Benar, ISIS Itu Memang Ciptaan Amerika Serikat dan Israel

Senin, 19 Februari 2018 | 20:48 WIB
0
1262
Benar, ISIS Itu Memang Ciptaan Amerika Serikat dan Israel

Nurman Diah, puteranya BM Diah mengirimkan sebuah artikel yang dilansir dari "Veteran Today," bahwa pemimpin Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) Abu Bakar Al Baghdadi, adalah orang Yahudi. Disebutkan nama aslinya Emir Daash alias Simon Elliot alias Elliot Shimon. Lahir dari orang tua Yahudi dan direkrut serta dilatih Mossad, agen rahasia Israel.

Buat saya yang sering mengamati perkembangan di luar negeri dan setelah berkunjung ke Irak dua kali, tahun 1992 dan 2014, paham betul dengan situasi ini. Sebenarnya apa yang dikatakan Donald Trump dalam kampanyenya bahwa Obama yang membentuk ISIS,  itu benar. Saya tidak tahu mengapa rahasia intelijen AS ini dipaparkan ke muka publik. Kalau pun, Trump setelah menjadi presiden, kemudian info ini sudah telanjur diumumkan.

Kemudian, info ini dikuatkan dengan ditemukannya kertas selebaran di medan pertempuran di Irak. Isinya jika pesawat tempur AS terlihat di udara, jangan ditembak. Berarti dengan data tersebut kita mengetahui bahwa ISIS itu diciptakan oleh AS dan Israel. Jika kita bicara AS dan Israel tidak ada bedanya.Dua negara itu adalah sekutu.

Masih ingat harian "Kompas," menurunkan berita khusus tentang pilot AURI dilatih di Israel. Kemudian dibuat skenario, seakan-akan dilatih di AS?

Sebelum pilot kita pulang dari Israel, mereka dibawa dulu ke AS. Mereka membeli oleh-oleh di AS. Dipesankan kepada mereka, jika ditanya latihannya, bukan di Israel, tetapi di AS.

Mungkin beda dengan Letjen (Purn) Rais Abin. Tahun 1976-1979, ketika berpangkat Mayjen, beliau jadi Panglima Pasukan Perdamaian PBB yang ingin mendamaikan Mesir-Israel, memang harus pergi dulu ke Israel.Menurut Rais Abin, ia akan menolak jadi panglima, jika tidak mengenal wilayah Israel. Akhirnya Rais Abin bertemu dengan Menteri Pertahanan Israel Shimon Peres.

Apalagi jika mendengar informasi ISIS dari Edward Snowden. Ia bukan warga negara biasa. Snowden adalah mantan agen rahasia AS, NSA. Sangat jelas kekacauan ini terjadi setelah Presiden Irak Saddam Hussein, tumbang dan digantung. Setelah itu para pengikut Saddam, demi membalas dendam bergabung juga dengan ISIS. Ada beberapa kelompok di Irak yang bergabung di dalamnya.

[irp posts="485" name="ISIS Redup, Jabhat al-Nusra Jadi Idola Baru Pengagum Teroris"]

Sepertinya kelompok pendukung Saddam Hussein kecewa dengan tindakan ISIS yang membunuh dengan kejam siapa saja menentang gagasannya. Dulu semasa masih bernama Negara Islam di Irak, belum di Suriah, kelompok pendukung Saddam Hussein masih disegani. Pernah menyerang sebuah universitas di Baghdad, kemudian buru-buru ditinggalkan universitas tersebut. Hal ini karena masih segan dengan pengikut Saddam Hussein. Lama kelamaan ketika sudah ada di Suriah, yang namanya dari ISI (hanya di Irak) menjadi ISIS (suah masuk Suriah) keadaan semakin tak terkendali.

Ketika ditanyakan, mengapa banyak negara ingin bergabung dengan ISIS, termasuk dari Indonesia? Karena mereka dibayar tinggi. Dari mana uangnya? Dari mana kendaraan mewah ISIS berasal? Ya, itulah asumsi di atas bahwa AS dan Israel berada di belakangnya.

***

Editor: Pepih Nugraha