Isu Teror dalam Kacamata Politik Internasional

Senin, 14 Mei 2018 | 10:14 WIB
0
558
Isu Teror dalam Kacamata Politik Internasional

Pertama, kita mengucapkan bela sungkawa dan duka cita mendalam atas dua peristiwa pilu di tanah air, teror Mako Brimob dan teror Surabaya.

 

Isu teroris sebenarnya adalah isu lama yang sudah tidak laku dijual, ibarat makanan basi di warung warung makan.

Isu teror adalah isu yang diciptakan untuk kepentingan tertentu, sejatinya isu teror terutama dalam konteks murni teroris Islam itu tidak pernah ada sama sekali.

Isu teroris hanya komoditas internasional dalam perang urat saraf antara muslim dan dunia barat untuk mengaburkan fokus dan kepentingan preming dan framing.

Isu teroris apalagi dikaitkan dengan ISIS adalah isu buatan, sejatinya ISIS sendiri itu sudah punah ditempat kelahirannya sendiri.

Isu teroris di dunia Barat dan Eropa justru sudah tidak digubris karena mereka tau pelakunya bukan Muslim, makanya isu ini diekspor ke negara negara ketiga seperti Indonesia, karena di sini isu murahan begini laku dijual.

Isu teroris hanya bisa tumbuh di negara miskin, terbelakang, punya pemimpin lemah dan mudah didikte demi kepentingan si pencipta isu teror itu sendiri.

Isu teror tidak lain dan tidak bukan saat ini menjadi alat propaganda di negara ketiga khususnya negara Islam untuk kepentingan bisnis keamanan dan politik para mafia.

Isu teroris hanya akan bisa berkembang dengan subur di negara dengan income per kapita nya dibawah USD5.000 seperti Indonesia, terutama saat negara itu dipimpin oleh pemimpin yang super awam tentang urusan dunia Islam internasional.

Isu teroris hanya mampu diciptakan oleh pemerintah, isu ISIS bahkan tidak mampu diciptakan oleh ISIS itu sendiri, karena isu ini bukan domain kelompok yang lemah, hanya negara yang mempu menciptakan isu ini.

[irp posts="15541" name="Para Teroris Itu Hendak Merampas Masa Depan Anakmu"]

Isu teroris adalah langkah lanjutan negara adidaya yang punya kepentingan politik tingkat tinggi di negara berkembang, untuk memuluskan langkah menguasai sebuah negara yang kedaulatannya lemah seperti Indonesia.

Isu teroris itu memang seperti perang-perangan, tapi yang mati beneran, namanya juga konspirasi, jangan tanya siapa konspiratornya.

Heran dan agak aneh, saat yang menciptakan isu ISIS sendiri tidak menuduh pelakunya Muslim, namun kita di negeri kita sendiri mau angkat bicara bahwa pelakunya adalah Muslim, ini agenda yang di order yang sangat menyesatkan.

Rezim lemah dan mudah disetir itu sangat mudah untuk dimintai bantuan oleh asing dalam rangka mempromosikan isu teroris untuk kepentingan mereka dengan memakai tangan rezim-rezim dungu dan laper di berbagai negara Islam di dunia.

***

TZU