Penerimaan Kita Terhadap Perubahan Baru

Senin, 10 Agustus 2020 | 14:46 WIB
0
244
Penerimaan Kita Terhadap Perubahan Baru
foto:https://koinworks.com/

Beberapa bulan ini saya merubah kebiasaan yang biasanya rutin saya lakukan.  Saya harus beradaptasi dengan perubahan yang dapat dikatakan ‘kebiasaan baru’ atau istilah sekarang ‘new normal’. Misalnya, dari yang sederhana, biasanya saat pergi keluar untuk berbelanja sesuatu, saya jarang memakai masker tapi dengan adanya kebijakan pemerintah maka saya mematuhi. Yang bisanya masuk toko tidak pernah mencuci tangan tapi sekarang sebelum masuk harus mencuci tangan. Ya, memang sederhana.  Dan kita semua mengalami pola hidup seperti ini. Bahkan seluruh dunia saat ini harus beradaptasi dengan kebiasaan baru.

Setiap orang pasti mempunyai kebiasaan yang telah lama dalam dirinya. Kebiasaan ini banyak ragamnya, ada mungkin seperti cara berpikir, cara bertindak, cara menghadapi masalah, dan cara berkomunikasi tentu tidak mudah bagi seorang yang mempunyai kebiasaan lama untuk mengubahnya menjadi kebiasaan baru.

Teruslah mengafirmasikan bagaimana perubahan itu membuat kita semakin tertantang, bukan malah menjadi halangan untuk melaju.Hancurhan pikiran yang membuat kita lemah, dan peganglah pikiran yang memberi kekuatan menjadi matang.

Meskipun ia menyadari kebiasaan lama sebenarnya sudah tidak efektif lagi diterapkan. Atau lebih tepatnya sudah tidak sesuai dengan perkembangan zamannya. Bagi banyak orang, hal ini bisa menjadi tantangan karena proses adaptasi tak semudah membalikan koin di atas meja. Bukan berarti, perubahan tidak dapat di terima setiap orang.

Sebagai gambaran misalnya, seorang pemimpin akan terus mengembangkan visi yang mampu bertahan lama, sehingga sekali organisasinya berkomitmen terhadap visi maka seluruh energi dan mengkerahkan potensi organisasi untuk mencapainya. Walapun begitu, seorang pemimpin harus berani mengubah visi masa depan organisasi sehingga mampu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungannya.

Dalam organisasi tidak serta-merta bagus dalam visi tetapi juga harus memiliki pemimpin yang berani mengubah arah organisasinya terhadap perubahan. Bagai mana dengan Anda, apa persepsi Anda terhadap perubahan? Apakah masih nyaman dengan kebiasaan lama? Apakah Anda terus-menerus berpikir hal buruk di masa depan dengan spekulasi dan ketakutan? Atau ketika Anda menghadapi perubahan diri Anda mengalami perubahan terhadap hal yang lebih baik? Jawaban bisa saja beragam tapi yang jelas mereka yang mau beradaptasi adalah mereka yang mau berbenah untuk lebih baik.

LIO BIJUMES, Penulis dan Konsultan HRM Tetrahiel Profesional Manajemen 

***