Jika mampu mempertahankan performanya, bukan mustahil Irene menjuarai turnamen berkaliber Asia yang diselenggarakan di China.
Saya senang Irene Kharisma Sukandar bermain sabar menghadapi pecatur India yang sedang on fire WGM Bhakti Kulkarni tadi malam. Biasanya Irene bermain agresif meskipun pegang Hitam namun kali ini ia memilih bermain hati-hati.
Hasilnya, Bhakti yang terpancing menyerang blunder. Ia terpaksa menukar kualitas pada langkah ke-36 tanpa kompensasi yang memadai. Akibatnya, Bhakti takluk empat langkah kemudian. Kemenangan yang sangat penting bagi Irene karena Bhakti adalah unggulan ketiga di turnamen ini.
Kini hanya ada dua pecatur yang memiliki poin 6 yaitu Dinara Saduakassova yang merupakan unggulan utama dan Irene Kharisma Sukandar. Irene sudah pernah bertemu Dinara pada babak kelima dengan hasil remis.
Melihat pairing babak 8 saya sedikit lega. Irene akan bertemu dengan WFM Turmunkh Munkhzul dari Mongolia sementara Dinara berhadapan dengan unggulan kedua IM Batkhuyag Munguntuul juga dari Mongolia.
Jelas Munguntuul lebih kuat dari Munkhzul. Hanya ia harapan terakhir untuk menghentikan laju Dinara. Irene akan kalah dalam perhitungan tiebreak saat penentuan gelar juara jika Munguntuul kalah dari Dinara.
Idealnya sih Irene menang dan Dinara kalah. Maka Irene akan menghadapi Munguntuul pada babak terakhir dengan unggul satu poin. Itu berarti peluang Irene untuk meraih gelar juara sangat besar. Mudah-mudahan skenario ini yang terjadi nanti.
Turnamen JAPFA-Percasi
Dari Tanah Air sendiri sebanyak 12 pecatur luar negeri, 6 diantaranya pecatur putri, akan menguji ketangguhan para pecatur nasional pada turnamen JAPFA GM and WGM Chess Tournament 2019, pada 13-21 Juni yang dibuka di Hotel Grand Inna Garuda Yogyakarta, Kamis lalu.
6 pecatur putri itu adalah IM Sophie Millet (Perancis), WGM Gong Qianyun (Singapura), WGM Keti Tsatsalashvili (Georgia), IM Alina L’ami (Romania), WIM Luong Phuong Hanh (Vietnam), dan WIM Rucha Pujari (India).
Mereka nantinya akan ditantang oleh pecatur tuan rumah yang terdiri dari WIM Chelsie Monica Sihite, WIM Dewi AA Citra, WFM Umi Fisabilillah, WFM Monica Putri, WFM Tammi Nasuha Nurdin, dan WFM Zahra Chumaira.Tidak hanya dibagian putri, turnamen ini juga akan mempertemukan para pecatur terbaik putra dari benua Eropa dan Asia di antaranya, GM Dmitry Kokarev (Rusia), GM Ivan Sokolov (Belanda), GM Rustam Khusunutdinov (Kazakshtan), GM Rhagunandan Kaumandur Srihari (India), IM Arghyadip Das (India), dan IM Ravi Teja (India).
Sementara itu Indonesia menurunkan GM Susanto Megaranto, IM Novendra Priasmoro, IM Yoseph Theolifus Taher, IM Sean Winshand Cuhendi, FM Azarya Jodi Setyaki, dan pecatur wanita yang bermain di kelompok putra yakni WGM Medina Wardah Aulia.
Untuk pecatur yang membutuhkan norma gelar GM dan WGM mereka harus meraih 8 poin minimal di bagian putri dan 7½ poin di kelompok putra dari 11 babak yang dimainkan.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews