Coba Anda Renungkan, Narasi Prabowo Dicomot Cuma Sepenggal Saja

Jumat, 23 Maret 2018 | 06:34 WIB
0
376
Coba Anda Renungkan, Narasi Prabowo Dicomot Cuma Sepenggal Saja

Coba anda renungkan...

Pada umumnya (untuk tidak mengatakan seluruhnya) ungkapan-ungkapan Prabowo Subianto yang dibuat jadi polemik oleh pihak-pihak tertentu berasal dari narasi yang panjang. Apakah itu dicomot dari sebuah sambutan yang disampaikan Prabowo, pidato, diskusi, atau orasi.

Ungkapan itu bersifat sepenggal, yang ketika dikeluarkan dari narasi utuh-nya dapat berubah maknanya. Malah, pada umumnya terlihat sengaja dipelintir.

"Bocor, bocor, bocor!" adalah salah satu contoh ungkapan Prabowo yang dicomot dari narasi debat (pilpres) yang kemudian dipelintir sedemikian rupa sehingga maknanya menjadi negatif. Pada akhirnya, lawan politik Prabowo sendiri ketika menjabat mengeluh adanya kebocoran yang dimaksud Prabowo.

Yang terbaru adalah soal Indonesia Bubar 2030. Dari sebuah narasi panjang pidato/diskusi, para pencomot mengambil pokok pikiran "Indonesia Bubar" sahaja dan memproduksi berbagai "alat peraga" untuk meniup-niupkan ke publik.

Parahnya, Prabowo dikomunikasikan oleh mereka sebagai "meramalkan Indonesia akan bubar pada tahun 2030". Padahal, Prabowo sama sekali tidak meramal (forecast) bahwa Indonesia akan bubar pada 2030. Prabowo menyatakan "menurut" orang di luar sana Indonesia akan bubar tahun 2030.

Pemelintiran makna benar-benar nyata di sini!

Yang "lucu" (lucu dengan tanda kutip), materi yang dicomot sepenggal ungkapan Prabowo-nya itu bukanlah "current affair" atau sesuatu yang baru saja terjadi atau sedang diperbincangkan. Materinya materi lama. Di sini terlihat dengan jelas adanya "upaya" mencari-cari untuk "diolah".

[irp posts="13026" name="Mari Jokowi Lagi (2): Indonesia Tidak Bubar, Malah Makin Membesar"]

Ada pun yang lucu tanpa tanda kutip, alias lucu beneran, ada si nganu yang nyaris selalu tampil lucu, pernyataan-pernyataannya tak mencerminkan jabatan yang sedang diembannya, kalau ditanya malah menghindar (kelihatan tak bisa menjawab).

Tak perlu upaya mencari-cari, dagelan darinya muncul sendiri.

Coba renungkan!

***

Editor: Pepih Nugraha