Arjun Erigaisi menjadi GM India ke-54 kala itu, berhasil menyingkirkan GM Nihal Sarin di babak pertama dan GM D Gukes.
Turnamen Meltwater Champions Chess Tour Indian Qualifiers yang diikuti 16 pecatur India ini secara teknis sudah berakhir. GM Adhiban Baskaran dan GM Erigaisi Arjun memastikan dua tempat di turnamen elit itu setelah menyingkirkan lawan-lawan mereka di babak penyisihan dan semifinal.
Jika berbicara tentang pecatur muda India maka nama-nama yang langsung muncul adalah Praggnanandhaa R, Nihal Sarin, D. Gukesh. Padahal masih ada pecatur muda hebat hebat lainnya yang baru berusia 17 tahun yaitu Erigaisi Arjun.
Arjun meraih gelar GM pada usia 14 tahun 11 bulan dan 13 hari.
Memang dari segi usia, pencapaiannya ini terlihat biasa saja sebab sudah banyak pecatur muda lainnya yang melakukannya.
Namun apa yang membuat anak ini sangat istimewa adalah ia memasuki tahun 2018 tanpa satupun norma IM dimilikinya. Namun hanya dalam waktu delapan bulan kemudian Arjun sudah mengantongi tiga norma IM, tiga norma GM dan rating di atas 2500!
Arjun mendapatkan norma IM pertamanya di IIFLW Mumbai 2018, yang kedua di Aeroflot Open 2018 di Rusia dan yang ketiga di HD Bank di Vietnam, Hanoi, pada bulan Maret.
Bulan Mei Arjun mencetak norma GM pertamanya di Kolkata GM International 2018 sekaligus meraih Elo rating 2500. Arjun kemudian mendapat GM keduanya di sebuah turnamen round robin tertutup di Serbia. Norma GM ketiga dikantungi setelah ia menang di babak terakhir Abu Dhabi Masters 2018.
Arjun Erigaisi menjadi GM India ke-54 kala itu. Sungguh pencapaian yang luar biasa. Jadi tidak heran jika ia kemudian menyingkirkan GM Nihal Sarin di babak pertama dan GM D Gukesh pada babak semifinal Indian Qualifiers ini. Sementara Praggnanandhaa sudah duluan disingkirkan Adhiban di babak perempat final.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews