Masalah pencapresan Anies Baswedan itu tema besar dan politik tingkat tinggi.
Pak Anies sampai saat ini masih diam, saya paham, diamnya beliau adalah diamnya seorang jenderal di depan hamparan peta peperangan.
Pak Anies itu politikus dengan gaya khas muslim moderat yang sangat chic, pak Anies tipikal negarawan yang irit bicara kalau tidak perlu.
Diamnya Pak Anieslah yang membuat lawannya nanti jika beliau menuju kursi Capres jadi kabur, langkah Pak Anies sulit ditebak, bahasa politiknya susah diprediksi.
Kalau di dunia internasional, saya menyamakan Pak Anies dengan style dan gaya Presiden Perancis yang juga sangat cerdas Emmanuel Macron.
Pak Anies dikenal baik oleh dunia, tapi bukan dikenal karena beliau aneh-aneh, beliau dikenal cerdas dan berwibawa.
Sudah masuk dalam daftar 100 tokoh muda dunia yang berpengaruh bahkan saat beliau belum jadi Mentri dan belum jadi calon Gubernur DKI, kalau gak salah versi Bloomberg.
[irp posts="5845" name="Jangan Paksa Anies Baswedan Menjadi Presiden!"]
Pak Anies sosok politisi fleksibel dan adaptatif, mudah diterima semua pihak, kawan dan lawan banyak yang mengakui Pak Anies adalah sosok yang bersahabat.
Pak Anies paham banyak peta politik Indonesia walaupun beliau bukan salah satu ketua umum partai, Pak Anies sosok yang mustahil nganggur karena profesionalitasnya teruji.
Umat Islam wajib bersyukur dengan adanya sosok Pak Anies di tengah jamaah besar Islam politik Indonesia, yang dulunya beliau adalah sosok kiri tengah.
Karena jika Pak Anies gagal dicapreskan umat Islam karena ego masing-masing, maka sosok Anies akan dibajak pihak lain, bacaan saya jika Gerindra PKS tidak cepat mengorbit Pak Anies, maka sosok Anies bisa saja di bajak Demokrat 2019.
Semua masukan politik ini saya tulis demi kebaikan Politik Indonesia dan agar umat Islam mampu menurunkan Jokowi 2019 besok.
Jangan sampai Pak Anies dibajak oleh pihak lain, Pak Anies aset umat Islam yang langka dan mahal dalam suasana politik negeri kita yang umat Islam sedang dikerdilkan dan dididkreditkan saat ini.
Saya tidak akan terkecoh untuk mempopulerkan tokoh yang tidak layak dan tidak punya daya jual tinggi untuk mengimbangi Jokowi, politik anti baper dan berdasarkan fakta dan realitas adalah mazhab yang saya pegang teguh.
[irp posts="5792" name="Membaca Karakter Anies"]
Saya gak mau menghabiskan energi umat yang memang serba pas-pasan dalam segala hal, termasuk dana, lobi, jaringan dan miskin tokoh kuat saat ini.
Saya yakin, saat ini Pak Anies pasti sudah didekati oleh berbagai blok untuk tema Capres 2019, walaupun di depan media Pak Anies masih irit bicara dan masih memakai gaya diplomatis, itu semata agar langkah beliau tidak tertebak dengan cepat.
Umat Islam harus maju beberapa langkah dalam berpikir dan mengambil keputusan di depan langkah blok Jokowi, sekali lagi jika serius untuk menumbangkan rezim ini di kotak suara,
Ini soal momentum, Pilpres adalah perang dengan logika pertempuran full, tidak lebih, dan tidak ada tempat berbasa-basi.
***
Editor: Pepih Nugraha
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews