Memanjakan diri atau Me Time tak selamanya mesti tenggelam memainkan smartphone. Apalagi menikmati Me Time dengan cara mendengarkan musik, baca buku, main golf, karaoke, jalan-jalan, pergi ke salon, berendam air hangat, dan lain-lain.
Semua itu sulit bagi pejabat pelayan masyarakat yang terkenal dan sibuk. Seringkali hal itu tidak mungkin dilakukan karena situasi dan kondisi tertentu misalnya saat hujan memakai pakaian jas lengkap sambil pegang payung dan harus berdiri dengan posisi formal. Tapi bagi seorang Anies tidak ada yang tidak mungkin!
Sebagai orang nomor 1 di DKI, banyak jadwal protokoler yang harus Anies ikuti. Walau jabatan Anies "hanya" gubernur -yang sama levelnya dengan 33 orang gubernur seluruh Indonesia- namun jabatan gubernur DKI lebih bergengsi dan istimewa.
Banyak orang menganggap jabatan gubernur DKI Jakarta sebagai RI 3. Dengan posisi sebagai RI 3, siapapun jadi gubernur DKI tak bisa lepas dari jadwal protokoler kepresidenan RI 1. Tentu saja hal ini jadi tambahan pada jadwal dan kesibukan seorang gubernur DKI.
[irp posts="9336" name="Dua Wakil Ketua DPRD DKI Ini Mendadak Jadi Corong Pemerintah"]
Bukan Anies namanya kalau tidak cerdik. Disela-sela jadwal kerja yang padat dan melelahkan di manapun berada dia selalu mampu sempatkan diri untuk memanjakan diri. Kemarin waktu menyambut kedatangan Presiden Jokowi di landasan pesawat, Anies telah menikmati Me Time secara sempurna. Di lapangan itu dia ciptakan ruang privat untuk ber-Me Time.
Seperti biasa dalam protokoler kepresidenan, sejumlah pejabat tinggi "wajib" menyambut kedatangan Presiden RI bila usai dari kunjungan resmi kenegaraan dari luar negeri. Sejumlah pejabat tinggi negara seperti menteri, panglima TNI dan Polri, termasuk Anies selaku orang nomor 1 di DKI harus berdiri berderet menyambut Presiden yang akan turun dari tangga pesawat. Mereka tentunya harus terlebih dulu siap di tempat seraya menunggu pesawat presiden datang.
Saat menunggu itulah Anies secara cerdik menciptakan ruang privat untuk menikmati Me Time -suatu kemewahan yang sulit didapatkan oleh orang sibuk dan terkenal. Tapi ternyata hal itu tak berlaku bagi Anies.
Sambil memegang payung, Anies mengambil jarak dari para pejabat lain. Dia fokus pada diri sendiri dan tidak terpengaruh dengan para pejabat di kiri/kanannya yang sibuk ngobrol sesama mereka. Pandangan Anies ke depan, kadang menunduk. Anies tidak mau "clingak-clinguk dan pecicilan" kayak para pejabat di kanan/kirinya agar bisa menjaga ruang privatnya.
Para pejabat di kanan/kiri Anies paham akan kesenangannya Anies membangun ruang privat. Para pejabat itu penuh empati dan toleransi. Mereka tak mau menggangu konsentrasi Anies yang sedang "On". Para pejabat tinggi itu mengerti Anies lelah mengurus Jakarta. Mereka sangat paham kebijakan Anies pro rakyat kecil.
Para pejabat itu melihat sendiri Anies sukses mengurus PKL Tanah Abang, menghidupkan becak, menolak lift rumah dinas, mengadakan DP 0 persen, membangun sistem oke/oce dan seabrek gebrakan hebat Anies. Atas dasar itulah para pejabat di kanan/kiri Anies memberi apresiasi dengan tidak mengganggu Anies larut dalam Me Time-nya.
[irp posts="8715" name="Enaknya Jadi Anies di Ruang Publik, Raisa, Jokowi, atau Ahok Pasti Iri"]
Dalam situasi hujan, pakai jas lengkap dan posisi badan berdiri sambil pegang payung untuk diri sendiri, Anies dengan jitu memanfaatkan waktu. Dengan jadwalnya yang padat mengurus Jakarta, Anies paham tak bisa dapatkan kemewahan waktu luang atau cuti liburan karena semua jiwa raganya tercurahkan untuk membahagiakan warga kota Jakarta.
Dan, seorang Anies bukan tipe gubernur yang suka mengeluh saat lelah. Namun demikian untuk mendapatkan kesegaran diri bukan hal yang perlu direngek-rengekan di muka publik. Dia punya cara jitu, jenius dan cerdik mendaptakan kemewahan untuk bisa menikmati Me Time tanpa korupsi waktu kerja. Sungguh beruntung warga Jakarta punya gubenur seperti Anies.
Dari peristiwa penting di bandara itu Anies telah mengajarkan banyak orang untuk tidak mengeluh akibat kelelahan dan kurang istirahat. Disela kesibukan banyak cara mendaptkan Me Time atau memanjakan diri. Dan bagi Anies, saat berdiri hujan-hujan pakai payung pun bisa dilakukan. Sungguh luar biasa!
Anda pun bisa meniru hal ini demi kesehatan jiwa dan raga.
You can get "Me Time" everywhere like Anies, okay?
***
Editor: Pepih Nugraha
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews