Rencana pembunuhan terhadap Erdogan 20 Mei 2018 kemarin di Sarajevo kembali gagal.
Usaha terakhir ini adalah usaha percobaan pembunuhan terhadap Erdogan yang ke-6 kali sejak beliau naik memimpin turki 2001.
Bukan hanya Erdogan, kemarin PM Turki Binali Yildirim juga mengalami usaha pembunuhan di waktu yang sama di negara Balkan.
Semua usaha ini digagalkan oleh badan intelijen turki MIT yang saat ini menjadi badan intelijen negara terbaik nomor 8 di Dunia dibawah MI6, CIA, KGB, dan lain-lain.
Usaha pembunuhan Erdogan dan Yildirim ini tidak lain adalah usaha lain menyingkirkan Erdogan dari tampuk politik turki setelah mereka gagal mengkudeta Erdogan 2013 dan 2016, dan gagal membubarkan partai AKP Turki 2007 dan 2008.
Usaha pembunuhan ini hanya berjarak satu bulan lebih sedikit menjelang pilpres Turki 24 Juni 2018 besok.
Langkah musuh Erdogan ini dilakukan karena mereka sudah frustasi dengan kekuatan Erdogan juga dengan melemahnya semua barisan lawan Erdogan di dalam negeri turki menjelang pilpres bulan depan.
Lawan Erdogan yang paling kuat dalam pilpres Turki bulan depan hanya 2 orang: Muharrem Ince dari partai CHP dan Meral Aksenar dari Iyi Parti.
Kedua tokoh utama penantang Erdogan ini sama sama saling serang dalam beberapa kampanye terakhir, ini namanya oposisi jahil, Ince adalah tipikal emosional dan Aksener tipikal politisi ambisius.
Dalam berbagai jajak pendapat baru-baru ini, Erdogan belum terkejar secara elektabilitas, selisih suara Erdogan dengan Ince masih di angka 12% dan dengan Aksenar di angka 24%.
Dari sisi popularitas, Erdogan menempati angka 98%, Elektabilitas 70%, dan dari sisi Akseptabilitas ada di angka 65-75%, ini adalah angka yang sangat tinggi di tengah semua makar hebat musuh Erdogan dari dalam dan luar turki yang terus bergerilya sejak setahun lalu.
Suara AKP dan Erdogan dalam pilpres kali ini hanya turun di Kota Istanbul karena disalip oleh CHP, dan di bawah AKP ada Iyi Parti, sedangkan di semua kota kita lain, Suara AKP masih memimpin minimal stabil.
Proposal untuk mengalahkan Erdogan sudah di tangan para penjahat teluk berjubah, dananya saya dengar sudah mau cair dalam minggu depan dalam jumlah besar, dana itu dari Emirat dan Saudi, angkanya kisaran 15-20M Dolar.
[irp posts="13660" name="Antara Benci dan Rindu, Setipis Kulit Ari Erdogan-Netanyahu"]
Saudi dan Emirat sebagai mesin ATM-nya, sedangkan Amerika-Israel-Mesir dan kawan-kawan dapat tugas pelaksana lapangan, misi mereka 1: Erdogan wajib lengser.
Erdogan tidak tinggal diam, saat ini badan intelijen Turki di bawah Erdogan diminta siaga 1 sampai Pilpres Turki selesai, ditambah dengan masa darurat pasca kudeta 2 tahun lalu yang belum selesai karena sudah diperpanjang yang ke 7x sejak malam kudeta gagal 15 juli 2016.
Badan intelijen turki saat ini diperintahkan untuk melawan setiap makar yang akan datang dari luar dengan keras, Erdogan akan melawan setiap aksi yang mengganggu kedaultan Turki, oleh sebab itu, Erdogan tahun lalu menunjuk politisi garis keras loyalis Erdogan Bekir Bozdag sebagai salah satu wakil PM Turki, Turki sedang butuh nyalinya Bozdag saat ini.
Dunia internasional yakin bahwa Erdogan adalah pemimpin terkuat dunia Islam saat ini, makanya saat Erdogan minggu lalu mengusir dubes Israel lewat bandara dan diperlakukan seperti rakyat biasa non VVIP juga di live-kan oleh stasiun TV pemerintah untuk dunia, gak ada yang berani protes dan dunia internasional semua diam.
Dunia internasional saat ini dari blok zionis dan blok zionis arab berjubah aliansi Saudi-Emirat-Mesir sedang sangat frustasi dengan terus menguatnya Erdogan di kawasan, seandainya saja mereka disuruh masuk syurga, mungkin saja mereka akan menolak dan lebih memilih Erdogan mati, itu lebih baik.
***
Tengku Zulkifli Usman,
Analis GeoPolitik Dunia Islam Internasional, Jakarta.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews