Dalam Hitungan Cak Anam, Khofifah–Emil Menang Mutlak!

Minggu, 4 Maret 2018 | 05:37 WIB
0
761
Dalam Hitungan Cak Anam, Khofifah–Emil Menang Mutlak!

Pasangan Calon Gubernur–Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa–Emil Elestianto diprediksi menang mutlak pada Pilkada Jatim 2018 nanti. Perolehan suara pasangan nomor urut 1 itu ditaksir mencapai 15 juta. Wow, luar biasa!

Dalam hitungan inisiator Pergerakan Penganut Khittah Nahdliyah (PPKN) KH Choirul Anam alias Cak Anam, “Khofifah dalam pandangan PPKN harus jadi gubernur. Khofifah itu sulit untuk kalah,” lanjut mantan Ketua Umum PKNU ini kepada wartawan.

“Kalau sudah mengantongi suara sebanyak itu, maka Khofifah–Emil akan menang,” ungkap ulama yang dulu dikenal akrab dengan almarhum KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu di Gedung Astranawa, Gayungsari, Surabaya, Jumat, 2 Maret 2018 malam.

Mengutip JawaPos,com, Cak Anam lantas merinci angka 15 juta tersebut. Khofifah memliki massa riil dari anggota Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) mencapai 5 juta suara. Itu mengacu dari hasil suara Khofifah pada Pilkada Jatim 2013.

Kemudian pasangan Khofifah, Emil sendiri diperkirakan mampu mendulang 2 juta suara dari kalangan milenial. Sehingga suara murni paslon Khofifah – Emil sudah mencapai 7 juta. Lalu ditambah dukungan suara dari 6 parpol pengusung Khofifah-Emil.

Kekuatan 6 partai politik itu diprediksi mampu menyumbang suara sebanyak 8 juta. Sehingga suara total yang akan dikantongi Khofifah – Emil mencapai 15 Juta. Cak Anam mengatakan,  PPKN akan menempatkan satu relawan di masing-masing Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk mengamankan jumlah suara tersebut.

[irp posts="8234" name="“Bau Tak Sedap” dalam Pilkada Jatim 2018"]

Selain itu, PPKN juga meyiapkan tim IT yang akan melakukan pendataan suara Khofifah – Emil secara real time. “PPKN sudah menyiapkan tim IT. Jadi sebulan sebelum pencoblosan, suara Khofifah – Emil akan ketahuan berapa jumlahya,” tutur Cak Anam.

Sementara dalam pertemuan, hadir beberapa tokoh nasional. Antara lain Ketua Umum PPP Romahurmuziy, Cawagub Jatim Emil Elestianto, Ketua Tim pemenangan M. Roziqi dan beberapa tokoh senior NU lainnya.

Sebagai catatan, paslon Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto diusung 6 parpol. Yakni, Partai Demokrat (13 kursi), Partai Golkar (11 kursi), PAN (7 Kursi), PPP (5 kursi), Partai NasDem (4 kursi), dan Partai Hanura (2 kursi).

Sedangkan paslon nomor urut 2 Saifullah Yusuf alias Gus Ipul – Puti Guntur Soekarno saat ini diusung PDIP, PKB, Partai Gerindra, dan PKS. Kalau melihat hitungan Cak Anam itu, berarti jelas, paslon Gus Ipul – Puti Guntur bakal kalah telak!

Cobalah kita hitungan sederhana saja. Jejak digital mencatat, data pemilih Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) sebanyak 30.747.387 jiwa untuk Pilkada Jatim 2018. Inilah pemutakhiran data yang dilakukan KPU Jatim hingga kelurahan seluruh kabupaten/kota.

“Proses Daftar Pemilih Sementara (DPS) baru kita lakukan pleno 7 Maret 2018 di tingkat kelurahan/desa,” kata Komisioner KPU Jatim Divisi Perencanaan dan data Choirul Anam saat dikonfirmasi Detikcom, Jumat 2 Maret 2018.

Anam berharap usai penetapan DPS, masyarakat ikut aktif mengawasi dan melaporkan jika belum masuk segera melapor ke KPU Kabupaten/Kota. Sehingga dalam masa perbaikan sebelum penetapan bisa dilakukan pemutakhiran.

“Kita harapkan masyarakat yang belum masuk DPS bisa segera melaporkan ke KPU,” harap Anam. Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) tercatat 30.747.387 jiwa. Terdiri dari pemilih perempuan 15.540.694 dan laki-laki sebanyak 15.206.693 atau 49 persen.

[irp posts="11247" name="Kasihan Khofifah, Cuma Terima “Pepesan Kosong” dari Parpol Pengusung"]

Dari jumlah itu, sebanyak 6,2 persen pemilih pemula pada Pilkada Jatim 2018 diikuti dua paslon Khofifah – Emil dan Gus Ipul – Puti Guntur atau sebanyak 1.863.770 pemilih pemula. Cak Anam menyebut Emil diperkirakan mampu mendulang 2 juta suara kalangan milenial.

Berdasarkan pengelompokan usia pemilih ada 8 kelompok yakni usia di bawah 17 tahun yang sudah nikah (14-16 tahun) sebanyak 719 pemilih, usia 17-25 tahun 4.927.761 jiwa, usia 25-30 tahun 2.953.168, usia di atas 30-40 tahun 6.448.581;

Usia di atas 40-50 tahun 6.264.910, usia di atas 50-60 tahun 5.116.669, usia di atas 60-70 tahun sebesar 3.076.622, dan pemilih berusia di atas 70 tahun sebesar 1.958.957 calon pemilih. Itulah jejak ditital Detikcom, Jumat 02 Maret 2018, 18:00 WIB.

Jika berpedoman pada hasil Pileg 2014 bisa dilihat berikut ini: PKB dengan 3.730.357 (19,10 %) suara; 2. PDIP 3.695. 393 (18,92 %) suara; 3. Gerindra 2.475.730 (12,68 %) suara; 4. Demokrat 2.354.205 (12,06 %) suara; 5. Golkar 1.826.575 (9,35 %) suara;

6. PAN 1.211.194 (6,20 %) suara; 7. PPP 1.208.275 (6,19 %) suara; 8. PKS 992.640 (5,08 %) suara; 9. NASDEM 975.707 (5,00 %) suara; 10. HANURA 730.765 (3,74 %) suara; 11. PBB 221.951 (1,14 %) suara; 12. PKPI 105.017 (0,54%) suara.

PKB memperoleh kemenangan di 16 kabupaten-kota: Sidoarjo, Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Bondowoso, Situbondo, Jember, Trenggalek, Jombang, Kabupaten Madiun, Bojonegoro, Tuban, Gresik,  Lamongan, Pamekasan, dan Sumenep.

PDIP berada di urutan kedua memperoleh kemenangan di 16 kabupaten-kota: Surabaya, Kota Probolinggo, Banyuwangi, Lumajang, Kota Malang, Kabupaten Malang, Batu, Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Kabupaten Kediri, Tulungagung, Magetan, Ngawi, Kota Madiun, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto.

Gerindra hanya menang di Nganjuk dan Bangkalan. Demokrat di Sampang dan Pacitan saja. Golkar menang di Ponorogo dan Kota Kediri. Jika melihat sebaran kemenangan parpol pada hitungan realitas politiknya demikian. Real count KPU Jatim.

Jika menyimak hitungan Cak Anam di atas tadi, rasanya koq tidak mungkin bisa menang 15 juta suara. Partisipasi pemilih pada Pileg 2014 saja sekitar 60 persen, dan hasilnya tercatat 19.527.809 pemilih (ini berdasarkan data di KPU Jatim).

Begitu pula perkiraan sekarang ini, partisipasi pemilihnya kisaran 60 persen, sehingga angka 15 juta itu berarti Khofifah – Emil menang sekitar 70 persen. Coba bandingkan dengan angka perolehan suara masing-masing parpol pendukungnya. Mungkinkah?

Kalau pedomannya hasil Pileg 2014 di Jatim, jelas sekali, angka 15 juta suara untuk Khofifah – Emil rasanya tidak mungkin. Cobalah kita hitung: PKB 3.730.357 suara, PDIP 3.695. 393 suara, Gerindra 2.475.730, dan PKS 992.640 suara. Total = 10.894.120 suara.

[irp posts="10619" name="Belajar dari Saragih, Sebaiknya Emil Dardak Jujur dengan Gelar Doktornya"]

Sedangkan parpol pendukung Khofifah – Emil sebagai berikut: Demokrat 2.354.205 suara,  Golkar 1.826.575, PAN 1.211.194, 7. PPP 1.208.275, NasDem 975.707, Hanura 730.765, (termasuk jika ada PBB 221.951, dan PKPI 105.017). Total = 8.633.689 suara.

Kalaupun ditambah dengan suara kalangan milenial yang 2 juta tadi, total perolehan untuk paslon Khofifah – Emil hanya 10.633.689 suara, itupun jika suara PBB dan PKPI dihitung sebagai pendukungnya. Padahal, data KPU Jatim: 1.863.770 pemilih pemula

Jadi, ada baiknya para pendukung Khofifah – Emil mengkaji ulang data yang disampaikan Cak Anam tersebut, logiskah? Kalau tidak logis, harus segera dilogiskan dengan cara mencari tahu fakta riil di lapangan. Apakah memang demikian kenyataannya?

Benarkah fakta riilnya semua anggota Muslimat NU itu lebih memilih Khofifah? Bagaimana dengan istri-istri dan anak-anak (milenial) pendukung PKB? Belum lagi anggota Fatayat NU yang jelas-jelas ketua DPW-nya mendukung Gus Ipul – Puti Guntur.

***