Semua itu akan bisa tercapai jika pemerintah daerah benar-benar hadir serta serius dalam menata dan memaksimalkan potensi wisata yang ada di kabupaten Timor Tengah Selatan.
Gejala pariwisata telah ada, semenjak adanya perjalanan manusia dari suatu tempat ke tempat yang lain, dan perkembangannya terjadi sesuai dengan realitas sosial dan budaya masyarakat. Pariwisata merupakan salah satu bidang industri yang sedang mengalami perkembangan diberbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.
Perkembangan pariwisata turut berdampak pada seluruh aspek kehidupan manusia, baik aspek sosial, budaya maupun ekonomi. Pariwisata mengandung unsur-unsur penting, seperti objek wisata dan wisatawan. Unsur lain yang turut menentukkan perkembangan pariwisata ialah daya tarik wisata. Artinya suatu objek wisata harus memiliki daya tarik, sehingga dapat menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung ke daerah wisata.
Indonesia memiliki sumber daya pariwisata yang tersebar di 34 provinsi. Sumber pariwisata yang dimiliki berbentuk pariwisata alam, pariwisata sejarah dan pariwisata budaya dan religi. Masing-masing objek wisata ini memiliki kekhasan dan turut memberikan dampak positif bagi masyarakat dan negara.
Dari sekian banyak sumber daya pariwisata yang dimiliki Indonesia, salah satu kabupaten yang kaya akan sumber daya pariwisata adalah kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Sumber daya pariwisata di Timor Tengah Selatan tidak dapat diragukan lagi keindahannya. Sebut saja wisata alam Pantai Oetune, Pantai Kolbano, Pantai Oetuke, Pantai Oenikan, pedang dan perbukitan indah di Fatumnasi , Fatu'ulan dan sejumlah objek wisata lainnya.
Selain wisata alam tersebut, Timor Tengah Selatan juga memiliki objek wisata sejarah zaman penjajahan, seperti Benteng None. Wisata Budaya, seperti Desa Adat Boti dan juga sejumlah makan khas yang turut memberikan daya tarik yang berbeda. Realitas ini merupakan potensi ekonomi bagi masyarakat dan pemerintah Timor Tengah Selatan untuk mengembangkannya menjadi objek wisata yang memadai.
Pengelolaan suatu objek wisata sehingga memiliki daya tarik, menjadi kebutuhan kekinian. Karena itu perlu ada usaha kreatifitas, kolaborasi dan inovasi dalam mengembangkan objek-objek wisata yang ada di Timor Tengah Selatan.
Masyarakat dan pemerintah adalah aktor yang dapat berkolaborasi untuk mengembangkan potensi pariwisata, sehingga menarik untuk dikunjungi wisatawan. Sebab beragam perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan lahir dari keputusan dan motivasi. Objek wisata yang menarik akan menentukan motivasi wisatawan untuk menjadikan objek wisata tersebut sebagai tujuan utama berwisata.
Pada aspek yang lain, pengelolaan obejk wisata tidak hanya menyangkut keadaan fisik semata, tetapi juga berkaitan dengan berbagai aspek, terutama aspek ekonomi. Calon wisatawan yang ingin berkunjung ke Timor Tengah Selatan, akan mempertimbangkan berbagai hal yang berkaitan dengan biaya perjalanan. Sebut saja biaya trasportasi perjalanan dari Jakarta ke Kabupaten Timor Tengah Selatan cukup berat, apabila dibandingkan dengan biaya perjalanan dari Jakarta ke Pulau Bali.
Oleh karena itu, upaya pengelolaan objek wisata di Timor Tengah Selatan, membutuhkan kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang memadai. Untuk itu, kesadaran masyarakat dan pemangku kebijakan mesti melihat hal ini sebagai tanggungjawab bersama. Sebab, jika sumber daya manusia Timor Tengah Selatan tidak memadai dalam bidang pariwisata, maka potensi wisata yang dimiliki tidak dapat dikelolah dengan baik.
Untuk itu, dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia dalam bidang pariwisata, sangat diperlukan kerjasama antar stakeholder, baik masyarakat, pemerintah daerah maupun lembaga-lembaga seperti perguruan tinggi. Kolaborasi antar stakeholder ini, pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam bidang pariwisata.
Jika sumber daya manusia sudah tersedia, maka pengelolaan dan pengembangan pariwisata di Timor Tengah Selatan dapat dilakukan dengan baik. Kolaborasi tersebut dapat dilakukan dalam bentuk dukungan dan kerjasama dalam berbagai aspek.
Semua itu akan bisa tercapai jika pemerintah daerah benar-benar hadir serta serius dalam menata dan memaksimalkan potensi wisata yang ada di kabupaten Timor Tengah Selatan.
Salam.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews