Omong Kosong Teriak Ganti Jokowi

Selasa, 1 Mei 2018 | 06:12 WIB
0
407
Omong Kosong Teriak Ganti Jokowi

Kemarin saya melihat billboard besar dengan foto sosok Anis Matta yang bertuliskan "Anis Matta Calon Presiden RI 2019" di tengah Kota Medan. Seingatku, saya pernah juga melihatnya di Kota Padang dan Jakarta. Terus, adakah yang salah dengan iklan besar itu? Apakah Anis Matta tidak layak jadi presiden?

Oh, tidak! Saya sudah cukup lama mengenal dan memperhatikan sosok ini. Cerdas, berwawasan luas, pengalaman kepemimpinannya yang segudang dan nasionalismenya sangat kental.

Lalu, apa pasal?

Bukan hanya Anis Matta, masyarakat atau kelompok-kelompok yang menggadang-gadang sosok-sosok lainnya sebagai capres untuk Pilpres 2019, seperti Gatot Nurmantyo dan TGB Zainul Mazdi, sepertinya tidak mengetahui atau tidak memahami realita dinamika politik nasional, khususnya semenjak sekitaran tahun 2012.

Dalam hal ini, masyarakat yang secara terang-terangan meneriakkan atau dikenal sebagai masyarakat yang "Kontra Jokowi", "Anti Jokowi", "Ganti Jokowi di Pilpres 2019" dan yang semacamnya. Ah, omong kosong! Apalagi klo sampe ngotot menjagokan sosok-sosok tersebut.

Membuatku jadi bertanya-tanya sendiri, jangan-jangan mereka ini sebenarnya Pro Jokowi. Sengaja menggaungkan nama-nama itu untuk memecah suara masyarakat yang benar-benar Anti Jokowi dan atau untuk menggerus suara politik untuk Prabowo.

Apakah saya pendukung berat Prabowo, timses atau buzzernya?

Neh! Sedikitpun tak ada rezekiku melaluinya. Aku adalah aku. Independen dan idealis.

Hanya saja Prabowolah yang paling menarik untuk memimpin Indonesia menggantikan Jokowi di Pilpres 2019 nanti.

Sosok yang paling potensial bisa memimpin Indonesia ke arah yang lebih baik. Sosok yang sudah dikenal masyarakat Indonesia secara sangat luas. Sosok yang memiliki jaringan nasional dan internasional yang sangat mumpuni. Sosok yang paling memiliki kemungkinan yang sangat besar bisa mengalahkan Jokowi di Pilpres 2019!

[irp posts="14984" name="Hati-hati Lawan Tak Terduga, Prabowo Berbahaya Jika Jadi Kingmaker""]

Diperlukan artikel tersendiri yang relatif panjang, jika memang harus menjabarkan mengapa saya menyebut Prabowo demikian.

Jadi, jika memang benar-benar mau menggantikan Jokowi di periode kepemimpinan Indonesia berikutnya, semuanya mesti bersatu dalam satu nama, Prabowo!

Jalan ke tujuan itu sudah terbentang luas, entah disengaja atau berjalan secara alami, semakin terbentuk oleh tagar #2019GantiPresiden, #AsalBukanJokowi, dan tagar-tagar yang sejenis. Sudah seperti bola salju yang tidak akan dapat dibendung lagi.

***