Prabowo Subianto dan pendukungnya, adalah dua hal yang berbeda. Keduanya, bahkan saling bertolak belakang, karena zaman sudah mengubahnya. Maksudnya?
Prabowo dibatasi oleh waktu. Elektabilitasnya tidak bisa terus menerus moncer. Auranya semakin lama, semakin memudar, dimakan sang waktu. Namun, pendukungnya akan selalu ada, dan akan terus berganti, tidak pernah akan pudar meski waktu mengikutinya. Mati satu, tumbuh seribu.
Prabowo akan terus dikenang, seperti halnya bangsa ini mengenang para pendahulunya. Kata-katanya begitu sakti, semua pendukungnya pasti akan membelanya, apapun itu yang dikatakannya.
Itulah hakikat manusia. Tidak selamanya bisa mengepalkan tangan ke udara. Semua sudah waktunya. Generasi harus terus berganti. Jangan memaksakan diri, jika tak ingin dilindas zaman.
Jika Bung Karno tak tergiur dengan jabatan Presiden Seumur Hidup yang dilontarkan PKI. Jika Pak Harto tak terbujuk orang-orang terdekatnya. Mungkin, mereka semua akan dikenang dengan akhir yang baik, dan tanpa harus kehilangan tahta dengan cara yang begitu menyakitkan.
Jadilah teladan bagi semua. Jadilah 'King Maker' bagi pendidikan berpolitik yang bermartabat di negeri ini. Janganlah berlaku tak bijak, hingga semua kata yang terucap menjadi sarana pemecah-belah.
Bangsa ini tidak lahir dalam satu hari, tapi semuanya bisa hancur hanya dalam hitungan detik.
***
Editor: Pepih Nugraha
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews