Cendana Masih Berjaya, Siapa yang Akan Merapat ke Sana?

Kamis, 22 Februari 2018 | 10:20 WIB
0
491
Cendana Masih Berjaya, Siapa yang Akan Merapat ke Sana?

Diumumkannya 14 partai peserta Pemilu 2019 menyadarkan kita bahwa Cendana masih ada dan mungkin bisa berjaya seperti zaman Orba kalau saja manusia-manusia murah Indonesia yang ada di urusan negara kualitasnya masih seperti sirkus kurang makan. Tambahan 4 partai baru, 3 di antaranya adalah kekuatan Cendana; Garuda, Berkarya dan Perindo jelas darah Orba dalam kemasan now. HT adalah orang militannya Cendana.

Manusia licin bak biji nangka kena oli ini loncatannya mengagumkan dalam koridor memuakkan. Dia keluar dari Hanura, masuk Nasdem, keluar lagi buat Perindo, dukung Jokowi, jadi santri, masuk mesjid keluar gereja, naik mimbar memberi tausiah, tangannya dicium santri yang dikelola para ustad kurang gizi, sampai membedakan mana ular mana belut saja matanya ngeblur. Ini penyakit yang diidap masyarakat, kalau ada orang datang bawa uang, agamapun jadi nomor belakang.

Tiga partai di atas tak mungkin lepas dari nafsu berkuasa dengan tabungan uang melimpah hasil pengerukan 32 tahun, kroninya ada di mana-mana, mungkin semua partai ada koloni yang dibiayai, kecuali PSI itu pun masih diuji.

Golkar adalah rumah besar para pemikir Orba, kalaupun sedikit berubah itu cuma pura-pura, toh kebaca Tomy, Titiek masih ada di sana sebagai pendana, ditambah partai ex mantu Gerindra yang nafsunya luar biasa untuk berkuasa merebut Indonesia dari sebuah kebenaran yang sedang ditata.

Coba dirasa-rasa kadar keberpihakan partai kepada Cendana, Golkar 50%-50%, Perindo, Garuda, Berkarya, Gerindra 100%, PAN 50-50, PKS 70-30, Hanura 30-70, PDIP 10-90, dst. Kenapa Cendana masih ada, ya karena sebagian besar partai yang ada orang-orangnya adalah anak didik orba, habisnya priode mereka mungkin 10-15 tahun kedepan.

Itu pun kalau mereka tidak meninggalkan anak didik yang berpikir sama, BERKUASA, HARTA DAN DIPUJA-PUJA. Sehingga Indonesia akan terus diganggu dengan uang yang diiming-imingkan, tinggal rakyat yang menentukan mau dipimpin setan atau orang beneran.

Tak usah pede dengan deklarasi partai rame-rame mendukung Jokowi, mereka cuma cari Lokomotif untuk menariknya karena Jokowi sekarang adalah lokomotif terkuat menarik suara rakyat, ini yang mereka manfaatkan, bahkan Nasdem saja tidak membuat kita nyaman, karena kelakuan SP juga 11-12, dia lama di Cendana, dia sohibnya BTH dan itu tidak bisa dilepas begitu saja.

Dari gelagat yang ada, kita masih dikepung srigala, untuk itu kekuatan rakyat yang harus diperkuat, PDIP saja masih main urat, kalau sang ratu mau anaknya jadi wapres, kita pasti kiamat. Semoga pikiran sempitnya tak kumat.

Jokowi harus dijaga kalau kita tak mau dimakan srigala.

***

Editor: Pepih Nugraha