Tidak ada alasan Prabowo kalah pada Pilpres 2019. Siapa yang meragukan dukungan GNPF dengan umat 212, yang dari segi jumlah sudah dibuktikan, dengan dukungan yang sangat militan. Sementara di kubu Jokowi hanya mengandalkan dukungan 18 Gubernur Kepala Daerah yang belum bisa dibuktikan kekuatan dukungannya.
Apalah artinya iklan layanan masyarakat yang memvisualkan kesuksesan pembangunan oleh Jokowi, Jokowi apa atuh, cuma seorang mantan tukang kayu yang Ndeso, jika dibandingkan Prabowo yang mantan Danjen Kopasus yang fenomenal dijamannya, mantan Menantu penguasa Orde Baru, besar di Amerika dan sangat Mencintai Westernisasi.
Meskipun pada Pilpres 2014 Prabowo dikalahkan Jokowi, tapi tidak Kali ini. Berpasangan dengan Sandiaga Uno, yang terkenal dengan jurus bangaunya, ditambah lagi tanpa menjadi Ulama pun Sandiaga sudah memperoleh Gelar Ulama dari para pendukungnya. Jelas Pasangan Prabowo-Sandi, sangat patut bisa mengalahkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin yang Ulama.
Lihat saja safari Sandiaga di setiap daerah yang didatanginya, dalam rangka mengolahragakan masyarakat, selalu dipadati oleh para simpatisannya.
Ibarat sambil menyelam minum air, Sandiaga punya argumentasi yang dilakukan bukanlah kampanye, mengajak masyarakat mencitai olah raga lari Sehat. Ya memang Jalan Sehat Dan Lari Sehat adalah medium untuk menggalang Massa.
Sementara Ma'ruf Amin pun mungkin Akan melakukan Safari Dakwah, keseluruhan pelosok tanah air. Habib Riziek Shihab (HRS) sendiri sudah mempersiapkan strategi kampanye lewat mimbar Mesjid. Bisa dibayangkan seperti apa Toa Mesjid Kita diseluruh Indonesia akan dipenuhi oleh Dakwah Politik para Ulama.
Jadi sangat kecil kemungkinannya Prabowo kalah pada Pilpres 2019, karena sudah mengerahkan seluruh kekuatan dukungan yang tiada tara.
Sementara Jokowi cukup dengan Kerja Kerja Kerja.
Bagi Jokowi mungkin soal menang dan kalah di Pilpres bukanlah persoalan, yang penting bekerja secara maksimal, sampai batas waktu yang sudah ditentukan. Karena menang dan kalah, tidak terlepas dari takdir dan rencana-Nya.
Takdir dan rencana-Nya yang tentu bisa mengalahkan keinginan plus rekomendasi Ijtima Ulama.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews