Penulis beken Tere Liye yang bukunya sudah banyak best seller dan mendapatkan pembaca fanatik mengamuk lagi di Facebook. Setelah sebelumnya mengkritisi masalah royalti bukunya, kini penulis yang pernah dianggap oleh para pembaca sebagai seorang perempuan itu memposting sebuah tulisan dengan judul "Planet Namek", membahas perihal kelangkaan Gas LPG di masyarakat.
Mengacu pada foto yang diunggah Liputan6.com, Tere Liye di fanspagenya mengatakan bahwa, terjadinya kelangkaan Gas LPG 3Kg di masyarakat disebabkan oleh tingginya permintaan gas itu setiap akhir tahun. Padahal, jika berbicara data yang ada, stok Gas LPG 3Kg aman, karena cukup untuk 18,9 hari digunakan. "Lebih enak menulis hal2 begini setelah isunya mulai reda, jadi kepala orang2 lumayan dingin," tulis dia di fanspagenya, Kamis, 4 Januari 2018.
Tere juga mengatakan, kelangkaan Gas LPG tersebut sebenarnya bukan saja terjadi kali ini saja. Namun, kata dia, hal serupa juga pernah dialami masyarakat pada tahun 2015, dan 2016. Kalau tidak percaya, ia menyarankan orang-orang untuk mengecek kembali di Google, yang memampang begitu banyak foto-foto kelangkaan Gas LPG.
"Siapa yang paling dirugikan saat LPG 3 Kg langka? Emak-emak, itu yang pertama. Mereka mau masak pakai apa? Dulu sih ada opsi kayu bakar, minyak tanah. Tapi saat secara nasional rakyat 'dipaksa' pakai LPG, dapur tidak lagi punya tungku kayu bakar," tulis Tere.
Ia juga mempermasalahkan mahalnya harga Gas LPG ketika terjadinya kelangkaan. Jika biasanya harga Rp16.000 saja, harga itu naik menjadi Rp 50.000, tiga kali lipat yang akhirnya membuat masalah lain hadir misalnya jika saja masyarakat punya duit, bisa langsung beli. Namun, jika masyarakat tidak punya uang? "Kita tentu tidak akan merasakan jengkelnya emak2 soal LPG langka ini, lah, kita tidak masak, tidak bersentuhan langsung. Kecuali kalau internet down seluruh Indonesia, barulah kita yang ngomel2," tulis dia.
Setiap tahun, tulis dia lagi, terjadinya kelangkaan Gas LPG adalah mutlak kesalahan para mafia yang bermain di dalamnya. Dia tidak menyalahkan pihak Pertamina, melainkan "oknum nakal" yang berada di balik kelangkaan Gas LPG. "Ini semua salah mafia, ada yang menimbun, ada distributor nakal, yang ini, ada yang itu. Aduh, kalau kalian suka mencatat hal-hal begini, kalian akan tertawa melihat polanya," tulis Tere.
Menurut Tere, kelangkaan bahan dapur tidak saja terjadi pada Gas LPG, namun terjadi pula pada daging, bawang, dan cabai. Itu semua, kata dia, adalah kesalahan para mafia. Atas kejadian semua itu, mafia lagi yang disalahkan. "Tentu, saat sudah berhadapan dengan mafia, saat mafia sudah disebut, semua solusi jadi tumpul. Sudah begitu sajalah. Namanya juga mafia. Terima sajalah. Move on," tulis dia.
Sejak berita ini diturunkan, postingan Tere Liye sudah disukai oleh 4,6 ribu penggemarnya, dikomentari oleh 331 akun facebook dan dishare sebanyak 717 kali dengan berbagai tanggapan.
Salah satu tanggapan datang dari Era Tahar. Dia menulis, "Di jakarta jg mulai langka, mas... kasihan emak sy n tetangga2nya yg bergantung sm simelon... palagi pedagang keliling. Kebayang beratnya kl mereka gotong tabung 5kg (kabarnya mau diganti si pinky 5kg) utk jualan keliling, bs remuk persendian. Semoga badai cepat berlalu. Aamiin," tulis Era.
Selain Era, ada pula komentar lain dari Nia k'Nia Mellountt. Nia mengatakan bahwa di rumahnya sendiri dia dan keluarganya masih menggunakan kayu bakar untuk memasak. jadi, kata dia, gas di rumahnya tidak cepat habis. "Dirumah aku sih msih suka masak pke kayu bakar.... Jdi gas gak cepet abis. Alhamdulillah jga, di sini gak langka... Harganya pun msih 20rb... Krna saya yg suka beli gas, jdi tau," tulis wanita asal Tangerang itu.
Diketui, PT Pertamina (Persero) beberapa waktu lalu dalam sejumlah media mengatakan bahwa ada jaminan pasokan Gas LPG 3Kg aman ditengah terjadinya lonjakan permintaan. Hal tersebut diungkap Direktur Pemasaran pertamina, Muchamad Iskandar. Menurut dia, stok LPG dalam kondisi mencukupi kebutuhan 18,9 hari, sesuai stok minimal 11 hari.
"Masyarakat tidak perlu merasa khawatir kekurangan elpiji. Stok elpiji nasional lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kami penuhi berapapun kebutuhan masyarakat," kata dia seperti dikutip Kompas.com di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat, 8 Desember 2017 lalu.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) mengakui bahwa, terjadinya kelangkaan tersebut disebabkan oleh naiknya permintaan dari masyarakat pada awal Desember 2017. Olehnya, pihaknya juga mengaku kaget dengan permintaan tersebut. "Kami juga agak kaget karena kenaikan permintaan tabung 3 kilogram dari masyarakat ini meningkat sejak pekan pertama Desember, padahal biasanya pertengahan hingga akhir libur Natal dan Tahun Baru," ujar Iskandar.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews