Biasanya sebelum keberangkatan internasional sudah terbayangkan bakalan antre panjang untuk melewati gerbang pemeriksaan imigrasi di bandara. Belum lagi kalau ada yang nyangkut, bilamana komunikasi dengan salah satu calon penumpang, antriannya bisa semakin lama.
Sore ini kami sudah berada di Bandara Internasional di Perth. Kami diantarkan oleh cucu kami. Karena sore ini kami akan berangkat pulang kampung dengan menumpang pesawat Garuda.
Walaupun kami datang lebih awal ternyata ketika check in di counter Garuda dapat nomer di belakang yakni nomer 45J dan 45K. Karena ternyata calon penumpang lainnya sudah check in online dan semua kursi bagian depan sudah terisi.
Tidak ada antrean panjang Imigrasi
Agak heran juga ketika kami masuk ke pemeriksaan Imigrasi. Tampak lengang, tidak ada antrean. Ternyata masing-masing calon penumpang cukup melakukan scanning buku paspor dan menunggu selama 3 detik, kemudian ketika lampu hijau menyala maka buku paspor sudah bisa diambil.
Melangkah dua langkah saja ada suara komputer yang menginstruksikan agar berhenti pada tempat yang sudah ditandai dengan dua telapak kaki. Kemudian instruksi selanjutnya adalah menengok ke arah kamera dan seketika kita sudah dicocokkan dengan foto di paspor. Lampu hijau menyala dan pintu terbuka secara otomatis.
Ritual pemeriksaan petugas imigrasi selesai dan calon penumpang dengan bebas bisa melenggang menuju ke terminal keberangkatan, sesuai dengan yang diperuntukan bagi maskapai penerbangan yang ditumpangi.
Hal ini tentu saja memberikan nilai tambah bagi kenyamanan para penumpang. Karena biasanya, di depan petugas imigrasi setiap wajah diperhatikan dengan seksama dan dicocokan dengan foto di paspor. Dan bilamana ada pertanyaan petugas yang tidak dijawab dengan jelas maka penumpang akan diminta untuk diperiksa secara intensif.
Walaupun tidak merasa bersalah namun bagi yang pertama kali melakukan traveling keluar negeri bisa membuat dirinya menjadi tegang dan stress. Apalagi diperiksa seluruh tubuh dengan alat detektor. Nah, hal hal semacam ini kini sudah tidak lagi akan ditemui. Sebuah kemajuan dan kenyamanan bagi para penumpang.
Semoga di Indonesia juga sudah ada kemajuan seperti ini sehingga selangkah lagi kita maju dalam memberikan rasa nyaman pada para calon penumpang yang secara tidak langsung akan menopang pengembangan wisata di tanah air kita.
***
Editor: Pepih Nugraha
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews