President Idols

Jumat, 23 Maret 2018 | 13:22 WIB
0
434
President Idols

Sayembara menjadi presiden beberapa orang dan golongannya punya jago ksatria yang di anggap pendekar pilih tanding di kancah perebutan kursi ke presiden.

Dari mulai partai penguasa sampai partai sekelas psi yang baru lahir kemarin sore.semua corong corong berteriak akan kehebatan jagoan yang diusung dan masyarakat kecil seperti orang bodoh di gendam penggiringan opini publik.

Lagi lagi sepertinya wong cilik jadi korban pembodohan para elit patron politik ibukota.sangat massive tokoh yang dari pengacara mantan wartawan sampai buzzer punya follower ribuan di jadikan kampanye menepikan rasionalitas ada juga yang baper.

Jika trending topik ganti presiden jangan lah masyarakat cilik jadi perang saudara karena keegoisan politik yang kalian wacanakan.rakyat kecil kaum marjinal kaum proletarian hanya ingin kebijakan yang berpihak pada rakyat siapapun presidennya bukan kebijakan berpihak pada golongan semata atau pengusaha yang bisa memberikan fee padaPimu.

Stop membuat nalar kalian mati dengan mendewakan jagoan kalian berperilaku memalukan demi jabatan yang harusnya menjadi amanah untuk kemaslahatan rakyat.

Apa saya harus mengutip Wikipedia arti politik pada kalian orang orang pintar dengan sederet gelar di depan maupun di belakang namamu.

[irp posts="12639" name="Pilpres 2019, Dicari Penantang Prabowo Subianto"]

Politik (dari bahasa Yunani: politikos, yang berarti dari, untuk, atau yang berkaitan dengan warga negara ), adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara .

Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik. Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional.

Stop bicara atas nama umat rakyat negara atau kaum marjinal.kalian patron politik tak ubahnya sekawanan hyena yang opurtunis hanya beberapa saja yang bertindak atas nama keikhlasan.

***

Editor: Pepih Nugraha