Untuk Pembuatan Jalan, Basuki Hadimuljono Dianggap Titisan Daendels

Senin, 25 Juni 2018 | 15:25 WIB
0
690
Untuk Pembuatan Jalan, Basuki Hadimuljono Dianggap Titisan Daendels

Presiden Jokowi memuji dan memberikan apresiasi kepada menteri PUPR Basuki Hadimuljono dengan sebutan Daendels. Pujian ini merupakan yang kedua kalinya untuk menteri Basuki Hadimuljono.

Pujian Presiden Jokowi ini usai meresmikan jalan Tol Gempol-Pasuruan seksi 2 Rembang-Pasuruan. Jokowi mengenalkan Daendels versi indonesia kepada para wartawan. Daendels yang dimaksud tak lain-tak bukan yaitu Menteri Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

Kenapa disebut Daendels? Karena Kementerian Pekerjaan Umum mempunyai tugas membangun infrastruktur jalan Tol dari Merak sampai Banyuwangi dengan panjang 1.000 km lebih.

Sedangkan Daendels adalah Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang memerintahkan pembangunan jalan dari Anyer (Banten) sampai Panarukan (Jawa Timur).

Memang di era Presiden Jokowi pembangunan infrastruktur dikebut  di seluruh Indonesia, tidak hanya di pulau Jawa, tetapi merata, dari Aceh hingga Papua.

Bukan hanya jalan Tol saja, tetapi jalan non Tol juga dibangun seperti trans Papua, Trans Kalimatan dan Trans Sulawesi atau provinsi lainnya.

Untuk pulau Jawa diperkirakan jalan Tol sudah tersambung sampai Banyuwangi pada tahun 2019. Sedangkan Sumatera juga mulai tersambung antarprovinsi dan masih dalam proses pembangunan.

Tentu dengan tersambungnya jalan Tol di pulau Jawa atau Sumetra akan mengurangi biaya logisik dan memperlacar arus distribusi barang. Dan bisa menggerakkan ekonomi secara nasional. Hanya memang dampak dari pembangunan ini tidak bisa langsung dirasakan langsung setellah jalan Tol jadi. Tetapi minimal tiga tahun setelah jalan diresmikan atau di operasikan baru akan kelihatan hasilnya.

Dan semua pembangunan infrastruktur baik jalan Tol atau non Tol dikomandani Kementerian PUPR Basuki Hadimuljono. Tugas kementerian ini sangat banyak,bukan hanya jalan Tol atau non Tol,tetapi jembatan, pelabuhan, waduk dan perumahan. Praktis menteri Basuki ini seorang menteri yang banyak di lapangan dan berpanas-panas. Mengecek jalan dari provinsi pindah ke provinsi lainnya adalah tugasnya.

Karena pembangunan yang sifatnya fisik dan bisa dirasakan dan dilihat, maka kementerian PUPR ini sering mendapat keluhan, komplain sekaligus pujian dari masyarakat.

Masayrakat kita itu 'kan masyarakat paling aneh di dunia, ada saja komentarnya; baik yang komentar negatif atau positif. Seperti jalanan rusak dan berkelok: jalan kok rusak dan banyak kelokannya,j adi penyebab kecelakaan.

Dibangun jalan yang mulus dan lurus, komentar lagi: jalannya terlalu lurus dan mulus dan jadi penyebab kecelakaan, padahal karena ngebut dan kurang hati-hati.

Di bangun jalan tol biar lancar distribusi barang atau kalau mudik biar lancar, komentar lagi: bangun jalan tol kok di jalan yang sepi dan tidak ada dampak pengaruh ekonomi bagi masyarakat, percuma dan tidak ada gunanya. Jalan Tol hanya untuk orang kaya dan tidak memihak rakyat kecil.

Di bangun jalan di dalam kota, komentar lagi: bangun jalan kenapa tidak dulu-dulu, bikin macet dan debu saja.

Koplak, yo!?

Itulah gambaran masyarakat kita kalau berkomentar mengenai jalan raya. Dikasih jalan rusak dan mulus tetep saja kecelakaan.

Kembali ke menteri Basuki Hadimuljono.

Mungkin satu-satunya menteri yang wajahnya ndeso dan santai atau tidak tegang sekalipun tugas dan target sangat berat, tetapi tetap santai. Untuk menghilangkan stress karena pekerjaan kadang bermain band sebagai obatnya.

Semua pekerjaan pembangunan infrastruktur sesuai target,baik yang infrastruktur baru atau infrastrukur yang mangkrak terus dilanjutkan.

***