Sebaiknya Pasangan Eramas Tunjukkan Simpati pada Keluarga Korban

Jumat, 29 Juni 2018 | 16:42 WIB
0
465
Sebaiknya Pasangan Eramas Tunjukkan Simpati pada Keluarga Korban

Insya Allah Pak Edy dan Bang Ijeck sudah memenangkan Pilkada Sumut dan akan memimpin Sumut lima tahun ke depan.

Sebelumnya saya memohon maaf karena terpaksa menulis sedikit kekecewaan saya kepada pasangan Eramas lewat media sosial. Saya tidak mengenal satupun orang terdekat, timses apalagi beliau berdua secara pribadi. Saya hanyalah pendukung medsos yang bergerak dan bersuara atas nama nurani dan keperdulian kepada bangsa.

Khusus Sumut karena merupakan kampung halaman saya sendiri, saya tentu jauh lebih mengenal karakter masyarakat, khususnya suku saya dari Batak.

Saya bisa memahami panasnya suasana politik dan masyarakat yang terpolarisasi, khususnya antara Batak Utara dan Batak Selatan. Segala umpatan, hinaan, kejengkelan, kemarahan dan segala pelampiasan kekecewaan bisa saya pahami, tidak perlu dibesar-besarkan karena Insya Allah seiring waktu akan damai dan tenang kembali.

Namun sedikit yang membuat saya kecewa dan saya berharap bisa dibaca oleh orang-orang terdekat Pak Edy dan Bang Ijeck yang secara "de facto", sudah jadi pemimpin Sumut dan semoga bisa disampaikan kepada mereka berdua.

Harapan saya kemarin, begitu hasil quick count yang selisihnya begitu besar yang menjamin kemenangan Eramas keluar, saya berharap ada konfrensi pers dari Pak Edy yang khusus meminta warga Sumut sejenak melupakan Pilkada dan fokus membantu dan berdoa untuk para korban Kapal Tenggelam di Danau Toba.

Kalau sebelum mereka menang mengeluarkan pernyataan demikian, bisa saja dituduh mencari muka. Tapi setelah memenangkan kompetisi Pilgub Sumut adalah menjadi sebuah kewajiban untuk menunjukkan simpati terhadap tragedi yang menimbulkan korban seratusan jiwa yang masih terkubur didasar Danau Toba.

Bila perlu mereka berdua turun kesana, hibur dan berikan penguatan kepada semua keluarga-keluarga korban. Walaupun Basarnas dibawah koordinasi Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dan mereka berdua belum berhak mengatur perangkat Pemda Sumut, tapi menunjukkan keperdulian dan simpati yang mendalam kepada keluarga para korban adalah kewajiban para Pemimpin dan calon pemimpin.

Ayo saudara-saudaraku di Sumatera Utara, lupakan sejenak Pilkada. Saatnya mata kita semua tertuju dan berdoa bersama untuk saudara-saudara kita yang masih berada dibawah sana. Saya sendiri sudah putus harapan dengan para korban tersisa yang belum ditemukan bisa selamat, tapi saya yakin andai hanya sekedar jasad tidak bernyawa, sudah sangat cukup bagi para keluarga.

Biarkanlah momen Pilkada yang membuat kita semua terbelah pergi berlalu, tapi saya berharap menangani tragedi ini kita semua bisa kembali bersatu.

Salam Batak satu jiwa.

Salam Sumut Bersatu.

***