15 Faktor Utama Erdogan di Turki Bisa Menang Kembali

Selasa, 3 Juli 2018 | 21:40 WIB
0
582
15 Faktor Utama Erdogan di Turki Bisa Menang Kembali

Beberapa waktu lalu Recep Tayyip Erdogan dalam Pemilu Turki menang mutlak satu putaran dengan perlawanan keras dari semua kalangan musuh-musuh politiknya.

Kemenangan erdogan 2018 adalah kemenangan terkeras dalam sejarah Pilpres Turki modern antara haluan sekuler dan "islamis".

Ini diantara Faktor kemenangan Erdogan kemarin:

1. AKP dan Erdogan berhasil menjaga massa loyalnya di basis basis utama pemilih Erdogan selama ini.

2. AKP dan Erdogan berhasil menambah suara dari basis pemilih sekuler basisnya CHP, Iyi Parti dan Basis suara Kurdi HDP, kisaran floating mass-nya antara 12-18%.

Secara de Facto, Erdogan hanya melawan dua capres utama dalam pilpres kemarin, Muharrem Ince dan Meral Aksener, sedangkan capres-capres lain gak ngefek apa apa, termasuk capres dari Blok Islam "penerus" Erbakan

3. Erdogan berhasil merancang kampanye yang bisa dibilang senyap dan tenang untuk melawan kampanye penuh emosi dari lawan terberatnya Muharrem Ince (CHP).

4. Keberhasilan Erdogan mengajak koalisi dini dengan tokoh kuat Turki lainnya dari partai MHP dan melakukan MoU dini dengan ketum nya Devlet Bahceli, bahkan sejak Erdogan mengumumkan pemilu Turki dimajukan 1 tahun setelah konsultasi dengan semua pihak termasuk Militer.

5. Keberhasilan blok Erdogan dalam mengumpulkan informasi sensitif top secret nya Turki tentang rencana musuh mengacaukan pemilu Turki. Lalu berhasil diatasi.

6. Kemampuan Erdogan - Bahceli dalam upaya menyusup ke kubu lawan utama, blok CHP suaranya terpecah gara gara ini, awalnya diprediksi suara Ince kisaran 40%-an, hari H nya mentok di angka 26%.

7. Kemampuan Erdogan meyakinkan rakyat Turki bahwa Rezim Erdogan adalah rezim bukan diktator, dengan cara memberikan kebebasan kepada capres lawan dari Kurdi Demirtas untuk boleh berkampanye walaupun dari penjara.

8. Keberhasilan AKP cuekin tokoh Islam lama Tamel Karamullahoglu yang mengklaim dirinya penerus politik Erbakan, yang pernah menuduh Erdogan pengkhianat, Erdogan produk gagal tarbiyah, dst dst. lalu Tamel maju dalam pilpres dan memilih berkoalisi dengan CHP, padahal secara ideologi, Tamel dan Erdogan lebih dekat ketimbang Tamel - Ince. Tamel dalam pilpres kemarin hanya memperoleh suara 1,8%.

9. Keberhasilan Erdogan untuk meyakinkan rakyat dalam hal ekonomi, maklum, nilai tukar Lira seminggu sebelum Pilpres Turki anjlok gak karuan efek konspirasi luar negeri.

10. Keberhasilan AKP dan MHP bekerjasama dengan pertai kecil lainnya yang walaupun secara elektoral sangat kecil, namun punya tokoh tokoh kuat di tingkat propinsi.

11. Kekakuan pihak oposisi Erdogan yang masih jualan isu isu lama, Ince jualan sekulerisme dengan CHP-nya, Tamel masih jualan islamisme nya dengan partai lamanya.

12. Kerja keras AKP dan Erdogan dalam menggenjot suara AKP di basis basis oposisi CHP. Kabarnya capres Ince di kampungnya sendiri kalah.

13. Keberhasilan AKP memperkecil basis massa partai pengusung Meral Aksener Iyi Parti, dan meyakinkan sebagian besar rakyat Kurdi untuk memilih Erdogan ketimbang Demirtas dan Ince, karena di masa Erdogan, suku Kurdi lebih nyaman dan relatif bebas ketimbang di era nya CHP berkuasa. Warisan Bulent Ecevit.

14. Kemampuan linguistik politik Erdogan dalam "menghajar" lawan lawan AKP dan Lawannya sendiri yang terus melakukan propaganda dari luar negeri, baik dari kawasan Arab dan Teluk begitu juga dari Barat-Eropa-Israel cs.

15. Kemanpuan blok AKP- MHP dalam merangkul banyak pihak yang terlibat dalam lobi lobi untuk parlemen, kabarnya ince dikhianati sendiri oleh teman teman dekatnya di parlemen sehingga perolehan suara CHP dan ince tidak maksimal.

Ditambah dengan beberapa alasan alasan dan faktor faktor kemenangan tambahan lainnya.

***

TZU, Analis Politik Dunia Islam Internasional. Jakarta.