Tahukah Anda? Memasuki tahun 2018, yang disebut juga tahun politik ini merupakan masa yang paling kritis bagi Joko Widodo (Jokowi). Disebut tahun politik, karena di tahun 2018 ini, ada gelaran Pilkada Serentak 2018, selanjutnya disusul Pemilihan Presiden 2019, termasuk anggota legislatif, baik pusat maupun daerah.
Dikatakan sebagai masa kritis bagi Jokowi, karena PDIP sebagai partai pengusung dan beberapa partai lainnya sudah mendeklarasikan Jokowi untuk melanjutkan masa pemeritahannya periode ke-2. Dukungan dari beberapa partai ini, memang sudah memenuhi batasan 20% yang disyaratkan Undang-udang. Namun, bukan berarti Jokowi akan begitu mudahnya bisa memenangi Pilpres 2019.
[irp posts="12010" name="Jokowi, Belajarlah dari kesalahan Ahok"]
Mengapa? Karena kalau tidak hati-hati dan cermat dalam menentukan Cawapresnya, bukan berarti dukungan besar dari beberapa partai tersebut, hanya sebagai dukungan kaleng kosong, seperti halnya yang terjadi di Pilkada DKI 2017 lalu.
Namun, apabila Jokowi dan partai pengusungnya cermat dan cerdas, serta mampu menahan segala egonya masing-masing, maka langkah Jokowi memasuki periode ke-2 bisa dikatakan bebas hambatan. Bahkan, bisa jadi segala macam hoax atau ujaran kebencian yang selama ini ditujukkan kepada dirinya, akan sirna seketika karena tak lagi memiliki kekuatan.
Syaratnya ada pada sosok bakal Cawapresnya Jokowi. Tentu saja, Jokowi jangan mudah tergiur bujuk rayu ketua umum partai yang selama ini sudah diam-diam atau terang-terangan minta dilamar.
Ada beberapa kriteria Cawapres pendamping Jokowi. Di antaranya yang paling penting, dia harus berasal dari TNI. Mengapa? Karena lawan yang kemungkinan berhadapan dengan Jokowi adalah Prabowo Subianto yang kebetulan berasal dari TNI. Dan, masyarakat kita masih menganggap TNI adalah sosok figur yang cukup kuat untuk menjadi Presiden.
Selain itu, dukungan total dari partai pengusungnya, dan yang tidak bisa dilupakan adalah dukungan 'opini' rakyat melalui survei yang berkembang. Inilah yang membuat elektabilitas makin moncer.
Jika sosok Cawapres yang dipilih Jokowi sesuai kriteria di atas, maka saya bisa mengatakan bahwa Presiden RI yang terpilih hasil Pilpres 2019 adalah Joko Widodo.
***
Editor: Pepih Nugraha
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews