Katanya negara ini udah paling banyak utangnya di dunia. Katanya negara ini mau hancur. Katanya negara ini gak ada masa depan lagi.
Di bawah ini gambaran utang di dunia. Silakan cari Indonesia dan bandingkan utangnya dengan negara lain. Gak terlalu keliatan karena utangnya termasuk kecil dibanding lainnya.
Indonesia memang tidak dalam kondisi yang baik. Ini karena sejak dulu dikelola dengan tidak benar. Kekayaan alam paling berharga di Papua "dikasihkan" Freeport begitu Orde Baru berkuasa. Tak ada yg berani menggugat. Justru baru di era presiden sekarang pemimpin negara berani memperjuangkan agar kita dapat bagi hasil yang fair.
Sedikit demi sedikit pengelolaan negara ini diperbaiki. Semakin kecil peluang untuk korupsi dan memperkaya diri. Tak ada lagi cerita anak-anak presiden pegang proyek minyak, jalan tol, cengkeh atau lainnya. BBM yang mahal di Indonesia Timur tinggal kenangan.
Listrik untuk saudara kita di pedalaman-pedalaman Papua akhirnya menyala. Semua diperjuangkan oleh pemerintah dengan berdarah-darah.
Mafia yang terbiasa mengambil keuntungan dari setiap proyek kini sulit bergerak. Dan yang terjadi adalah serangan bertubi-tubi dari mereka yang dirugikan oleh kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada rakyat.
Mereka membakar emosi dan menggosok sentimen agama dan ras, menjual ketakutan dan kecemasan. Dengan senjata itu mereka berharap bisa mengambil alih kekuasaan. Agar bisa korupsi lagi. Agar bisa mengambil keuntungan lagi dari proyek-proyek yang ada di negeri ini.
Ada yang sedang berjuang untuk rakyat, merata di seluruh Indonesia. Ada yang berjuang untuk kantong pribadi yang mulai kering karena kebijakan yang tak berpihak. Silakan Anda mau ikut rombongan yang mana.
Saya ikut rombongan pertama. Bersama-sama berjuang membenahi bangsa menuju Indonesia maju.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews