Polisi pun telah mengantongi identitas fisik pelaku melalui rekaman CCTV di sejumlah ATM. Ketika beraksi menggunakan pakaian ala petugas ATM, meski berwajah bule, tidak mencurigakan.
Ya. Seperti di film saja. Mengikuti aksi perburuan penjahat perbankan dengan penggandaan (skimming) rekening nasabah di ATM sungguh seru. Sampai akhirnya, polisi Polda Metro Jaya menembak mati Solomev di Kemang, Jakarta Selatan Sabtu (9/11/2019). Ini kisahnya.
Berawal dari laporan pada Oktober 2019, Subdit Resmob Unit 4 Ditreskrimum Polda Metro Jaya bergerak taktis. Penyelidikan dimulai dengan melakukan olah data dan pencarian data berdasarkan informasi dari nasabah dan bank.
Hasilnya diketahui ada pencurian data dan penarikan tunai pada 26 dan 27 Oktober 2019 di sekitaran Kalimalang, Otista, Jakasampurna, Cideng, Tomang, Kemang dan Suryopranoto.
“Unit 4 Subdit Resmob melakukan penyelidikan dan analisa dan menemukan lokasi pencurian data diduga berada di beberapa ATM di sekitar Jalan Wolter Mongonsidi periode sekitar tanggal 20 Oktober 2019,” kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto.
Polisi pun melakukan pengintaian di sejumlah tempat tersebut. Karena diyakini para pemasang alat skimmer (merekam data nasabah) dan kamera tersembunyi (mengatahui password / pin ATM nasabah) akan kembali ke lokasi mengambil data. Tujuannya untuk menggandakan kartu ATM nasabah.
Polisi pun telah mengantongi identitas fisik pelaku melalui rekaman CCTV di sejumlah ATM. Ketika beraksi menggunakan pakaian ala petugas ATM, meski berwajah bule, tidak mencurigakan.
Mereka menggunakan aneka peralatan lengkap. Tak tanggung-tanggung mereka menyiapkan solder, kikir besi, lem tembak, penggaris, soldering gun, tang capit, kabel lan, cutter, tang buaya, kunci inggris, gulung timah.
Tak cukup itu, untuk meyakinkan diri sebagai petugas, mereka melengkapi diri dengan Hardware tools, obeng, meteran, charger spy cam, double tip, connector, MMC 16 GB, alat pencabut deep insert skimmer, lem besi, alat copy data yang sudah di modifikasi, 3 amplas halus. (Itu bagian dari barang bukti.)
Canggih. Tidak seperti di Bali atau daerah lain, model skimmer yang dipakai bukan tempelan. Ini menggunakan deep insert skimmer yang dimasukkan di dalam mesin ATM. Sementara kamera tersembunyi (spy camera) dipasang untuk merekam PIN ATM nasabah.
Benar. Pengintaian di sebuah ATM yang sudah dipasangi skimmer dan spy cam di Kemang Jakarta Selatan membuahkan hasil. Sekitar pukul 02.00 Sabtu (9/11/2019) datanglah dua orang bule dengan ciri-ciri yang diintai mengendarai sepeda motor Aerox warna merah.
Para petugas Subdit Resmob Polda menahan napas. Menunggu sampai dua orang masuk ke ATM. Benar mereka mengambil spy-cam dan alat deep skimmer.
Bak di film. Dua orang anggota Resmob itu cepat bergerak dan menodongkan senjata untuk melakukan penangkapan. Tak mau menyerah. Malah mereka melakukan perlawanan. Solomev ditembak. Cristea yang melihat Solomev meregang nyawa menyerah dan digelandang ke Polda Metro.
“Solomev ini melawan petugas dan berusaha merebut senjata. Akhirnya kita lakukan tindakan tegas dan terukur dan kemudian kita bawa ke RS Fatmawati,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.
Bagi Anda pengguna ATM, berhati-hatilah dalam bertransaksi di ATM. Jaga PIN Anda. Salah-salah kartu ATM Anda bisa digandakan dengan modus canggih skimming. Modus skimming marak di Bali, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Jakarta, dan beberapa kota lainnya, ternyata banyak melibatkan WNA.
Ninoy Karundeng
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews