Teman-teman Saya Terlibat Korupsi

Minggu, 12 Agustus 2018 | 18:30 WIB
0
375
Teman-teman Saya Terlibat Korupsi

Saya tidak tahu bahwa koruptor kelas kakap itu adalah teman sekelas saya waktu SMA, sampai suatu hari teman saya memberi tahu saya. Budi Susanto yang terlibat dalam kasus simulator bersama Djoko Susilo itu ternyata teman sekelas saya waktu saya kelas 1 SMA. Tadinya saya tidak perhatikan sama sekali. Setelah saya diberi tahu, baru saya perhatikan fotonya. Ternyata memang dia.

Budi ini dulu tinggal di Siantan, seberang kota di Pontianak. Ia masuk SMAyang sama dengan saya. Badannya tinggi besar. Yang saya ingat, dia cukup mahir berbahasa Inggris. Berdua dengan saya, dia adalah murid kesayangan guru bahasa Inggris waktu kami kelas 1. Kelas 2 dan 3 kami tidak sekelas lagi, karena saya masuk A1, dan Budi masuk A3.

Ada satu lagi teman saya, teman SMA juga, yang masuk penjara karena korupsi. Lebih tepat disebut penggelapan, karena ia bekerja di sebuah PTS. Modusnya, ia menilap pajak yang seharusnya disetorkan. Untuk menutupinya, ia membuat faktur pajak palsu. Kasus ini terbongkar ketika pihak kantor pajak menagih ke PTS. Pengelolanya kaget, ternyata uang pajak mereka ditilap.

Teman saya yang lain adalah teman waktu di madrasah tsanawiyah dulu. Jalur pendidikannya selalu agama, hingga sarjana. Ia lulus dari IAIN, kemudian jadi dosen di situ.

Ah, ngenes kalau baca kasusnya. Ia korupsi dalam pengadaan perabot rumah tangga pada rusunawa yang dibangun oleh kampus tempatnya bekerja. Berapa sih nilainya? Kecil saja. Modusnya juga sangat konyol, mark up dan spec down yang begitu telanjang. Ia kena bui setahun.

Karena dosen IAIN teman saya ini sering dimintai khutbah dan ceramah. Saya ingat, puluhan tahun lalu saya pernah melihat dia khutbah Jumat di sebuah masjid dekat rumah.

Satu lagi, masih sepaket dengan kawan saya satu madrasah tadi. Ia lulusan IAIN Yogya, aktif di HMI waktu kuliah, kemudian di Muhammadiyah. Ia jadi dosen di IAIN, kemudian jadi rektor. Saya kenal dari pertemanan dia dengan abang saya yang aktif di Muhammadiyah.

Dulu saya sering diajak diskusi di sekretarian HMI Pontianak. Meski bukan alumni HMI saya dekat dengan anak-anak HMI di sana. Kawan saya ini termasuk yang suka mengajak saya pergi diskusi. Dia juga yang pernah mengundang saya sebagai narasumber diskusi di IAIN saat saya pulang dari Jepang.

Terakhir ketemu dia secara tak sengaja di Madinah, saat saya sedang umrah tahun 2014.

Korupsi rasanya begitu dekat, karena sampai dilakukan oleh orang-orang yang saya kenal.

Mengerikan.

***