Saracen, MCA, dan Cadar

Rabu, 14 Maret 2018 | 15:13 WIB
0
797
Saracen, MCA, dan Cadar

Hiruk pikuk suara politik sejak zaman reformasi dan puncaknya saat Pak Jokowi manusia bantaran kali ini diizinkan Allah memegang amanah menjadi presiden RI. Hinaan, cacian, fitnah dan sumpah serapah. Keturunan PKI, anak Cina, Ndeso dan unskill. Berkontestasi dengan bekas Jendral yang seolah semua dia mampu dan punya, pendukungnya jumawa mengumbar-umbar, mereka lupa ada Tuhan yang maha "KUASA" di atas sana, ada Sang Maha Penentu dan Perestu.

Kemenangannya tidak disuka oleh mereka, sejak kekalahan jagonya sampai sekarang mereka menyalak, cara-cara makar pernah dicoba dengan Ahok sebagai sasaran antara dengan tujuan Pak Jokowi akan dihabisi, ambisi tak henti usahanya pakai jurus "drunken master", manusia penjual dan pemabuk keyakinan kumpul di sana dengan mulut terus marah dan prilaku yang tak baik untuk ditiru anak cucu... lucu dan membuat malu.

[irp posts="12143" name="Aparat Tangkap Pentolan MCA Tak Berarti Menangkapi Muslim"]

Usaha kasar mereka, cara murahan dengan terus menyalahkan kebenaran dilakukan sepanjang waktu. Group hoax, Serangan Cyber, sekarang Cadar dijadikan isu HAM, diklaim busana syar'i paling Islami, ditutup dari rambut sampai ujung kaki, selfie bareng kemudian anak cucunya nanya, mama dan nenek yang mana? Bagaimana kelak mereka tahu bahwa dulu punya mama dan nenek cantik yang bisa dijadikan cerita.

MCA ketauan siapa mereka dan untuk apa, sekarang cadar dijadikan gerakan seolah dizholimi, pakaian Islami sampai-sampai identitas diri sulit dimengerti.

Kebayang bagaimana nanti foto KTP, Passport, SIM dst. Sulit dimengerti pikiran dangkal dijadikan pondasi agama dan diklaim sebagai keharusan. Pilihan tidak dilarang tapi memaksakan tidak pada tempatnya menjadi kacau semua. Ormas-ormas yang mengaku memiliki kavling surga merajalela dengan dan yang sial kita kena imbasnya.

Indonesia punya kebaya bukan Abaya, Indonesia berbudaya bukan dijadikan lahan uji coba. Arab itu tempat diturunkannya agama, tapi bukan tempat yang bisa menjaga agama. Islam lahir di sana tapi besar di perantauan dan kitalah jazirah baru untuk membuat Islam maju. Di sinilah seharusnya rahmatanlilalamin bisa dicontohkan bukan sebaliknya, di sini di Indonesia. Toleran dan terbuka. Pakaian bagus-bagus sekarang disuruh jualan mata ninja.

[irp posts="12058" name="3 Gejala Mengapa Sampai Terjadi Pelarangan Pemakaian Cadar"]

Dengan atau tanpa cadar, Anda harus bisa besar dalam nalar yang seharusnya. Silakan memilih pakaian yang Anda suka, tapi kami juga punya pilihan yang membuat kami yakin bahwa Tuhan tidak melihat pakaian sebagai dasar keimanan serta menjadi orang yang bermanfaan untuk sesama.

Indonesia harus dijaga dari kedunguan apa saja. Kemben, Kebaya adalah kita punya, biarkan mereka berninja ria, kelak anak cucunya akan kehilangan budaya karena keturunannya tak mengenal ujudnya.

***