Mungkin setiap orang pernah merasakan akibat dari terputusnya komunikasi antarsesama sahabat. Dulu sangat akrab, karena sekelas dan menyukai hobi yang sama. Hampir tidak ada hari tanpa komunikasi. Tapi setelah dewasa dan masing masing memiliki kesibukan tersendiri, komunikasi lambat lambat tapi pasti, terputuslah sudah.
Tiba-tiba, tanpa terasa sudah tercipta jarak antara dua sahabat baik. Jarak yang merupakan jurang pemisah bagi keduanya. Apalagi bila yang satu menjadi pejabat tinggi atau pengusaha kaya, sementara yang lainnya, biasa-biasa saja. Maka walaupun suatu ketika ada kesempatan untuk bisa ketemu,namun terhalang dengan rasa risih dan enggan.
Akibatnya hubungan baik semasa kecil dan masih sekolah, bagaikan jembatan yang sudah ambruk dan kini mengangga jurang lebar dan mendalam di antara keduanya. Yang diakhiri dengan mengirimkan karangan bunga duka, bilamana salah satunya meninggal dunia. Tragis memang, tapi inilah fakta yang sudah terjadi akibat terputusnya komunikasi dalam waktu yang panjang. Setidaknya hal ini adalah pengalaman pribadi yang baru baru ini saya alami.
Jangan berkunjung bila hanya menciptakan luka di hati orang yang dikunjungi
Saling mengunjungi antarsesama sahabat ataupun kerabat tentu saja sangat baik. Namun berkunjung ke rumah orang hanya karena ingin melampiaskan uneg-uneg di hati atau ingin memberikan "pengarahan" bagaimana seharusnya orang lain berlaku terhadap diri kita, sungguh sebuah tindakan yang naif karena hanya akan menghadirkan luka di hati orang yang dikunjungi. Karena itu, bilamana memang tidak mampu menahan diri, maka lebih baik tidak berkunjung daripada kunjungan kita hanya menyebabkan luka mengangga di hati orang.
Komunikasi berarti pembicaraan timbal balik
One way communication adalah ibarat orang lagi berpidato atau berkotbah tidak memberikan kesempatan kepada lawan bicara untuk mengemukakan pendapatnya. Berpidato atau berkothbah secara psikologi menempatkan si Pembicara berada di tingkat yang lebih tinggi daripada yang mendengarkan. Menjelaskan bagaimana seharusnya sikap hidup. Bagaimana harus bertindak bahkan tidak jarang sebuah kotbah atau pidato bernafaskan nada nada perintah.
Dalam berinteraksi dengan lingkungan di mana kita berada dengan sahabat mapun dalam keluarga pada umumnya orang tidak suka mendengarkan nada pembicaraan yang menggurui.
Oleh karena itu perlu memahami bahwa komunikasi adalah pembicaraan dua arah (two ways communication). Hal ini penting untuk menjaga keharmonisan dalam hubungan antara sesama. Karena pembicaraan dua arah yang baik mengandung energi humanis di dalamnya.
Hubungan kekeluargaaan juga terancam putus
Bukan hanya hubungan pertemanan dan persahabatan yang bisa terputus akibat ketiadaan komunikasi tetapi juga hubungan kekeluargaan. Bahkan keharmonisan rumah tangga bisa ambruk gara gara komunikasi yang tidak berjalan sebagaimana mustinya. Karena itu perlu pandai menempatkan semuanya pada porsinya bahwa ketika berkomunikasi lepaskanlah atribut yang menempel pada diri kita, walaupun mungkin saat ini kita adalah sosok orang sukses, sedangkan sahabat yang menjadi kawan bicara kita "hanyalah" orang biasa saja.
Saya bukan berlatar belakang ilmu komunikasi, tapi belajar dari ilmu Komunikasi dalam kehidupan, bahwa dasar yang paling penting dalam berkomunikasi adalah saling menghormati dan saling menghargai. Belajar di bangku kuliah akan menghadirkan ilmu pengetahuan dalam diri kita, belajar dari ilmu Kehidupan akan menghadirkan kearifan hidup dalam diri, yakni mampu menjadi pembicara yang baik dan sekaligus menjadi pendengar yang baik.
***
Editor: Pepih Nugraha
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews