Prabowo Subianto dan Malaikat-malaikat Cilik

Minggu, 8 Juli 2018 | 07:05 WIB
0
502
Prabowo Subianto dan Malaikat-malaikat Cilik

Saya selalu tertarik dan tertantang menulis pernak-pernik kecil keseharian disekeliling Pak Prabowo Subianto.

Tokoh Nasional dan Negarawan yang satu ini memang sangat menginsipirasi sekaligus berbalut misteri.

Banyak orang yang membenci Prabowo, tapi hampir semuanya tidak tahu apa alasan dia untuk membenci selain karena ikut-ikutan penggiringan opini sesat dari media.

Menurut saya, beliau salah satu orang paling teraniaya dengan pembusukan dan fitnah oleh kezaliman media massa sepanjang sejarah berdirinya negeri ini. Sederhananya, Prabowo Subianto harus "jahat" karena dia bernama Prabowo Subianto.

Saya adalah salah satu dari jutaan orang yang penasaran dengan sosok beliau. Karena berani membuka mata, akhirnya saya mengerti dan kemudian berujung simpati dengan rasa hormat yang tulus.

Tapi sayangnya kisah-kisah persahabatan yang tulus, nasionalisme serta keperdulian dan cinta kasih tidak berbatas dari seorang Prabowo Subianto kepada negeri ini tidak akan pernah anda baca di harian Kompas Group, Media Indonesia, Jawa Pos, Detik dan media-media massa raksasa lainnya yang menguasai opini negeri ini.

Saya bahkan baru tahu kalau anak semata wayang beliau, Didit Hediprasetyo adalah sosok yang membanggakan di Luar Negeri. Saya kemarin membaca berita lawas dari Kompas tentang karya desain Mas Didit untuk BMW seri Premiumnya, lengkap dengan puja-pujian karena Mas Didit selalu menyentuhkan cita rasa Indonesia di setiap hasil karya-karya-nya.

Tapi ingat, anda tidak akan pernah menemukan satu katapun diberita tersebut yang memberitahukan kalau Didit itu anak seorang Prabowo Subianto!

Sama seperti saya, mungkin karena mau membuka matalah yang membuat almarhum ayah Gerindra memberikan nama unik sekaligus menggelitik kepada bocah ganteng anak bungsu mereka.

Iya, bocah cilik berumur lima tahun yang sesuai pesan Almarhum ayahnya dibawa berkunjung ke Hambalang untuk berjumpa Pak Prabowo. Tiba jumpa langsung mengambil sikap hormat dan berteriak lantang: "Salam hormat Jenderal".

Tidak...

Tidak ada seorangpun yang mengajari bocah cilik ini bersikap dan bertindak. Tapi darah almarhum ayahnya mengalir ditubuhnya, darah persahabatan dan rasa hormat kepada sosok yang dikagumi sang Ayah sampai memberikan nama Gerindra.

Bukan nama Prabowo, karena nama Prabowo sudah sangat umum untuk orang Indonesia. Ketikkan nama Prabowo di Google, akan muncul ribuan Prabowo termasuk "Bowo tik-tok" . Tapi nama Gerindra adalah simbol ikatan emosional secara pribadi dari kekaguman Almarhum sang Ayah kepada tokoh idolanya.

Pak Prabowo juga tidak kalah sigap membalas salam hormat dadakan itu. Sambil mendekat beliau bertanya, "Siapa namanya nak?"

"Gerindra, Pak."

Sejenak Pak Prabowo terdiam dan kemudian tertawa lepas bahagia dan memeluk sang bocah sambil beberapakali menyebutkan nama sang bocah.

Kebahagiaan itu memang sangat sederhana, persahabatan tulus tanpa kita khawatir akan dikhianati apalagi ditikam dari belakang. Mungkin ini juga salah satu yang membuat Pak Prabowo selalu sumringah dan bahagia bila diberikan kesempatan menggendong bayi dan anak-anak kecil yang belum berdosa.

Wajah beliau begitu cerah ketika bercengkerama dengan anak-anak Ahok dan Veronika. Gestur beliau begitu bahagia memangku bayi Tuan Guru Bajang.

Saya paham.

Berulang kali beliau dikhianati oleh orang-orang dewasa, beliau memberikan air minum dengan kedua telapak tangannya ke mulut orang-orang yang kehausan itu. Tapi apa kemudian balas budi yang diberikan oleh misalnya Jokowi, Ahok dan Ridwan Kamil?

Bukan cuma orang itu bertiga, masih banyak lagi daftar para kacang yang lupa kulitnya di sekeliling Prabowo Subianto.

Biarkanlah sejarah yang akan menceritakan lebih lanjut, tapi bagi saya sebaik-baik manusia yang tidak tahu balas budi tetap seburuk-buruknya manusia dan pada waktunya akan menerima karma. Untuk ukuran manusia biasa, sikap tulus dan kesabaran seorang Prabowo Subianto sudah menjadi legenda.

Saya pernah bertanya kepada Mr X, orang dekat beliau.

"Pak Prabowo kenapa sering memakai kacamata hitam?"

Mr X sambil menghela nafas berkata: "Saya tidak tahu alasan pastinya, tapi saya tahu kalau Bapak sering menitikkan air mata kalau melihat penderitaan rakyat-rakyat kecil di sepanjang jalan kalau rombongan kami lewat".

Terakhir untukmu yang belum mau membuka mata dan masih menikmati kebencian tanpa sebab kepada Pak Prabowo Subianto dan biasanya akan nyinyir berkata, "Apa yang sudah dilakukan Prabowo untuk bangsa ini?"

Pertama silahkan datang ke masyarakat disekitar Hambalang tempat tinggal beliau, tanyakan apa yang sudah dibantu Prabowo untuk masyarakat di sana dan apa pendapat mereka tentang sosok Prabowo Subianto.

Kedua buka telinga dan dengarkan cerita-cerita dari keluarga-keluarga khususnya Keluarga Prajurit Kopassus sewaktu beliau menjadi Danjen Kopassus.

Pelan-pelan saya yakin kamu akan kembali jadi manusia.

Tapi kalau menurut mu itu masih kurang, saya tetap sepakat. Sangat sepakat, karena itu kita mendukung Prabowo Subianto untuk berbuat lebih banyak untuk negeri ini lewat #2019PrabowoPresiden.

Bergabunglah dengan kami di #RPP2019 dan bersama Prabowo kita selamatkan Indonesia dan jadikan Indonesia Macan Asia.

***