Ambarawa di Jawa Tengah merupakan salah satu penyumbang jamaah umroh terbesar di Indonesia selain Jawa Timur. "Itulah alasan kami membangun sinergi dengan beberapa pesantren di Jawa Tengah untuk menawarkan kemudahan dan kenyamanan perjalanan umroh para jamaah dari Jateng," papar Ronal F Laban, Direktur Khadijah Tour yang berkantor pusat di Malang Jawa Timur, saat acara Grand Launching Wali Tour dan Travel di Ambarawa, Jateng, Jumat 16 Agustus 2019.
Pada acara itu, Ronal juga menegaskan Biro umroh dan haji Indonesia harus bisa meningkatkan kualitas layanan dan servisnya. "Tentu bukan sekedar handling itenarinya saja, tapi juga kualitas kesempurnaan ibadah para jamaah," imbuhnya.
Dalam rangka itulah Khadijah Tour membangun sinergi dengan pesantren. Salah satunya dengan Ponpes Wali, Salatiga yang diasuh oleh KH Anis Maftuhin, Kyai Munib Sidiq dan Kyai Muttaqin.
Terobosan tersebut mendapat restu dari Bagus Setiawan, Komisaris Khadijah Tour yang juga aktif sebagai konsultan manajemen dan marketing. Menurutnya, bersinergi dengan pesantren ini membuat kami yakin bisa memberikan layanan yang terbaik kepada jamaah.
"Bukan sekedar mencari keuntungan, tapi juga kehidmatan jamaah dalam menjalankan manasik umroh. Itulah komitmen kami," ungkap Bagus.
Ke depan, kata bagus, Khadijah Tour juga akan memberikan terobosan terobosan kemudahan bagi umat islam Indonesia yang akan menjalankan ibadah umroh dan haji. "Prinsipnya, kami ingin menjadi mitra umat Islam Indonesia untuk menggapai kesempurnaan umroh mereka," tuturnya.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Wali, KH Anis Maftuhin, mengatakan bahwa kerjasama seperti ini merupakan sinergi yang tepat. "Masing masing pihak punya kapasitas sendiri yang saling mendukung untuk memberikan layanan terbaik bagi jamaah. "Pesantren punya kapasitas untuk membimbing dan mengawal manasik umroh haji dan jamaah," jelasnya.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews