Setelah JK-AHY Kandas, AHY-SBY Berpeluang, Mengapa Tidak?

Kamis, 5 Juli 2018 | 08:42 WIB
0
490

Untuk saat ini, Partai Demokrat mungkin partai paling pusing tujuh keliling. Lho kok bisa? Sebab partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono ini ingin membuat poros baru sebagai alternatif di antara kubu Jokowi dan kubu Prabowo. Demokrat  ingin AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono menjadi capres atau cawapres dalam pilpres 2019.

Setelah uji materi mengaandaskan peluang Jusuf Kalla atau JK untuk bisa maju lagi sebagai cawapres, Demokrat seakan mendapat peluang atau secercah harapan untuk bisa merayu atau mengajak JK menjadi capres berpasangan dengan AHY.

Dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono langsung mengadakan pertemuan dengan Jusuf Kalla yang dikemas silaturohmi untuk melobi yang bersangkutan supaya mau maju sebagai capres. Di kalangan internal partai Demokrat wacana JK-AHY sudah santer jadi pembicaraan, bahkan sudah dipollingkan segala.

Ajakan ini rupanya bertepuk sebelah tangan atau ditolak secara halus dengan alasan JK ingin pensiun dan di harituanya ingin jadi "MC" saja alias "momong cucu".

Penolakan JK juga sudah dijelaskan oleh tim ahli Sofjan Wanandi: "Ndak, dia sudah tolak, dia enggak mau, sudah kasih tahu ke Demokrat dia tidak bisa lagi." Sofjan Wanandi menambahkan, manuver Demokrat dengan mewacanakan JK berpasangan dengan AHY adalah hak setiap partai.

Setelah adanya penolakan dari JK, tidak menyurutkan niat partai Demokrat untuk tetap mengusung Pangeran Cikeas AHY untuk berpasangan dengan calon lainnya. Seperti adanya wacana atau memasangkan AHY dengan tokoh politik lainnya, di iantaranya Anies-AHY, Gatot-AHY.

Sebenarnya tujuan memunculkan nama AHY dengan berpasangan dengan tokoh politik adalah untuk menjaga tingkat elektabilitas dan nama AHY jangan sampai tenggelam dalam pilpres 2019. Nama AHY akan selalu dimunculkan dan diwacanakan untuk menjadi capres atau cawapres sampai tahun 2024 nanti.

Daripada AHY berpasangan dengan tokoh-tokoh lain seperti JK, Anies, Gatot N, Prabowo dan Jokowi, lebih baik AHY berpasangan dengan SBY yang tak lain ayahnya dan juga sebagai ketum partai Demokrat.

Toh dalam politik sah-sah saja, sekalipun pernah menjadi presiden, SBY boleh menjadi cawapres, seperti JK tidak boleh menjadi cawapres tetapi boleh menjadi capres.

Pasangan AHY-SBY adalah pasangan yang sangat lengkap dan sempurna, SBY bisa menjadi tutor AHY yang tak lain anaknya sendiri. Apalagi SBY pernah mengatakan banyak warga masyarakat yang menginginkan ia menjadi capres lagi. Dan tingkat elektabilitas SBY juga masih tinggi.

SBY sarat dengan pengalaman dan AHY masih hijau dalam politik, tentu kalau AHY-SBY berpasangan dalam pilpres 2019 akan menjadi duet-maut abad ini.

Dua-duanya berwajah yang sangat disukai oleh masyarakat khususnya kaum wanita, dan kita tahu, pemilih yang paling banyak dan loyal adalah kalangan wanita. Dan ini bisa menjadi modal pasangan AHY-SBY.

Mudah-mudahan pasangan AHY-SBY bisa meramaikan bursa pilpres 2019. Dalam politik tidak ada yang tidak mungkin dan segala cara akan ditempuh demi meraih kursi Istana Merdeka.

Hidup AHY-SBY!!

***