Menunggu Ksatria Berkuda Masuk Istana, Terima Kasih Pak Jokowi!

Rabu, 14 Maret 2018 | 10:31 WIB
0
566
Menunggu Ksatria Berkuda Masuk Istana, Terima Kasih Pak Jokowi!

Berdasarkan analisa saya, Pilpres 2019 akan dimenangkan secara mutlak oleh Prabowo Subianto. Hitungan saya Prabowo akan memenangkan suara kurang lebih 15% kalau lawannya masih Joko Widodo.

Analisa saya sangat sederhana, di Pilpres 2014 dengan seribu misteri dan sejuta harapan yang begitu menjulang terhadap The Rising Star, Joko Widodo alias Jokowi, Prabowo hanya kalah tipis kurang lebih 8% atau tepatnya hanya terpaut 8.370.732 suara.

Sekarang setelah terbukti banyak janji-janji kampanye Jokowi-JK yang gagal terealisasi, mulai dari pertumbuhan ekonomi hanya berkisar di 5 persenan dari janji 7 persen, kehidupan rakyat miskin yang makin sulit karena pencabutan berbagai subsidi, utang negara yang makin menggunung (padahal janji-nya membangun tanpa berutang), nilai Rupiah yang makin menurun (hellow... apakabar 10 ribu perdolar).

Juga penegakan hukum yang terkesan tebang pilih, emak-emak ditangkap dan sebagian ulama dikriminalisasi, mencitrakan hidup sederhana tapi mem-pestakan pernikahan anak seperti diraja, serta janji-janji lain yang tidak bisa ditepati, tidak akan mampu ditutupi oleh kaos oblong, sandal jepit bahkan sekop dan segala burung.

Saya yakin lebih dari 30 persen pemilih Jokowi-JK merasa kecewa. Sebagian kecil akan memilih golput tapi saya yakin sebagian besar akan berganti pilihan.

[irp posts="12450" name="Jokowi sebagai Seorang Demokrat"]

DKI Jakarta sebagai gambaran mini dari Indonesia mungkin bisa dijadikan semacam rujukan untuk analisa saya ini. Masa Pilpres 2014, Jokowi-JK memenangkan perolehan suara kurang lebih 7 % hampir sama dengan perbedaan suara untuk seluruh Indonesia.

Tapi di Pilgub DKI kemarin yang baru berlalu, Pilkada yang dianggap Pilgub rasa Pilpres, Anies-Sandi yang menjadi Jagoan Prabowo bisa memenangkan pertarungan dengan kemenangan kurang-lebih 15 % selisih suara. Makanya analisa saya, kemenangan Prabowo di Pilpres masa mendatang, kurang lebih diangka persentase yang sama.

Jadi kalau ada pengamat politik apalagi lembaga survey yang memenangkan Petahana yang berkuasa sekarang, saya menganggap mereka sedang berusaha mempermalukan diri sendiri untuk kedua kalinya dengan analisa dan hasil survey ngawurnya seperti di Pilkada DKI Jakarta.

Keyakinan saya, Prabowo dipasangkan dengan sandal jepit sekalipun, akan menang dengan mudah kalau lawannya masih Jokowi. Sedangkan Jokowi menurut saya hanya bisa menang kalau besok semua rakyat Indonesia tiba-tiba menderita amnesia.

Selamat Datang Ksatria Berkuda ke Istana Merdeka di 2019 nanti.

Selamat Jalan dan Terima kasih atas pengabdiannya selama ini Pak Jokowi!

Catatan :

Untuk etika politik, saya berharap Cawapres Pak Prabowo diambil dari kader PKS. Sebenarnya saya juga boleh karena saya pasti lebih baik dari sandal jepit, sayangnya ngga ada yang melirik hik..hik..hik...

***

Editor: Pepih Nugraha