Samantha, "Anak Ajaib" Indonesia Menuju Pentas Dunia

Rabu, 20 Juni 2018 | 10:10 WIB
0
587
Samantha, "Anak Ajaib" Indonesia Menuju Pentas Dunia

Sukses meraih dua medali emas Catur Cepat dan Catur Blitz dikategori U-10 di Kejuaraan Catur Remaja Asia 2018 yang digelar di Chiang Mai, Thailand, bulan April lalu kini waktunya Samantha Edithso, pecatur berusia 10 tahun, untuk menatap pentas dunia.

Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) sudah memutuskan untuk mengirim pecatur cilik asal Bandung ini untuk berlaga di Minsk, Belarus, pada 21-25 Juni 2018.

Masih di kelompok umur yang sama, Samantha akan bertarung dengan jago-jago catur dari berbagai belahan dunia di FIDE World Cadet Rapid & Blitz Chess Championships 2018.

World Cadet Rapid & Blitz Chess Championship adalah turnamen catur yang khusus ditujukan bagi pecatur putra dan putri kategori U-8, U-10 dan U-12. Sementara untuk kategori U-14, U-16 dan U-18 lebih dikenal dengan nama World Youth Rapid & Blitz Chess Championship.

Turnamen yang akan diikuti oleh Samantha ini digelar dengan Sistem Swiss sembilan babak. Waktu bermain untuk Catur Cepat (Rapid Chess) adalah 10 menit ditambah 5 detik increment dan untuk Catur Kilat (Blitz Chess) 5 menit ditambah 2 detik increment.

Jika di Chiang Mai Samantha dikeroyok oleh pecatur-pecatur putri India maka di Minsk, ia bakal dikerubuti oleh pecatur-pecatur putri asal Rusia yang mendominasi daftar peserta.

Ada Alexandra Shvedova, Anna Shukhman dan Valeria Kleymenova untuk menyebutkan beberapa nama. Meskipun demikian baik di Catur Cepat maupun Catur Blitz Samantha justru ditempatkan sebagai unggulan pertama.

Ketua Bidang Pembinaan Percasi Kristianus Liem mengatakan, setelah menjadi juara di tingkat Asia, kemampuan Samantha terus terasah dalam pertandingan catur reguler. Samantha mengikuti Piala GM Utut Adianto di Majalengka, Jawa Barat, dan Piala Gubernur Sumatera Utara bulan Mei lalu.

Pada Piala GM Utut Adianto, Samantha bertanding di kategori terbuka sehingga ia harus menghadapi pecatur pria dan wanita pada semua umur. Samantha menempati peringkat ke-25 dari 166 peserta dengan meraih 6 poin dari sembilan laga. Hebatnya ia mampu mengalahkan tiga pecatur pria bergelar Master Nasional di turnamen ini.

Di Piala Gubernur Sumatera Utara, Samantha bertarung pada kategori yunior putri di bawah 16 tahun. Samantha tampil sebagai juara setelah mengumpulkan 8½ poin dari sembilan laga atau menang delapan kali dan hanya satu kali remis.

Kabar terbaru menyebutkan bahwa Percasi akan merekrut kembali GM Andrei Kovalev dari Belarus untuk melatih dan mendampingi Samantha. Pecatur kelahiran Bandung tahun 2008 ini memang ditargetkan menjadi juara dunia kategori umur 10 tahun.

"Peran pelatih sangat penting untuk meningkatkan kualitas Samantha, sebelum dan selama turnamen. Andrei Kovalev merupakan pelatih yang amat berpengalaman dan telah menghasilkan banyak pecatur bergelar Grandmaster dan Woman Grand Master dunia. Kovalev akan membantu Samantha meminimalkan kekurangannya," kata Eka Putra Wirya, Dewan Pembina Percasi, minggu lalu di Jakarta.

[irp posts="16138" name=" Anak Ajaib" Samantha Edithso Juara di Medan"]

Bahkan orang tua Samantha lebih ekstrim lagi. Dengan berani mereka sudah memutuskan bahwa terhitung mulai bulan Juli 2018 Samantha akan menjalani homeschooling agar putri semata wayang mereka ini bisa lebih berkonsentrasi menekuni catur.

Mirip seperti apa yang dilakukan oleh orang tua Magnus Carlsen dan Fabiano Caruana. Untuk mencapai tingkat tertinggi dalam catur itu memang tidak boleh setengah-setengah. Tidak boleh tanggung. Harus total!

Bagaimana dengan Samantha sendiri? "Saya siap berjuang menjadi juara dunia," katanya mantap. Tata demikian ia biasa dipanggil akan didampingi oleh Kristianus Liem dan WIM Chelsie Monica Sihite selama bertanding di Minks.

Selamat berjuang Samantha, berikan yang terbaik untuk Indonesia. Doa kami menyertaimu!

Photo: Samantha's Archives