Ada yang merindukan Kekuasaan sudah cukup lama, berbagai kesempatan suksesi Kepemimpinan di negeri ini tidak pernah menyentuh namanya, dia terkesan menempatkan dirinya sebagai caretaker, sebagai kamuflase menutupi ambisinya, pernah ikut Kontestasi Pilpres namun gagal menjadi Pemenang, dan itu menjadi kesempatan terakhir bagi dirinya.
Kalau dibilang idealnya Jokowi berpasangan dengan Prabowo sebagai Capres dan Capres, tentunya agak jauh panggang dari api, karena dua-duanya adalah simbol figure dari Dua kubu yang masing-masing mempunyai pendukung yang loyal, meskipun Politik itu dinamis, tapi menyatukan keduanya adalah satu Hil yang Mustahal, memang kalau keduanya bersatu akan sangat membantu tujuan kerukunan bangsa ini.
Kenapa justeru elit Politik tidak memikirkan menyatukan Prabowo dan Amien Rais sebagai Capres dan Cawapres, peluang untuk menang lebih besar, minimal kehadiran Amien Rais sebagai Cawapres cukup memenuhi hasratnya terhadap Kekuasaan yang sudah lama terkubur, sisi baik lainnya, agar Amien Rais bisa mengimplementasikan segala angan-anganya terhadap sebuah Kekuasaan.
Kita semua cukup tahu, siapa saja Presiden yang dikritisi dan dilengserkannya dari kursi Presiden, itu adalah bentuk kegelisahannya terhadap Kekuasaan yang tidak pernah memberikannya kesempatan untuk merasakan betapa enaknya berkuasa, tanpa Kekuasaan pun Amien Rais sudah bisa membuktikan betapa berkuasanya dia sehingga bisa menggulingkan Soeharto, Habibie dan Gus Dur.
Saya sangat berkeyakinan dengan memberikan Kekuasaan pada Amien Rais, Akan sangat mengurangi berbagai kegaduhan Politik.
Sejarah Politik Indonesia sejak tergulingnya Orde Baru sampai Orde Reformasi, tidak terlepas dari kegaduhan Politik yang dimotori oleh sosok Amien Rais, betapa berpengaruhnya orang ini terhadap Peta perpolitikan Indonesia dewasa ini.
Jadi kalau Ada pasangan Capres dan Cawapres yang layak dibumikan (bukan dikebumikan ya) sekarang ini adalah, pasangan Prabowo dan Amien Rais, Insya Allah negara ini Akan Aman tentram Dan damai dari hingar bingar Politik, tapi Saya tidak berani menjamin yang lainnya, seperti mencapai rakyat sejahtera, berkeadilan dan beradab dan sebagainya.
[irp posts="14173" name="Saat Tuhan Belum Ijinkan Amien Rais Jadi Presiden"]
Tidak perlu ada yang tersinggung dengan Tulisan ini, ini hanya sebuah wacana alternatif yang mungkin saja tidak terpikirkan oleh elit Politik Indonesia. Biar bagaimana pun Amien Rais adalah politisi senior Indonesia, kalau reputasinya dibandingkan dengan Zulkifli Hasan, jelas lebih mumpuni Amien Rais.
Amien Rais boleh dibilang simbolnya PAN dan ingat PAN pasti ingat Amien Rais, bukan ingat Zulkifli Hasan.
Betul?
***
Editor: Pepih Nugraha
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews