Tidak ada yang keliru dari keputusan PKS mengusung Muhammad Kasuba dan Madjid Hussein pada pilgub Maluku Utara, sudah tepat.
Hanya kelemahan pasangan ini ada pada sosok wakil yaitu ketua DPW PAN Maluku Utara Madjid Hussein.
Bagusnya wakilnya Muhammad Kasuba diambil dari Gerindra atau dari kalangan ulama berpengaruh lain di akar rumput, atau dari kalangan tokoh muda.
Masalah pasangan yang diusung PDIP KH Abdul Ghani Kasuba yang merupakan petahana, yang dulunya juga tokoh PKS.
Memang Tidak ada cara lain bagi PKS di Maluku Utara kecuali Head to Head antara adik kakak Muhammad Kasuba vs Abdul Dhani Kasuba (AGK).
Mengingat tingkat kepedean pasangan AGK yang begitu tinggi sebagai petahana, sudah tepat bagi PKS-PAN Gerindra berada di barisan lawan.
Sedangkan masalah pasangan dari koalisi Nasdem Burhan - Ishak, walikota Ternate dan rektor Universitas Muhammadiyah adalah bukan rival yang kuat.
Pertarungan pilgub Maluku Utara saat ini concern pada dua sosok AGK dan MK, yang lain tidak terlalu berpengaruh, isu utamanya adalah ulama atau bukan, isu ekonomi, infrastruktur dan pendidikan.
Melihat provinsi ini yang terbilang provinsi kecil, eskalasi politiknya akan berjalan biasa saja, tidak ada pengaruh sama sekali ke level nasional, hanya akan panas antarsesama tokoh lokal saja.
Provinsi kecil, tulisan dan komentar saya tentang pilgub ini pendek saja, isu penting nya saja.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews