, values, and thoughts that are worth sharing and may inspire others. – Satria Dharma

Tidak peduli apakah pernah terbersit di dalam hati Anda keinginan agar suatu hari Anda akan bisa menjadi seorang penulis buku yang bestseller atau sekadar memiliki blog sendiri, semua orang perlu mengembangkan kemampuan menulisnya. Di dunia yang semakin mengglobal ini kemampuan berkomunikasi adalah sangat vital.

Menulis adalah sebuah cara berkomunikasi yang sangat penting. Sehebat atau sepandai apa pun Anda, sebagus dan secanggih apa pun produk yang mungkin bisa Anda ciptakan, tapi jika Anda tidak mampu mengkomunikasikannya ke dunia luas maka semua itu akan sia-sia. If nobody knows you or what you can do then you don’t exist. You should communicate yourself or your products well .

Cara pertama untuk berkomunikasi adalah berbicara atau tatap muka. Dengan berbicara langsung kita bisa menyampaikan dan mengekspresikan diri dengan meyakinkan. Itu sebabnya bahwa keputusan-keputusan penting tetap dilakukan dengan tatap muka dan bicara langsung antar pihak meski sebenarnya bisa dilakukan secara tertulis dan dari jarak jauh.

Cara lain adalah dengan menuliskannya. Tapi menulis bisa menjadi cara untuk menyampaikan pesan dan mengekspresikan diri yang lebih baik dari berbicara. Dengan menulis kita dapat menyusun kata-kata kita jauh lebih baik, lebih luas dan dalam maknanya. Apa yang kita tulis bisa dibaca berulangkali oleh si penerima pesan.

Hebatnya lagi, sebelum kita menyampaikan pesan tertulis tersebut kita dapat mengeditnya berkali-kali sehingga kita puas dan yakin dengan apa yang kita maksudkan dan kemudian baru kita sampaikan atau sebarkan.

Dari 4 Keterampilan Berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis) keterampilan menulislah yang dianggap sebagai ketrampilan berbahasa tertinggi dan oleh karenanya dianggap paling sulit dan perlu mendapat perhatian lebih dalam melatihnya. Dalam menulis kita tidak hanya sekedar menuliskan kata-kata tetapi kita juga dituntut untuk menuangkan gagasan, konsep, perasaan, dan kemauan.

Untuk dapat memiliki Ketrampilan Menulis dibutuhkan waktu berlatih yang lama dan juga intensif. Keterampilan menulis boleh dibilang merupakan keterampilan yang sangat kompleks dan bisa dikatakan sebagai ketrampilan yang hanya dimiliki oleh orang yang terpelajar.

Mengapa Harus Terus Menulis?

Menulis itu melatih otak dalam berpikir. Dengan menulis kita melatih otak kita untuk mengeluarkan kata-kata, kalimat, ekspresi, dan berusaha untuk menyusunnya dengan efisien dan efektif dan dengan demikian maka mesin di otak kita bekerja.

Menulis adalah terapi berpikir yang sangat baik. Tidak ada gunanya kita punya otak jika otak itu tidak kita gunakan untuk berpikir. Menulis adalah sebuah cara untuk mengasah dan melatih otak kita setiap hari agar menjadi tajam. Menulis itu memperkuat daya ingat kita. Otak menjadi lebih lentur jika dilatih untuk menulis.

Menulis itu meningkatkan kompetensi diri. Abad Informasi itu berbasis tertulis (text and graphic). Menulis itu kecakapan. Alatnya kata-kata. Dengan kata-kata dan gambar kita menampilkan pesan yang ingin kita sampaikan. Abad Informasi tidak akan bisa mempekerjakan orang yang tidak dapat menulis kalimat yang padat, logis, dan jelas.

Jadi jelas sekali bahwa menulis itu ketrampilan paling penting bagi masa depan. Kemampuan Anda menulis nantinya akan sangat menentukan karir dan kehidupan pribadi Anda. Kemampuan saya menulis dan menyampaikan gagasan secara tertulis membentuk karir dan perjalanan hidup saya selama ini.

Saya juga dapat istri yang luar biasa karena kemampuan saya menulis surat lamaran memintanya menjadi istri saya lewat surat.  Dia jelas terpesona oleh kelihaian saya menulis surat lamaran tersebut. Kalau saya sampaikan secara lisan mungkin kata-kata saya akan berantakan dan dia bingung sebenarnya saya ini mau ngomong apa sih. 

Ketrampilan menulis itu sangat dibutuhkan jika Anda ingin meneruskan studi ke tingkat lebih tinggi. Semakin tinggi level pendidikan yang akan dituju semakin tinggi persyaratan kemampuan menulisnya. Untuk tingkat Sarjana Anda harus menulis Skripsi, tingkat Master menulis Thesis, tingkat Doctoral menulis Disertasi. Semuanya membutuhkan ketrampilan menulis.

Ketrampilan Menulis itu jelas dibutuhkan jika Anda ingin bekerja. Karyawan yang memiliki kemampuan menulis memiliki kesempatan lebih besar untuk diterima bekerja, dipromosikan dan paling jarang dipecat. Ketrampilan Menulis itu sebuah modal besar jika Anda ingin bekerja mandiri. Seorang penulis yang handal bisa kaya raya dari kemampuannya menulis. Bahkan seorang ‘ghost writer’ bisa kaya raya.

Saya mengenal beberapa orang yang kaya raya karena buku yang ditulisnya. Seorang walikota bahkan mengaku bahwa modalnya untuk naik menjadi walikota adalah dari buku yang ia tulis dan menjadi buku wajib bagi siswa. Dia memang mantan guru dan kepala sekolah sebelumnya. 

Dengan kemampuan menulis seseorang dapat menemukan dan memunculkan ide dan gagasan baru, bersikap kritis analitis, dan mampu menyebarluaskannya pada orang lain jauh lebih baik daripada hanya dengan lisan.

Menulis membantu kita melihat pikiran yang berkelebat dalam benak kita dengan jelas. Sebagian besar kisah, peristiwa, dan pandangan kita tidak mampu kita sampaikan secara lisan karena kisah, peristiwa, dan pandangan tertentu membutuhkan audiens tertentu, suasana tertentu, tempat tertentu yang mungkin tidak akan pernah akan kita temui.

Dengan menuliskannya maka apa yang mengendap di benak kita akan bisa kita urai dan lukiskan dengan cara, waktu, dan tempat yang sesuai dengan yang kita inginkan.

Menulis juga membantu kita melihat kejelasan dalam pemikiran di benak kita. Kita dapat memilih berbagai ide, merekatkannya, mencabutnya, dan menghasilkan ide-ide baru saat kita menulis sepenuh hati. Menulis memaksa kita untuk bercermin, mengamati, dan berpikir lebih kritis. Menulis memberi kita akses ke pikiran kita dan pada akhirnya memberi kita kemampuan untuk menjadi penulis cerita kita sendiri. Kebiasaan ini akan membangun keterampilan menulis kita yang akan memiliki dampak positif pada setiap bidang kehidupan kita.

Dalam kehidupan yang semakin keras dan kompetitif stress dan tekanan hidup sering tak terelakkan. Daripada Anda menghabiskan uang dan waktu Anda untuk melakukan terapi kejiwaan maka menulis justru merupakan sebuah terapi yang ampuh bagi stres dan depresi.

Kita bisa menghilangkan stres dari pikiran kita dan menuangkannya di atas kertas atau dengan menuliskannya. Menulis bisa menjadi terapi. Menulis bisa menjadi cara untuk melampiaskan semua frustrasi terpendam yang mungkin membebani pikiran kita ke atas kertas atau layar komputer. Kita dapat mengatasi kemarahan, ketakutan, kekhawatiran, dan stres kita tanpa harus memukul orang yang menimbulkan emosi tersebut dengan tinju kita.

Menulis dapat berfungsi sebagai bentuk penghilang stres dan menjadi katarsis di mana kita akhirnya bisa mengatakan apa yang tidak bisa kita katakan dengan terus terang dalam kehidupan nyata. Menulis dapat melepaskan hormon dopamin dalam tubuh kita. Hormon dopamin di otak ini akan meningkatkan suasana hati sehingga kita akan merasa lebih senang dan bahagia.

Tapi kita perlu sadar agar jangan sampai perasaan kita yang mungkin menimbulkan masalah ketika dibaca orang masuk ke tangan atau media yang salah. Menjadikan tulisan sebagai katarsis tidaklah berarti bahwa kita bebas untuk menyampaikan hardikan, umpatan, caci-maki, tuduhan, gugatan, kebencian, sikap SARA yang tidak bertanggung jawab ke publik. Justru dengan menulis kita seharusnya bisa jauh lebih bijaksana, lebih tertata, lebih terstruktur, lebih bertanggung jawab dalam menyampaikan apa yang ada di benak kita. 

Bukankah kita selalu bisa membaca ulang, mengedit, menghapus, menambahkan, apa-apa yang perlu, baik, dan penting dalam tulisan kita? Ingatlah bahwa banyak orang yang menemui masalah hukum karena tidak mampu mengontrol emosi dan kata-katanya dengan menuliskan hal-hal yang buruk dan negatif dan melemparkannya ke media publik.

Satu hal penting mengapa kita harus menulis adalah karena dengan menulis kita akan dapat membuat perubahan. Jelas sekali bahwa tulisan dapat membuat perubahan-perubahan penting dalam hidup kita dan kehidupan orang lain. Kata-kata yang kita tulis dapat menginspirasi, membimbing, dan membawa perubahan nyata dalam kehidupan orang-orang tertentu. Tulisan adalah media yang sangat besar pengaruhnya untuk membawa revolusi di tempat-tempat di mana kita tidak dapat menjangkaunya secara fisik.

Jika kita memiliki keprihatinan atas sesuatu hal maka kita akan dapat menyuarakan keprihatinan tersebut melalui tulisan kita. Kita dapat membuat perubahan positif dan nyata dengan menulis tentang hal tersebut tanpa kita harus melangkah keluar dari pintu rumah kita.

Menulis adalah untuk keabadian, kata Pramudya Ananta Toer. “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

Itu sebabnya sampai saat ini kita masih bisa membaca kisah yang ditulis Pramudya. Bahkan karyanya “Bumi Manusia” difilmkan hampir 40 tahun setelah ditulisnya. Pepatah Yunani mengatakan: Verba volant, scripta manent, artinya ‘yang terucap akan hilang, terbang, yang tertulis akan abadi’.

KH As'ad Humam telah wafat 20 tahun lalu, namun karya yang disusunnya yang memudahkan siapapun untuk bisa membaca Alquran, yang berjudul “Buku Iqro Cara Cepat Belajar Membaca Alquran” sampai saat ini masih terus digunakan jutaan anak untuk belajar membaca Alquran.

Plato, Ibnu Sina, Al-Ghazali, Albert Einstein, Sun Tzu, kita tidak pernah mengenal langsung tokoh-tokoh tersebut tapi kita mengetahui mereka lewat tulisannya. Mereka semua boleh jadi telah meninggal puluhan, ratusan, atau ribuan tahun yang lalu. Namun tulisannya tetap hidup, dibaca, dikenang dan memberi inspirasi bagi generasi setelahnya. Yang mereka tulis menjadi abadi.

Untuk memiliki ketrampilan menulis maka kita memang harus banyak membaca dan rajin menuliskan ulang gagasan-gagasan dan pemikiran kita dalam bentuk tulisan utuh atau artikel. Dengan terus menerus berlatih maka kita akan dapat memperoleh kebeningan gagasan dan kelincahan dalam menuangkannya dalam bentuk tertulis.

Jadi jangan tunda lagi. Mulailah berlatih menulis. Anda bisa menulis di mana pun Anda berada dengan gadget yang Anda punyai. Jangan hanya gunakan gadget Anda untuk menelpon, menulis SMS atau menonton Youtube. Gadget Anda bisa digunakan untuk berlatih menulis setiap hari. Asahlah kemampuan menulis Anda dengan mulai menulis.

Jadikan menulis sebagai sebuah KEBIASAAN Anda. Satu kebiasaan positif akan mengarah ke kebiasaan positif yang lain, dan kebiasaan positif yang lain, sampai Anda berubah menjadi versi terbaik dari diri Anda (the best of you).

Kehebatan dari kebiasaan menulis setiap hari adalah bahwa kegiatan ini tidak memerlukan banyak modal atau sumber daya. Yang Anda butuhkan hanyalah pena dan kertas, laptop, atau cukup handphone Anda. Menulis dapat berfungsi sebagai dasar untuk praktik kreatif Anda seumur hidup. 

Surabaya, 26 Nopember 2019

***