Entah apa penyebab kebencian Amien Rais kepada Jokowi sampai masuk ke tulang sungsumnya? Tidak berkurang, malah menjadi-jadi.
Seperti yang di ucapkan Amien Rais dalam Rakornas PA 212,ia menjabat sebagai Ketua Dewan Penasehat PA 212 dan Ketua Dewan Penasehat PAN. Menurut Amien Rais, Presiden Jokowi akan menjadi pemimpim yang akan dilengserkan Allah. Ia mengucapkan seperti itu sambil menunjuk foto presiden Jokowi yang ada dalam ruangan tersebut.
[irp posts="16172" name="Di Balik Bencinya Amien Rais, Tersimpan Rindu pada Jokowi"]
Sampai segitunya rasa kebencian seorang Amien Rais kepada Jokowi, nama Allah sampai dibawa-bawa dalam urusan politik dan Allah disuruh memihak atau mengabulkan doanya hanya gara-gara urusan politik. Duh Gusti, sing waras sopo dan sing edan sopo?
Dalam Rakornas PA 212 tersebut Amien Rais menjelaskan alasannya kenapa Jokowi akan dilengserkan oleh Allah?Karena Jokowi dianggap salah langkah dan melakukan blunder. Entah apa maksudnya blunder menurut orang tua ini?Mbuh, ora ngerti!
"Kita melihat secara jelas, kita perhatikan pemimpin yang akan dilengserkan Allah itu biasanya langkahnya dari salah ke keliru, dari keliru ke blunder, salah lagi dan seterusnya," kata Amien Rais dalam sambutannya sambil menunjuk dengan mantap foto presiden Jokowi di Aula Sarbini, Cibubur, 29 Mei 2018.
Bukan kali ini saja Amien Rais menunjuk foto Jokowi sambil mengatakan bahwa presiden ini akan jatuh atau lengser, yaitu pada acara di Balai Kota DKI Jakarta.Pada waktu itu juga dalam sambutannya Amien Rais menunjuk foto Jokowi yang kebetulan posisi fotonya ada di bawah dalam ukuran besar.
Sebenarnya kalau ditelisik ke belakang rasa tidak suka Amies Rais kepada Jokowi sudah terasa dan kelihatan waktu Jokowi sebagai walikota Solo mencalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta. Amien Rais mengkritik bahwa Jokowi menjadi walikota tidak berhasil atau sukses seperti yang di beritakan oleh banyak media massa.
Apalagi setelah terpilih sebagai gubernur DKI Jakarta dan menjabatnya juga hanya beberapa bulan terus mencalonkan sebagai Presiden dan terpipih sebagai Presiden, bertambahlah rasa tidak suka Amien Rais kepada Jokowi. Apalagi secara gelar akademik Amien Rais adalah seorang guru besar atau profesor, sedangkan Jokowi hanya sarjana biasa yang hanya tukang mebel.
Bukan sekali saja Amien Rais membawa-bawa nama Allah dalam urusan politik, malah menurutnya ada Partai Allah dan Partai Setan. Menurut versi Amien partai yang membela agama Allah adalah seperti Gerindra, PKS dan PAN. Masa yang lain masuk kategori Partai Setan. Yang bener aja, Mbah!!
Dan serangan-serangan kepada Jokowi akan semakin masif setelah Lebaran sampai Pilpres.
Dalam suasana Ramadan, bokya puasa dululah dari rasa benci, Mien, eh.... Mbah!
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews