Saat Tuhan Belum Ijinkan Amien Rais Jadi Presiden

Selasa, 17 April 2018 | 15:14 WIB
0
519
Saat Tuhan Belum Ijinkan Amien Rais Jadi Presiden

Mudah sebetulnya membaca kegelisahan mbah Amien Rais, sejak menjelang berakhirnya Rezim Soeharto, mbah Amien sudah kerap bicara lantang tentang buruknya pemerintahan Soeharto, opini-opini politiknya pun di media nasional cukup berani. Sepertinya mbah Amien punya standar sendiri idealnya Kepemimpinan Nasional, sehingga segala kekurangan pemerintahan sejak Orde Baru sampai Orde Reformasi habis dikritisinya.

Siapa sih Presiden yang gak disuruh turun sama Mbah Amien Rais, mulai dari Presiden Soeharto sampai Presiden Jokowi? Sebagai manusia biasa tentunya dia juga punya hasrat dan keinginannya untuk menjadi Presiden di Republik ini, sah saja sih, setiap warga negara ini memiliki hak yang sama, selama ada peluang dan memenuhi syarat untuk dicalonkan sebagai Presiden, yang tak kalah penting adalah apa ada yang mau memilihnya?

Namun sayangnya gayung tak pernah bersambut, karena tidak satupun elit politik yang membaca keinginan tersebut, sebetulnya dari berbagai manuver yang dilakukan mbah Amien sangat mudah terbaca tentang hasratnya untuk maju sebagai Presiden, apa yang salah dengan Presiden Habibie yang secara konstitusional sebagai wakil presiden, saat Soeharto yang dilengserkan gerakan reformasi, secara otomatis Habibie sah menjadi Presiden. Amanat Undang-undang memang seperti itu seharusnya.

Kegerahan Amien Rais terhadap Kepemimpinan Presiden di Republik ini semata atas dasar ambisinya yang tak pernah sampai, ketika BJ Habibie secara konstitusional melanjutkan jabatan Presiden Soeharto yang lengser Tahun 1998, itu pun digoyang Amien Rais, dengan memaksa Habibie agar segera melangsungkan Pemilu, padahal kurang lengkap apa Habibie sebagai seorang figur Presiden.

Nyatanya selama Habibie berkuasa dalam kurun waktu 1998-1999, Amien Rais terus mendesak Habibie untuk segera melaksanakan Pemilu, dan Amien tidak main-main dengan Rencana itu, dia sampai mendatangi Presiden Habibie di kediamannya, meminta Presiden Habibie segera menyelenggarakan Pemilu. Namun permintaan tersebut ditolak, konon kabarnya sampai ada acara "pengusiran" segala, meski pada akhirnya pemerintahan Presiden Habibie tetap melaksanakan Pemilu 1999.

Begitu Pemilu 1999 dilaksanakan, maka dipilihlah Presiden Baru oleh MPR, namun lagi-lagi yang jadi Presiden bukanlah Amien Rais, tapi malah Gus Dur, padahal partai pemenang Pemilu saat itu adalah PDIP.

Karena ada jargon "Asal Bukan Megawati", maka Megawati hanya kebagian sebagai Wakil Presiden, Dan Mbah Amien sendiri kebagian sebagai Ketua MPR.

Begitu Gus Dur menjadi Presiden pun juga tetap terus dikritisi, apa lagi posisinya sebagai Ketua MPR, sementara jabatan Presiden saat ini masih sebagai penerima Mandat dari MPR. Gus Dur mengalami nasib yang sama dengan Presiden Soeharto, dilengserkan sebelum masa jabatannya berakhir, dan otomatis Megawati sebagai Wakil Presiden dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia yang kelima.

Untungnya Megawati bisa menyelesaikan jabatannya sampai akhir, tidak seperti yang dialami Presiden BJ Habibie, padahal kondisi yang dihadapi Megawati sama dengan kondisi yang dihadapi Habibie, mewarisi jabatan Presiden karena diposisi sebagai wakil Presiden. Bayangkan seandainya Megawati pun dipaksakan untuk melaksanakan Pemilu seperti apa sistem pemerintahan di Republik ini.

[irp posts="14154" name="Melihat dari Dekat Partai Setannya Amien Rais"]

Sekali-kali mbah Amien memperlihatkan keinginannya sebagai Presiden, adalah pada saat Pemilu 2004, awal pemilihan Presiden secara langsung, saat itu Amien Rais berpasangan dengan Siswono Yudohusodo, yang diusung oleh Partai Amanat Nasional (PAN). Amien Rais berhadapan dengan Megawati - Hasyim Muzadi Dan Susilo Bambang Yudhoyono - Jusuf Kalla, apesnya Mbah tidak juga terpilih jadi Presiden, kalah oleh pasangan SBY-Jusuf Kalla.

Jadi memang takdir Mbah Amien Rais bukanlah sebagai Presiden sepertinya, Tuhan belum merestuinya. Kalau sekarang mbah Amien terus menggoyang kekuasaan Presiden, itu semata-mata karena dia belum menemukan sosok ideal seorang Presiden seperti yang dia representasikan dengan dirinya sendiri, jadi memang sulit jadi Presiden RI, karena standar idealnya ada pada mbah Amien Rais.

Kalau ada yang mau coba mungkin Mbah Amien bisa dipasangkan sebagai Cawapres Prabowo, siapa tahu di bawah kepemimpinan pasangan ini Indonesia bisa lebih baik, yah minimal bisa mengurangi kegaduhan politik di Republik ini, biarkan mbah Amien anteng jadi Wapres Prabowo.

Tentu saja dengan catatan; mayoritas rakyat Indonesia sudi memilih pasangan ini.

***

Editor: Pepih Nugraha