Pemilik Inter Milan dan Persib Itu Kini Jadi Ketua Timses Jokowi-Ma'ruf

Sabtu, 8 September 2018 | 07:33 WIB
0
617
Pemilik Inter Milan dan Persib Itu Kini Jadi Ketua Timses Jokowi-Ma'ruf

Usia masih muda 48 tahun, meski demikian Erick Tohir yang dipilih Presiden Jokowi jadi Ketua Timses di Pilpres 2019 ini adalah pemilik klub raksasa Italia terkenal, Inter Milan. Ia juga pemilik konsorsium yang membeli klub profesional bola basket AS, Philadelphia 76ers...

Ya, Erick Tohir memang figur bukan orang biasa, meskipun di dunia politik ini adalah kesempatan pertamanya menduduki posisi terpandang, meski hanya sebagai Ketua Timses seorang Capres petahana. Namun di Tanah Air, ia dikenal luas sebagai pemilik klub kondang Persib Bandung.

Suatu ketika di bulan September 2013, Presiden klub raksasa Italia, Inter Milan Massimo Moratti mendiskusikan untuk menjual 70 persen saham pada pengusaha Indonesia pemilik Grup Mahaka, Erick Tohir. Pada 15 Oktober 2013, International Sports Capital HK Limited yang dipimpin Tohir pun membeli mayoritas 60 persen saham Inter, juga Handy Soetedjo (20 persen dan Rosan Roeslani (20 persen) setelah melalui diskusi panjang dengan Moratti. (Internazionale News, 2013).

Setelah didaftarkan dalam saham baru, pada 15 November 2013 Erick Tohir mengakuisisi 70 persen saham baru klub juara tiga kali Piala Champions (1964, 1965, dan 2010) ini dan diangkat sebagai Ketua baru Dewan Direksi Inter Milan menggantikan Moratti. Meski demikian, Moratti tetap bersama klub raksasa Italia tersebut sebagai Ketua Kehormatan hingga tahun 2016.

Namun pada Juni tahun 2016, Erick Tohir menjual sebagian saham Inter kepada Suning Holding Group yang dimiliki taipan milyuner Zhang Jindong. Erick Tohir tetap Ketua Dewan Direksi Inter Milan, meskipun kini menjadi pemilik minoritas klub yang berbasis di stadion terkenal Italia, San Siro di Milan tersebut.

Erick Tohir di dalam negeri lebih dikenal sebagai seorang pengusaha kaya yang sukses, sebelum membawa Indonesia dipuji luas masyarakat olahraga Asia melalui penyelenggaraan Asian Games 2018 pada 18 Agustus sampai 4 September lalu. Tidak hanya lantaran acara Opening Ceremony nya yang memikat, akan tetapi juga lantaran pesta olahraga Asia ini diikuti atlet-atlet kelas dunia seperti perenang Cina, Sun Yang, bintang bola basket Filipino-Amerika Jordan Clarkson dari Cleveland Cavalier, serta pelari top dunia Su Bingtian dari Cina.

South China Morning Post, koran Hongkong bahkan menyebut Asian Games kali ini sebagai pesta olahraga Asia bertabur bintang dunia. Belum pernah terjadi sebelumnya....

Dipilihnya Erick Tohir sebagai Ketua Timses Jokowi pada Pilpres 2018 kali ini, merupakan sebuah kemenangan tersendiri bagi kubu petahana. Selain Erick adalah juga pengusaha kaya, dia adalah juga sobat baik bagi Cawapres oposisi, Sandiaga Uno yang juga pengusaha. “Dia teman baik saya di lapangan basket, sejak kecil. Dia juga teman baik keluarga kami,” Sandi mengatakan begitu, dalam sebuah wawancara dengan televisi sebelum penunjukan Erick Tohir sebagai Ketua Timses Jokowi.

Apalagi yang tak ia miliki? Sebagai pengusaha muda, Erick Tohir memang memiliki segalanya.

Lihat saja, selain ia pendiri grup bisnis Mahaka yang core bisnisnya pada dunia media dan hiburan, keluarga Tohir adalah pemilik TNT Group – yang investasinya meliputi energi, produk pangan, properti dan industri media. Pada tahun 2015 saja, dalam sebuah catatan, Grup TNT memiliki penghasilan bersih setidaknya 1,1 milyar dollar AS...

“Setiap hal yang beliau pimpin selalu mendapatkan kesuksesan. Terakhir kita tahu semua, beliau ketua Inasgoc di Asian Games 2018. Beliau pengusaha sukses, memiliki media, memiliki klub sepak bola, memiliki klub bola basket, dan memiliki yang lain-lain,” kata Presiden Jokowi, ketika mengumumkan Erick sebagai Ketua Timsesnya di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta Pusat Jumat (7/9) petang.

Tetapi bukan kubu oposisi kalau tidak nyinyir. Tentang dipilihnya Erick Tohir ini sebagai Ketua Timses Jokowi, Fadli Zon pun mengungkap keraguan akan kemampuan politiknya. Tetapi Fadli Zon lupa, bahwa di Timses itu, Erick didampingi Ketua Dewan Penasihat, Jusuf Kalla yang saat ini masih Wapres.

“Beliau ahli bisnis, belum tentu ahli di bidang politik,” komentar Wakil Ketua DPR Fadli Zon, yang juga dari kubu oposisi Jokowi, Partai Gerindra, tentang Erick Tohir. Bahkan menurut Fadli Zon, ia mendengar “Erick Tohir tidak happy dipilih sebagai Ketua Timses Jokowi,” katanya. (Detikcom 7/9/2018).

Apa kata Erick Tohir tentang Jokowi? Menurut Erick kepada pers di Rumah Cemara, kepemimpinan Joko Widodo memiliki hati nurani rakyat, sehingga hal tersebut mendorongnya untuk bergabung.

“Pertama ini kan sebuah pilihan. Tetapi apa yang saya lihat dari Pak Joko Widodo sendiri kekuatan beliau adalah hati nuraninya untuk rakyat, dan untuk membangun Indonesia. Itu menjadi pilihan saya...,” kata Erick Tohir.

Kubu oposisi, memang dikabarkan melobi kuat agar Erick Tohir tidak mendekat ke kubu Jokowi. Bahkan dua hari sebelum Erick terpilih sebagai Ketua Timses Jokowi, dalam sebuah wawancara televisi Sandiaga Uno malah mengatakakan, “Saya yakin dia (Erick Tohir) tak akan menerimanya,” katanya.

Selain Erick adalah teman baik Sandi, kata Cawapres-nya Capres Prabowo ini, Erick sudah lama bersahabat dengan dirinya dan keluarga. Tak mungkin Erick menerima tawaran sebagai Ketua Timses Jokowi.

Dan inilah sejumlah catatan lain tentang diri Erick Tohir. Sekembali dari AS setelah lulus Program Master untuk Bisnis Administrasi dari Universitas Nasional California (1993), setelah sebelumnya sarjana dari Glendale University, bersama beberapa rekan semasa kuliahnya ia mendirikan Mahaka Group. Perusahaan ini membeli surat kabar nasional, Republika, pada tahun 2001 saat media ini di ambang kebangkrutan.

Erick Tohir mengaku mendapat bimbingan dari ayahnya, Teddy Tohir serta pendiri grup Kompas Gramedia Jakob Oetama, serta pendiri Jawa Pos Dahlan Iskan untuk urusan media nasional. Mahaka Group juga melebarkan potensinya, mendirikan perusahaan media luar ruang bernama Mahaka Advertising seiring berkembangnya ekononi masyarakat perkotaan pada tahun 2002.

Setelah meluncurkan stasiun televisi, Jak tv untuk memperkuat bisnis masyarakat perkotaan di tahun 2005, Mahaka memperkenalkan juga Radio 98,7 Gen FM dan Jak FM, serta ikut dalam penyertaan saham PT Radionet Cipta Karya yang menaungi radio-radio Prambors FM, Delta FM dan FeMale Radio serta berbagai perusahaan periklanan, hiburan dan digital.

Erick Tohir adalah juga pendiri organisasi amal Darma Bakti Mahaka Foundation dan Dompet Dhuafa Republika. Dan di tahun 2008, bersama Anindya Bakrie mendirikan TVOne dan situs berita, Viva News. Pada tahun 2014 ia menjabat sebagai Direktur Utama AnTv sampai sekarang.

Nah, apalagi yang tak dimiliki? Tidak hanya kaya, seperti juga Sandiaga, Erick Tohir adalah contoh sosok muda millenials yang berhasil di berbagai bidang. Dan dia kini berada di kubu sang petahana...

***