Berdasarkan analisa saya, Pilpres 2019 akan dimenangkan secara mutlak oleh Prabowo Subianto. Hitungan saya Prabowo akan memenangkan suara kurang lebih 15% kalau lawannya masih Joko Widodo.
Analisa saya sangat sederhana, di Pilpres 2014 dengan seribu misteri dan sejuta harapan yang begitu menjulang terhadap The Rising Star, Joko Widodo alias Jokowi, Prabowo hanya kalah tipis kurang lebih 8% atau tepatnya hanya terpaut 8.370.732 suara.
Sekarang setelah terbukti banyak janji-janji kampanye Jokowi-JK yang gagal terealisasi, mulai dari pertumbuhan ekonomi hanya berkisar di 5 persenan dari janji 7 persen, kehidupan rakyat miskin yang makin sulit karena pencabutan berbagai subsidi, utang negara yang makin menggunung (padahal janji-nya membangun tanpa berutang), nilai Rupiah yang makin menurun (hellow... apakabar 10 ribu perdolar).
Juga penegakan hukum yang terkesan tebang pilih, emak-emak ditangkap dan sebagian ulama dikriminalisasi, mencitrakan hidup sederhana tapi mem-pestakan pernikahan anak seperti diraja, serta janji-janji lain yang tidak bisa ditepati, tidak akan mampu ditutupi oleh kaos oblong, sandal jepit bahkan sekop dan segala burung.
Saya yakin lebih dari 30 persen pemilih Jokowi-JK merasa kecewa. Sebagian kecil akan memilih golput tapi saya yakin sebagian besar akan berganti pilihan.
[irp posts="12450" name="Jokowi sebagai Seorang Demokrat"]
DKI Jakarta sebagai gambaran mini dari Indonesia mungkin bisa dijadikan semacam rujukan untuk analisa saya ini. Masa Pilpres 2014, Jokowi-JK memenangkan perolehan suara kurang lebih 7 % hampir sama dengan perbedaan suara untuk seluruh Indonesia.
Tapi di Pilgub DKI kemarin yang baru berlalu, Pilkada yang dianggap Pilgub rasa Pilpres, Anies-Sandi yang menjadi Jagoan Prabowo bisa memenangkan pertarungan dengan kemenangan kurang-lebih 15 % selisih suara. Makanya analisa saya, kemenangan Prabowo di Pilpres masa mendatang, kurang lebih diangka persentase yang sama.
Jadi kalau ada pengamat politik apalagi lembaga survey yang memenangkan Petahana yang berkuasa sekarang, saya menganggap mereka sedang berusaha mempermalukan diri sendiri untuk kedua kalinya dengan analisa dan hasil survey ngawurnya seperti di Pilkada DKI Jakarta.
Keyakinan saya, Prabowo dipasangkan dengan sandal jepit sekalipun, akan menang dengan mudah kalau lawannya masih Jokowi. Sedangkan Jokowi menurut saya hanya bisa menang kalau besok semua rakyat Indonesia tiba-tiba menderita amnesia.
Selamat Datang Ksatria Berkuda ke Istana Merdeka di 2019 nanti.
Selamat Jalan dan Terima kasih atas pengabdiannya selama ini Pak Jokowi!
Catatan :
Untuk etika politik, saya berharap Cawapres Pak Prabowo diambil dari kader PKS. Sebenarnya saya juga boleh karena saya pasti lebih baik dari sandal jepit, sayangnya ngga ada yang melirik hik..hik..hik...
***
Editor: Pepih Nugraha
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews