Banyak buku yang bagus isinya, tapi tidak berhasil dalam penjualan, hanya karena kemasannya tidak menarik minat untuk membacanya.
Sebagian orang mungkin menganggap Desain Cover buku itu tidak terlalu penting. Sebagai Perancang Grafis, saya menganggap cover (sampul) buku itu adalah bagian dari Packaging (kemasan), yang memerlukan perhatian khusus.
Sama seperti kemasan produk lainnya, dituntut harus Eye Catching, atau menarik mata untuk memandang. Cover buku pada dasarnya mengandung makna filosofis dari isi sebuah buku, setidaknya cover tersebut mencerminkan kandungan isi buku.
Tapi pada dasarnya, untuk menilai isi buku tidak cukup hanya dengan melihat sampulnya, maka dari itu muncul pemeo,
"Don't judge a book by it's cover"
Fungsi cover itu untuk menarik orang agar mau membaca isi sebuah buku. Kalau covernya saja tidak menarik, bagaimana mungkin orang mau membaca isinya.
Hampir rerata buku-buku Best Seller, desain sampulnya sangat menarik, karena barang yang berkualitas baik, haruslah dikemas dengan baik.
Tapi tidak jarang juga pembaca kecewa, pada awalnya tertarik untuk membaca sebuah buku, karena disain cover-nya menarik. Namun setelah membaca isinya, ternyata tidak semenarik disain cover-nya.
Hampir setiap hari saya merancang disain cover buku, untuk teman-teman penulis yang tergabung di Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD). Saya mewakafkan tenaga dan keahlian yang saya miliki, dalam hal disain grafis untuk kepentingan itu.
Sudah puluhan buku terbitan YPTD, sampul bukunya merupakan hasil rancangan saya. Semua desain sampul buku itu saya rancang dengan sepenuh hati, dan menguras tenaga, juga pikiran, karena saya ingin hasilnya maksimal.
Sebagai desainer grafis, saya punya tanggung jawab moral untuk memberikan hasil yang terbaik, bukan ala kadarnya. Inilah profesi lama saya yang kembali saya geluti, disamping terus menulis.
Sejak tidak lagi aktif sebagai Penata Artistik Film dan Sinetron empat tahun lalu, saya kembali mengembangkan profesi saya sebagai disainer grafis, karena memang inilah profesi dasar saya hingga bisa masuk ke dunia entertainment.
Sangat besar tantangannya dalam merancang desain cover buku, saya harus tahu seperti apa gambaran isi buku yang harus saya rancang sampulnya. Bagi saya disain cover buku sangat penting.
Biasanya saya minta pada penulisnya, untuk memberitahukan Judul dan Sinopsis bukunya terlebih dahulu, setelah itu barulah saya merancang disain cover-nya.
Yang menariknya lagi, beragam buku yang saya harus rancang cover-nya, mulai dari buku tentang dunia pendidikan, dunia pekerja, novel, bahkan antologi puisi.
Hampir setiap hari ada dua, atau tiga buku yang harus saya rancang. Disamping dari YPTD, saya juga menerima pesanan diuar YPTD.
Kalau cover buku dianggap tidaklah terlalu penting, bisa jadi profesi disainer grafis pun tidaklah penting. Pada kenyataannya, desain sampul buku itu sangatlah penting, karena merupakan 'jendela' dari sebuah buku, untuk melihat isinya.
Baca Juga: Teknik Jitu Ubah Powerpoint jadi Naskah Buku
Bagi penulis yang sudah punya nama, penghasil buku best seller, mungkin tidak lagi terlalu rumit memikirkan bentuk disain sampul bukunya. Tidak lagi memikirkan apakah desain cover bukunya menarik atau tidak.
Tapi bagi penulis yang belum punya nama, desain cover bukunya sangatlah penting, sehingga harus didisain semenarik mungkin, agar orang tertarik untuk membacanya.
Desain cover yang bagus itu tidaklah harus rumit, yang penting secara filosofis mewakili isi bukunya. Dengan melihat desain cover-nya, orang tertarik ingin membeli bukunya, saat dipajang di toko buku.
Beberapa unsur penting dalam sebuah Cover Buku
Desain cover buku, disamping harus mengandung aspek grafis, dan makna filosofis, juga penting memperhatikan warna, typography, dan objek yang disajikan di dalam desain cover.
Unsur-unsur tersebut sangat menentukan apakah cover yang dihasilkan, menarik untuk dilihat, dan mempengaruhi minat untuk membacanya.
Komposisi dalam menata letak objek, dan pemilihan font yang menyangkut typography, tidak kalah penting dalam mewujudkan visualisasi cover yang menarik.
Tidak bisa dikatakan desain cover sebuah buku tidaklah penting, karena disain cover adalah bagian dari kemasan sebuah buku, yang tujuannya untuk menarik minat untuk membaca buku tersebut.
Banyak buku yang bagus isinya, tapi tidak berhasil dalam penjualan, hanya karena kemasannya tidak menarik minat untuk membacanya. Tapi setelah dikemas ulang, dan diterbitkan kembali, hasilnya diluar dugaan.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews