Wisata Taik Anjing

Dari mana semua taik itu datang? Rupanya, banyak bule yang berdomisili di Bali yang rutin membawa piaraannya untuk berak pagi di sepanjang trotoar.

Minggu, 27 Juni 2021 | 07:06 WIB
0
152
Wisata Taik Anjing
Perkampungan sepi (Foto: Dok. pribadi)

Sedih melihat kondisi pariwisata Bali hari ini. Udah lebih dari satu setengah tahun Bali yang dulunya menjadi pulau yang gak pernah tidur, kini berubah bagai pulau nan senyap. Itu semua akibat industri pariwisata Bali terdampak pandemi global Covid 19.

Main-mainlah ke Legian. Coba sisir trotoar sepanjang pertigaan Jl. Patih Jelantik hingga prapatan Bemo Corner. Turis asing nyaris gak nampak. Hanya sekali-sekala terlihat pasangan turis lokal yang melintas berjalan kaki.

Gerai-gerai surfing yang dulu mereknya acap jumawa melihat wisatawan lokal, kini sebelum maghrib udah terpaksa tutup. Episentrum dugem yang berkoloni di sekitar Monumen Bom Bali sebutlah itu ViAiPi, Sky Garden, Bounty atau Paddy's kini nyaris tanpa tamu... hiks... hiks... hiks !

Malam itu saya mencoba nongkrong sejam di tempat favorit saya. Di seberang Espresso Bar. Saya gak bisa menemukan lagi grup band slow-rock lokal yang acap slengekan. Bar nya udah ambyar. Yang melintas pun bisa dihitung dengan jari hari ini.

Lain lagi realitas di sekitar sayap Legian sebelum pandemi. Jalannya acap macet di setiap midnite.

Kian muacet lagi sehabis bubaran disko, saking banyaknya bule mabok yang tepar di sekitar trotoar dekat Gang Poppies hingga Paddy's Bar.

Bagaimana pula dengan kondisi di sayap Seminyak kini ? Minggu pagi itu dari prapatan Jl. Melasti hingga prapatan Jl. Double Six saya mencoba olga pagi. Berjalan kaki santai. Tapi, sungguh menjengkelkan ternyata. Berjalan di trotoar terpaksa harus hati-hati. Mengapa ? Banyak buanget taik anjing di sepanjang trotoar.

Saya terpaksa pindah dan belok ke Jl. Double Six. Kawasan yang terkenal sebagai tempat dugemnya kaum gay dan lesbi. Di sini lah akhirnya terjawab.

Dari mana semua taik itu datang? Rupanya, banyak bule yang berdomisili di Bali yang rutin membawa piaraannya untuk berak pagi di sepanjang trotoar. Dasar anyiiing!!!

Turis hilang, taik anjing pun datang!

***