Saya telah mendapatkan laporan yang terbaru dari Panglima TNI dan Kapolri mengenai peristiwa penyerangan oleh kelompok kriminal bersenjata di Papua yang telah mengakibatkan gugurnya pekerja yang tengah membangun jalan Trans Papua di daerah Nduga.
Saya atas nama rakyat, bangsa, dan negara, menyampaikan rasa dukacita yang mendalam kepada seluruh keluarga yang ditinggalkan, semoga arwah para pahlawan pembangunan Trans Papua ini diterima di tempat nan lapang di sisiNya.
Saat ini Panglima TNI dan Wakapolri berada di Papua untuk menyelidiki dan menuntaskan masalah ini selekas mungkin, dan menjamin agar kejadian yang sama tidak terulang di masa-masa yang akan datang.
Di tengah upaya kita yang sungguh-sungguh mempercepat pembangunan di pedalaman Papua, serangan terhadap para pekerja infrastruktur ini amat disayangkan.
Kita tahu bahwa medan pembangunan di Tanah Papua sangat sulit, tetapi rakyat Papua membutuhkan upaya luar biasa menggenjot pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, bandara, pelabuhan, dan lain-lain demi memberi mereka ruang dan akses yang lebih cepat untuk menjangkau fasilitas pendidikan, kesehatan, pasar, atau bepergian ke kota dan desa lain.
Karena itulah pembangunan jalan Wamena-Kenyam-Mamugu berikut 35 jembatan di jalur ini, tetap diteruskan. Jalan Trans Papua sepanjang 4.600 kilometer harus segera diselesaikan.
Kerja-kerja Kementerian PUPR membangun infrastruktur Tanah Papua tetap jalan, demi mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Tidak ada tempat untuk kelompok-kelompok kriminal bersenjata seperti ini di Tanah Papua maupun di seluruh pelosok Tanah Air. Kita tidak akan pernah takut.
Kejadian ini membuat tekad kita semakin membara untuk melanjutkan tugas besar membangun Tanah Papua.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews