Mental ASN/PNS "Dipoyok Dilebok", Hina Pemerintah, tapi Makan Gajinya

Selasa, 22 Mei 2018 | 05:39 WIB
0
4586
Mental ASN/PNS "Dipoyok Dilebok", Hina Pemerintah, tapi Makan Gajinya

Ada pepatah bahasa Sunda,"Dipoyok Dilebok" artinya kurang lebih: dicela, nyinyir, dikata-katain yang jelek atau diolok-olok, tetapi dimakan atau ditelan juga. Atau menjilat ludah sendiri. Bahasa ini punya makna yang amat dalam.

Sering kali dalam pertemanan, persahabatan atau dalam bertetangga kita sering menjumpai atau menemui orang-orang yang bermental seperti itu. Di belakang sering mencela atau menceritakan yang jelek tentang seseorang, tetapi ketika dikasih sesuatu oleh orang yang DICELANYA diterimanya dengan senang hati.

Coba Anda punya karyawan atau pegawai, kerjanya hanya mencela atau ngata-ngatain yang jelek kepada pemberi pekerjaan, apa yang Anda lakukan? Mungkin Anda akan memecat pegawai atau karyawan tersebut. Orang-orang bermental seperti ini tidak tahu terimakasih.

Naah,orang-orang yang bermental "Dipoyok Dilebok ini banyak menjadi abdi negara, baik sebagai PNS/ASN, BUMN. Pengawai-pengawai pemerintah ini mendapat gaji dan fasilitas dari negara. Anak-istri dihidupi dari gaji sebagai pegawai pemerintah (PNS/ANS dan BUMN).

Tetapi mereka suka mencela pemerintah atau negara, tidak mau hormat pada bendera merah putih dan menyanyikan lagu kebangsaan dan menuduh pemerintah adalah thagut. Bagaimana bisa pegawai-pegawai yang mencari nafkah dari uang negara, tetapi menuduh pemerintah thagut atau kafir.

Mereka bisa menyekolahkan anak-anak, bisa membeli rumah dan membeli kendaraan dari gaji dan uang negara, tetapi mereka suka mencela, nyinyir, bahkan mengolok-olok pada simbul negara. Gaji atau duitnya diterima tetapi sikapnya bermusuhan kepada pemerintah.

Mereka seperti pengkhianat atau ingin menusuk dari belakang kepada pemberi kerja, yaitu pemerintah.

Kalau pemerintah itu thagut atau kafir, kenapa gaji atau duitnya Anda terima? Bukankan itu uang haram? Tapi kenapa Anda makan atau telan juga? Anda benar-benar seperti sifat ASU yang memakan muntahan sendiri, sangat menjijikkan.

Virus-virus seperti ini banyak diindap oleh para pegawai PNS/ASN atau BUMN. Mereka ingin melubangi kapal yang besar ini dari dalam.

Kalau memang  pemerintah itu thagut dan kafir, lebih baik keluar dari pegawai PNS/ASN atau BUMN.  Itu lebih baik dan sikap gentle.

Orang-orang yang suka mencela atau menuduh pemerintah thagut seperti lupa pesan Kanjeng Nabi, yaitu, "Jangan suka mencela makanan, kalau kamu suka, maka makanlah, tetapi kalau tidak suka, maka tinggalkanlah."

Pesan kanjeng nabi itu cukup jelas, sekalipun konteksnya pada "makanan" tetapi kalau diambil pelajaran, ini sama dengan orang-orang yang bermental "Dipoyok Dilebok".

Ayo berani tidak ramai-ramai keluar dari PNS/ASN atau BUMN. Toh rezeki dihamparkan oleh tuhan. Wani ora son?

Ibu pertiwi memang anak-anakmu tidak semuanya baik dan berbakti kepadamu. Malah ada yang ingin membunuhmu. Ibu pertiwi jangan bersedih atau menangis.

***