"Berantem"-nya Jokowi dan Strategi Ke-5 "Sun Tzu"-nya Prabowo

Senin, 6 Agustus 2018 | 10:11 WIB
0
972
"Berantem"-nya Jokowi dan Strategi Ke-5 "Sun Tzu"-nya Prabowo

Setelah ungkapan viral "Berantem" ala Jokowi, kemudian ditandingi postingan lama strategi ke5 Sun Tzu, yang diucapkan Prabowo saat menghadapi konvensi pemilihan Presiden Partai Golkar pada 2004 lalu.

"Gunakan kesempatan saat terjadi kebakaran untuk merampok lainnya. (Merampok sebuah rumah yang terbakar.) Saat sebuah negara mengalami konflik internal, ketika terjangkit penyakit dan kelaparan, ketika korupsi dan kejahatan merajalela, maka ia tidak akan bisa menghadapi ancaman dari luar. Inilah waktunya untuk menyerang".

Sun Tzu amat digemari oleh Prabowo dalam referensi strategi-strategi politiknya, mungkin yang diucapkan dan beredar di publik adalah ungkapan bawah sadar kondisi Indonesia pada tahun 1998, apakah hal ini akan sama pada saat sekarang, tentunya sudah ada pergeseran konteks.

Beda antara Prabowo dengan Jokowi, bila Prabowo selalu lugas dalam menerapkan strateginya, maka Jokowi dikenal dengan sanepo-sanepo dalam menjalankan gambaran politiknya.

Hanya saja politik yang memanas ini sudah tidak punya waktu membentuk persepsi sanepo itu, tapi siapa sangka Jokowi juga sedang menggiring dan menjebak siapa musuh sesungguhnya, seperti ajaran Sun Tzu yang ada di buku Sun Tzu Bab 3, Strategi Penyerangan. "Bila kamu tidak tahu siapa lawan sesungguhnya, gebuk rumput dan akan mengagetkan ular".

Ketika, Jokowi mengungkapkan ucapan "Berantem" maka terpancinglah ungkapan ungkapan bawah sadar lawan sesungguhnya Jokowi, bahkan sampai berhalusinasi "ajakan perang sipil".

Disinilah Jokowi sudah mencatat siapa lawan yang harus ia atasi dalam langkah pertama pertarungan politiknya.

Banyak yang mengira karakter Jokowi itu lembek, klemar klemer dan punya tampang yang gampang di-bully, tapi itu yang nggak tau karakter Jokowi, mereka merasa di atas angin, tapi bila Jokowi bangkit dan mengonsolidir kekuatan politik, semua akan bergerak massif.

Jokowi di saat saat ini sudah mulai menunjukkan kekuatan besar untuk pertarungan politiknya. Dan yang paling kesenggol justru kubu SBY, bukan pihak Prabowo ataupun PKS.

Jadi secara politis Jokowi sudah tau kemana arah angin pertarungan itu terjadi...

Setidak tidaknya, untuk babak pembuka...

***