Rusia akan memberikan atau mengirim rudal S-300 kepada Suriah. Pengiriman S-300 ini imbas dari serangan Amerika, Inggris dan Perancis.
Sekedar informasi, rudal S-300 adalah rudal di bawah rudal S-400 yang sekarang lagi diburu oleh pemerintah Turki.
Tujuan pengiriman atau pemberian S-300 ke Suriah untuk melindungi wilayah udara Suriah dari serangan musuh yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
Selama ini Rusia tunduk pada tekanan Israel yang melarang memberikan atau dibeli oleh Iran atau Suriah. Jauh sebelum konflik Suriah, sebenarnya baik Iran dan Suriah sudah ingin membeli atau mendapatkan rudal S-300 buatan Rusia ini. Akan tetapi, Israel yang juga mitra Rusia selalu menggagalkan atau menekan untuk tidak memberikan rudal S-300. Israel khawatir rudal S-300 bisa mengancam teritorial wilayahnya.
Tetapi rupanya Rusia tidak bisa berdiam diri lagi akibat sekutunya, yaitu Suriah diserang oleh tiga negara tersebut.
Tentu pengiriman S-300 ini bisa menambah ketegangan di wilayah Timur Tengah karena ada pihak-pihak atau negara yang merasa teramcam atas kehadiran S-300 yang akan membentengi wilayah udara Suriah.
Bahkan menteri pertahanan Israel Lieberman langsung merespon rencana pengiriman rudal S-300 kepada Suriah, yaitu,"Jika pemerintah Suriah menggunakan sistem pertahanan udara S-300 untuk merontokkan jet-jet Israel, maka Suriah akan mendapatkan balasan yang keras."
Memang sering kali jet-jet tempur Israel menyerang wilayah Suriah, bahkan jet tempurnya pernah ditembak jatuh oleh sistem pertahanan Suriah.
Jadi wajar suatu negara mempertahankan wilayah udaranya dari serangan negara lain, apalagi sudah memasuki wilayah negara atau teritorial.
Dan harusnya Israel tidak perlu merasa terancam kalau tidak menyerang wilayah negara lain lebih dulu atau sering bikin onar, dan kalau pesawat tempurnya menyerang wilayah Suriah, sudah sewajarnya tentara Suriah akan menembak pesawat itu.
Konflik di Suriah tidak semata-mata konflik antara Suriah dan Israel, tetapi juga dengan Iran. Kehadiran Iran di Suriah membuat marah Israel dan merasa terancam. Bahkan Israel juga mengancam akan membunuh presiden Bashar al Assad kalau memberikan wilayahnya kepada Iran untuk menyerang Israel.
Bahkan perang antara Iran dan Israel juga bisa terjadi sewaktu-waktu dan wilayah yang akan menjadi medan perang adalah di Suriah.Karena Iran juga mempunyai pangkalan-pangkalan militer di Suriah,dan Israel juga pernah menyerang bandara yang di pakai oleh tentara Iran dan beberapa personil tewas.Atas kejadian ini Iran juga bersumpah akan menuntut balas.
Apalagi dengan kehadiran rudal S-300 akan menambah ketegangan di Suriah. Bagi Suriah sendiri kehadiran S-300 menambah kekuatan dan rasa percaya diri, tetapi bagi Israel kehadiran S-300 sebagai ancaman.
Israel takut atas kehadiran Iran dan Hizbullah di Suriah.
Kalau benar rudal S-300 dikirim ke Suriah, siap-siap perang akan semakin membara di Timur Tengah.
Rasanya masih jauh mencari kedamaian di Suriah akibat banyak negara yang mempunyai kepentingan.
***
Editor: Pepih Nugraha
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews