Betapapun Ahok sudah menjalankan semua keputusan pengadilan. Ia ingin memulai lagi pengabdiannya mulai dari nol. Kembali pada nama lengkapnya semula.
Sebut saja (nama) Ahok. Maka dalam hitungan detik orang-orang yang merasa dirinya suci, merasa sudah punya kavling di surga, muncul kepermukaan. Lalu mereka berorasi. Menolak nama Ahok. Dengan memutar lagu lama. Yang suaranya sumbang seperti kaset kusut.
Ahok sendiri sudah menjalani proses hukum. Bahkan ia sangat menghormati hukum. Datang ke polisi sebelum dipanggil. Lalu datang ke semua jadwal persidangan “before time”, sudah hadir di ruang pengadilan jauh sebelum waktu jadwal sidang. Bandingkan dengan orang-orang yang mengaku suci itu saat berperkara hukum. Saat dipanggil polisi tidak hadir karena mencret. Bahkan ada yang ngacir ke luar negeri dan sampai detik ini belum balik. Boro-boro dia datang memenuhi pengadilan.
Hidup dalam penjara selama satu tahun delapan bulan limabelas hari adalah keputusan hukum yang sudah dijalani Ahok. Harusnya orang-orang suci itu mengerti hukum juga.
Tapi alih-alih mengerti. Justru yang terjadi mereka kepinginnya Ahok terus “dipenjara” seumur hidupnya. Mereka dendam kepada orang yang sudah menjalani proses hukum tapi memuja orang yang lari dari proses hukum.
Buat orang-orang yang merasa paling benar itu hukum adalah apa kata enaknya mereka saja. Bukan lagi pada proses penegakan hukum, kedudukan yang sama di mata hukum untuk semua warga negara, dan keputusan hukum yang berlandaskan keadilan.
Betapapun Ahok sudah menjalankan semua keputusan pengadilan. Ia ingin memulai lagi pengabdiannya mulai dari nol. Kembali pada nama lengkapnya semula. Nama yang diberikan orangtuanya dengan doa penuh kebaikan agar ia dapat membawa cahaya terang bagi negeri ini: Basuki Tjahaja Purnama atau disingkat BTP.
Dan nama BTP sekarang dipanjangkan jadi Basmi Tikus Pertamina.
Bagaimana cara Basuki Tjahaja Purnama membasmi tikus-tikus di Pertamina yang suka nyedot minyak dan hobi karaokean saat dinas luar kota? Apakah pakai lem Aica Aibon? Atau pakai lem Gajah? Ini yang menarik kita tunggu.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews